Selasa, 03 November 2015

Y, Why ?



Y, Why ?

Main cast : Lee Jonghyun (CNBLUE) ǀ Im Yoona (SNSD)
Support cast : Cho Kyuhyun ǀ Choi Siwon ǀ Lee Donghae ǀ Jung Yonghwa ǀ
Seo Joohyun ǀ Jung Krystal ǀ Kang Minhyuk ǀ Lee Jungshin ǀ
Choi Sulli ǀ Choi Sooyoung ǀ Jung Jessica ǀ Hwang Tiffany
Author           :           BlossomJjong a.k.a Seffya
Title                :           Y, Why ?
Desclaimer :             The cast are belong to God and Themselves. The story originally by me that imagination come from God.
Rating            :          
Genre             :           Romance
Author Note            :  FF terbaru dariku, sebelumnya ingin mengingatkan bahwa judul ini bukan terinspirasi dari lagu balladnya Yonghwa Oppa dengan judul yang sama, Cuma pinjam nama saja karena kebetulan cocok. Y, Why ? bisa juga di baca Yoona, Why ?. Okay, lets start reading now, Annyeong! J

Jonghyun memandang pada cangkir ice coffee nya dengan bosan, sudah hampir 20 menit sejak sesasap kopi pertamanya siang ini . Dan tak terhitung lagi sudah berapa kali dia melirik pada jam di pergelangan tangan kirinya.
Sesaat kemudian setelah pria itu meneguk ice coffee nya lagi, sesosok wanita datang mendekat dan langsung mendudukkan dirinya di kursi di depan Jonghyun tanpa mengatakan apapun. Dan yang lebih tak habis pikir lagi, sikapnya begitu dingin dengan tampang kaku tanpa senyum dan tangan yang dilipat di depan dada dengan angkuh.
“ ada apa kau ingin bertemu dengan ku ?” tanyanya tanpa mengawalinya dengan sapaan atau permintaan maaf karena telah membuat orang lain menunggunya.
Kemarin, Yoona, gadis itu dikejutkan dengan sebuah pesan singkat yang tak pernah dia sangaka-sangka akan datang padanya. Sebuah pesan singkat dari orang yang tak pernah di duga-duga, Lee Jonghyun.
Jonghyun memintanya untuk bertemu siang ini untuk membicarakan suatu hal yang Yoona tak tahu itu apa. Dengan pertimbangan yang berat akhirnya dia menyetujuinya, dan disinilah mereka sekarang, saling berhadapan di sebuah cafe dekat gedung universitas mereka, Seoul Art University, lagi setelah sekian lama.
Jonghyun mengangkat kepalanya yang sejak tadi tertunduk bosan dan pandanganya kini bertemu dengan mata coklat rusa yang tampak dingin di hadapannya itu. Keduanya hanya memandang tanpa berkata apapun untuk beberapa saat. Tak ada senyum, hanya ketegangan yang semakin meningkat setiap detiknya, dan pasti akan menjadi semakin panas jika salah satu dari mereka tak ada yang berinisiatif untuk mengakhiri, akhirnya Jonghyun yang pertama kali membuka suara.

 
“ Bukankah seharusnya kita bertemu sejak 20 menit lalu “ tanyanya sarkastik menyentil Yoona sebagai pihak yang melanggar perjanjian karena datang terlambat.
“ ada apa kau ingin bertemu dengan ku ?” tanyanya lagi
Jonghyun yang tahu Yoona tak akan menjawab pertanyaannya hanya mengembangkan seringaiannya ringan.
“ Kyuhyun Hyungnim merekomendasikanmu untuk menjadi tim koreografi untuk pertunjukan yang akan datang “ jawabnya mengawali.
“ dia bilang, kau layak untuk ini “ lanjutnya.
Yoona membalasnya dengan senyuman sedikit mengejek
“ kenapa Kyu Oppa tak mengatakannya sendiri padaku, kenapa harus kau ?” tanyanya dingin
Jonghyun mendengus pelan karena nada bicara dingin Yoona yang mulai membuatnya kesal.
“ well, aku akan jadi director untuk pertunjukan kali ini, dan sepertinya juga aku harus memastikan semuanya, apakah layak..... atau tidak “  Jonghyun tak bisa menahan diri untuk tak memberikan respon yang sama dinginnya dengan gadis itu.
“ sshh...Dan sepertinya kau tak setuju dengan rekomendasi dari Kyu Oppa ?” Yoona bertanya sambil menelengkan kepalanya, masih dengan nada dingin dan seringaian ringan.
“ Actually, Yes. Aku berpikir masih banyak koreografer lain yang lebih layak untuk bekerjasama dalam pertunjukan kali ini, seperti para senior di dance department, aku yakin mereka pasti lebih hebat. Tapi Kyuhyun Hyungnim bilang tak ada pilihan lain karena para senior akan segera menghadapi tugas akhir, So, apa yang harus aku lakukan jika memang seperti itu keadaanya ?” jelas Jonghyun
Yoona langsung membuang muka dan menghembuskan nafasnya dengan kesal.
“ aishh... beraninya Kyu Oppa merekomendasikanku sebagai pengganti pada orang ini, lihat saja aku akan membunuhmu nanti “ gumamnya lirih
Yoona kembali memandang kearah Jonghyun setelah berhasil mengontrol kekesalannya tadi.
“ Seharusnya kau tak memaksakan diri “ tanggapnya ringan. Lihat dia memang berbakat dalam hal ini, olah ekspresi, bahkan wajahnya sekarang sudah menyunggingkan senyuman, seringaian tepatnya, seperti tak pernah terjadi apapun sebelumnya.
“ Aniyaa, aku hanya mencoba, walaupun tak seperti apa yang kuinginkan” Jonghyun masih bisa membantah kata-kata Yoona dengan santai.
Setelahnya, keduanya kembali pada aksi saling melempar tatapan dingin. Suasana sunyi antara keduanya, bahkan keadaan cafe yang lumayan ramai tak membuat keduanya terganggu dan menyudahi perang dingin ini.
Tak sampai 2 menit  perang dingin itu berlangsung, suara cukup kencang menginterupsi keduanya dari arah pintu masuk cafe, kebetulan meja keduanya berada tak jauh dari sana.
“ Ahh... Princess kau disini juga rupanya “ sapaanya dengan ceria sambil menghampiri meja kedua orang itu, pandangannya tertuju pada Yoona yang memberikan respon dingin terhadapnya.
” Ohh.... Annyeong “ pandangannya teralih pada Jonghyun yang memadangnya dengan ekspresi sedikit terkejut, tak menyangka akan kedatangan pria itu.
Jonghyun yang cepat bisa mengendalikan keterkejutannya menundukkan kepalanya ringan membalas sapaan seniornya itu, tak lupa dengan senyum ramahnya.
Lee Donghae, adalah satu dari tiga bersaudara tampan penghuni universitas itu. Bersama Choi Siwon, kakak tertua, dan Cho Kyuhyun, si maknae, ketiganya layaknya pangeran yang sangat dielu-elukan para gadis-gadis disana, selain juga karena kepribadan mereka yang ramah dan baik. Mereka adalah saudara sepupu, dan tak hanya itu, ketiganya juga dekat dengan gadis yang sama, gadis yang berada dihadapan Jonghyun ini, Im Yoona. Entah apa hubungan mereka, yang jelas sikap mereka sangat perhatian pada gadis ini dan  meski begitu ketiganya juga tetap akur satu sama lain, seperti tak pernah terjadi apapun.
“ Yoong, kau pulang denganku nanti , Tunggu Oppa Eohh ??” katanya beralih kembali pada Yoona, sebelah tangannya menepuk puncak kepala Yoona dengan sayang dan sedikit membuatnya berantakan.
“ ahh... Arra “  Jawabnya kesal sambil menyingkirnya tangan Donghae dari puncak kepalanya.
“ baiklah, Aku pergi dulu...Annyeong” pamitnya melambaikan tangannya kepada keduanya sambil berlalu.
Jonghyun langsung mengalihkan pandangannya kembali kepada Yoona dengan seringaian ringannya. Jonghyun tak menyangka dan cukup amazing, gadis ini bisa mendekati ketiga pria tampan itu sekaligus bahkan sejak minggu pertamanya masuk di universitas ini, sejak ditransfer 4 bulan lalu dari Amerika.
Yoona yang menyadari pandangan Jonghyun balik menatap dengan tatapan seperti bertanya ‘ wae ? apa yang kau lihat’ padanya.
“ jadi, apa kau akan menerimanya ?” tanyanya akhirnya
“ No, aku menolak “ Jawabnya tegas.
Yoona lalu beranjak dari duduknya dan kembali menatap Jonghyun dingin
“ Jangan lakukan sesuatu hal yang kau paksakan, atau kau tak akan mendapatkan apapun darinya “ itulah kata-kata terakhirnya sebelum beranjak pergi dan meninggalkan Jonghyun yang terdiam sambil mengikuti kepergiannya dengan pandangan mata.

***
Di hari berikutnya, beberapa orang yang akan terlibat dalam pertunjukkan yang akan digelar kurang dari 2 bulan lagi itu sudah berkumpul di sebuah ruangan yang cukup besar. Mereka duduk mengelilingi meja kayu Lonjong di tengah ruangan, siap untuk memulai rapat. Beberapa saat kemudian ketua tim  memasuki ruangan diiringi dengan keributan kecil. Kyuhyun , sang ketua, datang dengan seorang gadis yang sejak tadi dengan susah payah di rangkulnya untuk ikut datang menghadiri rapat kali ini.
Semua anggota rapat langsung berdiri dan memberikan hormat padanya. Disana sudah lengkap, ada Jonghyun, sang director, bersama asistennya Choi Sulli. Yonghwa, si komposer musik dan Seohyun serta Jungshin, bagian make up dan wardrobe, juga pemain utama dalam pertunjukkan kali ini Krystal dan Minhyuk, serta yang lainnya.
Kyuhyun duduk di kursi di ujung meja setelah mendudukan gadis yang dibawanya tadi, yang cukup membuat yang lainnya terkejut, kecuali Jonghyun. Yoona dengan kesal tak punya pilihan lain selain menurut. Gadis cantik ini memang mencuri perhatian sejak kedatangannya pertama kali di kampus ini, ditambah lagi dengan sikapnya yang kurang bersahabat dan dingin tapi bisa langsung dekat dengan ketiga pangeran itu tak lebih dari seminggu keberadaanya disana.
“ maaf aku terlambat “ Kyuhyun meminta maaf pada semuanya.
“ bagaimana dengan persiapannya ?” tanyanya kemudian.
“ kami sudah siap memulainya kapanpun “ jawab Jonghyun mengisyaratkan bahwa semuanya sudah 100% beres.
“ hanya saja tinggal yang satu itu Hyungnim “ lanjutnya lagi sedikit melirik Yoona yang duduk di kursinya dengan tampang bosan. Matanya mengedar kesekitar demi membunuh waktu.
“ ahh itu... aku sudah menduganya , itu kenapa aku membawa gadis ini kemari “ katanya dengan sumringah dan menunjuk Yoona yang duduk berada di sebelah kirinya.
Yoona yang merasa menjadi pusat perhatian kembali membawa kesadarannya kembali ketempat itu.
“ Sebenarnya Oppa, apa yang kau lakukan, kenapa kau merekomendasikanku untuk menjadi Koreografer di pertunjukkan ini  tanpa mengatakan apapun dulu padaku ?” Yoona yang sejak kemarin menyimpan pertanyaannya menumpahkan kekesalannya itu hari ini, disini. Dia menunda untuk membunuh Kyuhyun kemarin karena mereka tak bertemu, tapi tidak untuk kali ini, dia akan melakukannya sekarang.
“ ahh... Sooyoung yang merekomendasikanmu , karena para senior tak bisa membantu, jadi dia memilihmu untuk menggantikan mereka, dia bilang kau layak untuk melakukannya “ Kyuhyun sepertinya tak peduli dengan nada kesal yang dilontarkan Yoona padanya, buktinya dia tetap menanggapinya dengan sumringah seperti itu.
“ jadi kau memilih untuk mendengarkan Sooyoung eonnie dan bahkan tak menanyakan apapun padaku terlebih dulu, aishh...Jinjaa!” Yoona membuang mukanya kesal
Semua orang di ruangan ini diam dan memfokuskan diri pada perdebatan dua orang ini yang telah menggantikan agenda rapat yang sebenarnya, tak ada satu orangpun yang berani menginterupsi keduanya.
“ bukan begitu... Ayolah jangan seperti ini, aku yakin kau mau, bukankah kau menyukai hal-hal macam ini sejak dulu, dan lagi karena Sooyoung tak bisa melakukannya sendiri, tidakkah kau ingin membantunya, membantu kami “ Nada suaranya kini mulai melembut dan memohon.
Sooyoung dan Yoona memang dekat sejak kedatangan Yoona 4 bulan lalu dari Amerika. Sooyoung adalah senior Yoona di dance department dan dia merekomendasikan Yoona karena dia tahu gadis itu memiliki kemampuan lebih dari yang lainnya. Pengalaman belajar Yoona selama kurang lebih 1 tahun di luar negeri menjadi nilai lebih darinya.
“ lihat, bahkan kalian berdua kompak sekali, memutuskannya seorang diri “ Yoona memandang Kyuhyun dengan tatapan tak percaya.
Ohhoo... apakah dia sedang merasa cemburu sekarang.... batin Jonghyun yang mulai terlihat tertarik dengan perdebatan kedua orang itu.
“ Apakah kau sudah merasa menanyakan pada anggotamu yang lain soal ini, karena sepertinya director mu tak sependapat “ Yoona melirik Jonghyun tajam.
Semua mata beralih memandang kearah seseorang yang ditunjuk Yoona tadi,mengantisipasi reaksinya.
“ Apa benar kau tak setuju Jonghyun-ah, Wae??” tanya Kyuhyun kemudian
 “Jangan pernah berpikir untuk lebih memilih mengajak gadis bernama Namkyung itu lagi. Jika memang begitu keputusanmu aku yang tak menyetujuinya “ Aura kuat Kyuhyun sebagai leader yang sulit untuk dibantah mulai nampak, dia mengarahkan pandangannya cukup tajam pada Jonghyun.
“ aku tahu kau sangat berbakat, jadi jangan pernah kau mencoba untuk mengacaukannya dengan pilihan semacam itu, jika kau masih ingat apa yang dilakukannya di pertunjukan kita terakhir kali, dia hanya mengacaukan segalanya, dan aku tak mau dia melakukannya kali  ini juga “ ingatan dari masa lalu membuat emosinya sedikit meningkat.
“ benar Jonghyun, pikirkan lagi keputusanmu , kau tahu benar bukan, jika kau yang akan bertanggung jawab tentang semuanya termasuk juga dengan kesuksesannya “ Yonghwa yang sejak tadi diam ikut meminta pada Jonghyun dengan nada yang lebih lembut dari Kyuhyun. Diikuti anggukan dari yang lainnya.
“ hmm baiklah “ Jonghyun menghela nafas cukup keras ketika mengatakannya. Dia sudah memikirkannya beberapa saat sebelum mengambil keputusan itu, membuat yang lain menanti was-was dalam diam.
Sontak itu membuat yang lain langsung menghela nafas lega, satu masalah teratasi.
Dan sekarang pandangan mereka kembali teralih pada Yoona untuk mengkonfirmasi keputusannya.
“ Yoongg....” panggil Kyuhyun dengan nada yang agak aneh. Yoona yang tahu betul apa artinya langsung membuang nafasnya kasar.
“ hfftt.... baiklah “ jawabnya pada akhirnya sambil membuang pandangannya kesamping. Dia sepertinya tak punya pilihan karena sudah terpojok.
Tak ayal, jawabannya membuat semua anggota bersorak, bahkan anggota yang perempuan saling berpelukan dengan suka cita, masalah kedua finish.
“ Good Job, Princess.... aku berjanji akan mentraktirmu ice cream cokelat mint setelah ini, Gomawo “ Kyuhyun langsung berubah sumringah mendengar jawaban Yoona, dia bahkan menepuk nepuk puncak kepala gadis itu dengan sayang yang sukses membuat yang lain kembali memfokuskan perhatian mereka pada keduanya.
Yoona beranjak dari duduknya dan bersiap pergi.
“ Tentu saja, bukan hanya nanti , kau harus melakukannya sampai projek ini selesai “ tanggap Yoona kesal sebelum berbalik dan berjalan menuju pintu keluar.
“ tsk, Spoiled Girl...” gumam Kyuhyun
Tapi ketika hampir mencapai pintu  sepertinya Yoona mendengar Kyuhyun menggumankan sesuatu yang instingnya mengatakan itu bukan hal yang baik, maka dia berbalik.
“ Mworago ? apa yang kau katakan ?” liriknya tajam yang langsung membuat Kyuhyun tersenyum kikuk salah tingkah.
“ ahh.... aniyaa... Beautiful Princess... ahh... bukankah kau harus pergi sekarang, cepat jangan sampai kau terlambat masuk di perkuliahanmu “ katanya mencari-cari alasan untuk mengalihkan perhatian Yoona.
“ tsk, sejak kapan kau menjadi sok tahu seperti ini, sekarang, aku akan latihan bukan kuliah “ balasnya dengan senyuman mengejek
“ ahh... arra... Pergilah sekarang aku tak akan mengganggumu lagi , aku akan mengantarmu pulang nanti “ Kyuhyun melambaikan tangannya dengan bersemangat.
Yoona tersenyum lagi sebelum dia benar-benar menghilang di balik pintu.
Jonghyun terus memandangi gadis itu sejak dia beranjak sampai dia menghilang di balik pintu dalam diam. Well... kita akan sering bertemu setelah ini..... setelah sekian lama.
Sementara yang lain masih memasang wajah terkejut dengan sisi lain leader mereka yang baru saja ditunjukannya itu, mereka tak menyangka di balik aura kuat kepemimpinanya itu dia bisa menjadi pria yang kikuk hanya dengan tatapan tajam seorang Im Yoona.
“Okee.. karena semua masalah sudah teratasi, kita bisa memulainya segera “ katanya kembali dengan auranya. Membuat semua anggota kembali fokus padanya
“ rapat kali ini selesai sampai disini, selamat siang semuanya “ tutupnya lalu beranjak pergi.
***
Tak sampai seminggu sejak rapat terakhir diadakan, semua kru dan pemain yang akan terlibat kembali berkumpul untuk proses reading script untuk pertunjukan ini.
Sudah hampir satu jam mereka membaca alur cerita yang akan disajikan nanti, suasana sunyi tenang melingkupi ruangan itu.
Tapi sepertinya ekspresi wajah Yoona tak terlihat damai di suasana yang tenang seperti ini. Ekspresinya bertambah aneh ketika cerita mulai memasuki bagian konflik, bahkan alis matanya ikut berkerut.
“ Bwoya, kenapa peran wanitanya bisa jadi begini buruknya ?” Gumamnya lebih pada diriya sendiri. Dia mulai merasa aneh ketika dalam cerita itu tiba-tiba pemeran wanitanya berubah menjadi wanita yang jahat dengan meninggalkan sang pemeran pria tanpa mengatakan apapun sebelumnya.
“ wae ? apa kau tak suka ?” Jonghyun yang duduk tak jauh darinya mendengar gumaman gadis itu yang memang terdengar cukup keras.
Beberapa orang lain yang juga berada disana bahkan mulai menghentikan aktifitasnya dan fokus pada keduanya yang sepertinya akan memulai adu argumen mereka.
“ yah... mana mungkin bisa seperti ini, ini terlihat terlalu dibuat-buat” komentarnya lagi.
Dan benar saja, mereka sudah dalam mode saling menyerang sekarang.
“ wae ? aku adalah director dan penulis cerita disini, jadi terserah padaku untuk membuat ceritanya seperti apa yang ku inginkan “ Jonghyun tak mau kalah untuk membela diri.
“ aishh.. tetap saja, bagaimana bisa seperti itu ? apa kau tak tahu bagaimana caranya membuat agar ceritanya terlihat lebih real dan tidak dibuat-buat seperti ini ?” Yoona benar-benar membuat suasana menjadi bertambah panas sekarang dengan meragukan kemampuan Jonghyun.
“ Cerita ini memang real, sangat real, kau akan tahu rasanya jika kau yang mengalaminya  sendiri “ Jonghyun yang tak tahan mulai terbawa emosi, dia melemparkan pandangan tajam pada gadis itu.
“ yah kalian berdua, keumanhae.... jangan berdebat lagi, bukankah kita harus segera menyelesaikan proses readingnya segera “ Yonghwa dengan nada menenangkan menginterupsi perdebatan keduanya.
Yoona dan Jonghyun langsung membuang pandangannya kearah lain mendengar teguran dari Yonghwa. Dan suasana sunyi kembali mengisi udara di ruangan itu setelahnya.
Aishh... kenapa orang ini selalu saja ingin mengajakku berdebat.... menyebalkan sekali. Gerutunya dalam hati.
Ohh.... Chankamman... kenapa cerita ini seperti sangat familiar sekali... Hoksi... Yoona menebak-nebak dalam diam, dia kembali melirik Jonghyun sekilas yang sudah kembali tenggelam dalam aktifitasnya sendiri.
***
Tak terasa sudah hampir  sebulan proses koreografi yang dipercayakan kepada Yoona berjalan. Selama sebulan ini dari proses aransemen koreografi sampai latihan sudah dilangsungkan.
Dalam sebulan ini dia mulai dekat dengan semua orang, termasuk Yonghwa dan Seohyun karena seringnya mereka berkumpul untuk berdiskusi. Dan Yoona baru tahu kalau Yonghwa dan Seohyun adalah sepasang kekasih setelah sekian lama dia berada di universitas itu. Dia juga dekat dengan semua pemain, terlebih kedua pemeran utamanya, Krystal dan Minhyuk, yang sangat ramah dan baik padanya, yang menurut Yoona akan benar-benar pas jika mereka menjadi sepasang kekasih sungguhan di luar drama, serta Jungshin, asisten Seohyun, yang juga sangat lucu. Kecuali satu orang ini, Lee Jonghyun, setelah sekian lama, sikapnya tetap saja dingin pada Yoona, dan begitu pula Yoona terhadapnya.
Dan hari ini adalah latihan koreografi terakhir, sebelum besoknya akan di adakan latihan kolaborasi, script dan tarian.
Semua berjalan baik sejak awal, walaupun yoona masih harus membenarkan beberapa bagain tarian yang kurang tepat. Hari itu kebetulan Jonghyun dan Seohyun juga datang untuk melihat latihan terakhir ini. Seohyun menjadi sangat dekat dengan Yoona sekarang, dan selalu bersemangat untuk melihat bagaimana Yoona mengajar para juniornya itu.
Pada saat Yoona memperagakan tarian bersama yang lainnya, ketika sudah hampir mencapai babak akhir tanpa di sangka-sangka insiden kecil terjadi, kaki Yoona tak sengaja salah bertumpu saat mendarat di lantai, menyebabkannya jatuh dan kakinya terkilir.
“ achh...” jeritnya dan langsung memegangi pergelangan kakinya. Terasa nyeri sekali disana.
Semua orang langsung terkesiap melihat hal itu. termasuk juga Jonghyun.
“ Eonnie...” teriak Seohyun keras dari tempatnya duduk. Dan langsung berlari kearah gadis itu
“ Seonbaenim.....” seru para pemain yang berada di belakang Yoona dengan panik.
“ ahh... gwaenchana....” Yoona sudah kembali bisa mengontrol ekspresi wajah kesakitanya agar tak membuat para juniornya khawatir, dia bahkan sudah mencoba kembali berdiri dengan bantuan Seohyun yang memegangi salah satu lengannya.
Tapi sepertinya dia tak bisa menahan rasa sakitnya lagi ketika sudah menjejakkan kakinya kembali yang sakit di lantai, terlihat dia sedang meringis menahan sakit sekarang.
Jonghyun yang sejak tadi diam mengamati kini sedang berjalan mendekat langsung kearah Yoona. Tanpa berkata apapun lagi dia langsung mengangkat tubuh Yoona dengan kedua lenganya dengan gaya Bridal. Semua orang dibuat lebih terkejut dari pada sebelumnya dengan aksi Jonghyun itu,  Tak terkecuali Yoona.
“ Yah... apa yang kau lakukan ?” serunya panik sambil memukul-mukul dada bidang Jonghyun. Tapi Jonghyun tak bergeming.
“ latihan selesai sampai disini hari ini, kalian bisa beristirahat sekarang “ katanya pada semua orang yang berada disana yang masih tampak terkejut.
“ N..nee...” jawab mereka semua sedikit terbata.
“ Seo bantu aku mengobatinya “ katanya beralih pada Seohyun yang juga masih tampak terkejut di samping Jonghyun.
“ N..Nee.. Oppa “ jawabnya cepat dan langsung mengikuti langkah Jonghyun yang menuju pintu keluar dengan Yoona yang masih memberontak dalam rengkuhannya. Yoona tak henti-hentinya memukul dada Jonghyun, memaksa untuk segera diturunkan.
Keduanya masuk kedalam klinik kesahatan kampus sementara Seohyun pergi untuk mencari Ice bag untuk mengompres bengkak di pergelangan kaki Yoona, atas permintaan Jonghyun.
“ aku juga pasti akan menurunkanmu tanpa harus kau bully seperti itu “ jawabnya akhirnya ketika menurunkan Yoona di atas ranjang pasien di klinik itu.
Yoona menanggapinya dengan dengusan pelan lalu membuang mukanya kesamping. Jonghyun sudah beralih melepas sepatu Yoona agar membuat gadis itu lebih nyaman.
Tak beberapa lama Seohyun sudah kembali dengan ice bag ditangannya, lalu memberikannya langsung pada Jonghyun.
“ kau bisa pergi sekarang, bukankah kau ada kuliah setelah ini,..... jangan khawatir, aku yang akan menjaganya “ Katanya pada Seohyun yang masih tampak panik.
“ ohh... benarkah Oppa, Gomawo “ balasnya sedikit lega, dia lalu menghampiri Yoona dan memeluknya sekilas.
“ Aku pergi dulu eonnie, cepat sembuh “ ujarnya pada Yoona, yang hanya ditanggapi anggukan olehnya.
Jonghyun sudah mulai mengopres luka bengkak di pergelangan kaki gadis itu perlahan dengan ice bag yang di bawa Seohyun tadi.
“ Acchh... bisakah kau melakukanya lebih hati-hati lagi, apa kau tak tahu bagaimana sakitnya ?” Yoona menggerutu kesal karena kakinya mendadak kembali terasa sakit.
“ berhentilah bergerak jika kau tak ingin kakimu bertambah sakit “ katanya tanpa mengalihkan fokusnya pada pergelangan kaki Yoona.
Setelah dirasa cukup, Jonghyun akhirnya menghentikan aktifitasnya dan beranjak menuju meja di dekat sana untuk meletakkan ice bag nya sudah selesai dipakainya  ketika tiba-tiba ponselnya berdering.
“ Yoboseo.... ada apa Yong Hyung...”  sapanya langsung pada seseorang di seberang sana setelah tahu siapa seseorang yang kini meneleponnya.
“ahh... Minhae Jonghyun-ah.... ini Choi Siwon “ jawab seseorang dari seberang sana. Siwon menelepon menggunakan ponsel Yonghwa karena mereka memang sedang berada di luar kota bersama untuk sebuah projek ketika tiba-tiba Yonghwa mendapat kabar tentang insiden Yoona tadi dari kekasihnya, Seohyun.
“Ohh...Nee, Hyungnim , ada apa ?” tanyanya dengan sopan.
“ apa kau bersama Yoona sekarang, bisakah aku berbicara dengannya ?” tanya Siwon sedikit panik. Dia sudah menelepon ke ponsel Yoona tadi tapi tak ada tanggapan darinya, karena memang ponsel Yoona masih tertinggal di ruang latihan tadi.
“ ah..nee... tunggu sebentar...” jawab Jonghyun lalu langsung menyerahkan ponselnya pada Yoona.
Yoona yang tampak sedikit bingung tetap menerima uluran ponsel itu, dan menempelkannya ke telinga kanannya.
“ Yoboseo “ sapanya tak bersemangat
“ ohh... Yoong...bagaimana keadaanmu ? apa kau baik-baik saja ? apa lukanya parah ? apa sudah diobati ? dan dimana kau sekarang ?” Siwon langsung melontarkan semua pertanyaannya dengan panik ketika mendengar suara Yoona.
“ Gwaencana Oppa “ Yoona masih malas menanggapi perhatian Siwon itu, terlalu berlebihan menurutnya.
“ geurae... Oppa akan kesana sekarang , jangan kemana-mana sampai aku datang, eoh ?” pintanya kemudian.
“ Nee...” balasnya singkat lalu langsung menutup teleponnya dan memberikan ponselnya kembali pada Jonghyun yang sejak tadi mengamati percakapan mereka.
Bwoya ? Apa sebenarnya hubungan mereka, kekasih atau apa, kenapa ekspersinya malah kesal saat diperhatikan seperti itu .... batin Jonghyun.
“ istirahatlah dulu sekarang “ katanya pada Yoona sambil sibuk melihat sesuatu pada layar ponselnya yang baru saja kembali.
Yoona lalu mengedarkan pandangannya kebalik punggungnya, dan tak menemukan apapun disana.
“ Tangan..” katanya pada Jonghyun yang masih sibuk dengan ponselnya di kursi di dekat ranjang pasien itu.
Jonghyun yang tak mengerti maksud gadis itu lalu mengamati kedua tangannya, lalu beralih menatap Yoona lagi dengan ekspersi bingung ketika tak menemukan apapun yang aneh disana.
“ Tangan...” ucap Yoona lagi, kini sedikit kesal .
Jonghyun langsung beralih menatap tangan Yoona yang berada di pangkuan gadis itu.
“ apa tanganmu juga sakit ?” tanyanya kemudian.
“ aishh...” Yoona mendengus kesal karena Jonghyun yang sangat lambat sekali menangkap maksud dari kata-katanya.
Yoona lalu menarik tangan kiri Jonghyun, dan meletakkannya di atas ranjang. Setelahnya, dengan posisi membelakangi lelaki itu dia merebahkan kepalanya disana, lalu memejamkan matanya.
Hmm... nyaman.. membuatku tiba-tiba merasa mengantuk... batinnya
Jonghyun yang melihat hal itu langsung memasang wajah tak percaya.
Tsk.. bukankah dia bisa berkata untuk mencarikan bantal atau semacamnya, kenapa malah memakai tanganku seperti ini....aishh Jinjaa! Benar-benar seenaknya sendiri... gerutu Jonghyun dalam hati sambil memandangi punggung yang membelakanginya itu.

Satu setengah jam kemudian Siwon bersama dengan Donghae dengan terburu-buru berlari kearah klinik kampus di tempat Yoona dan Jonghyun berada. Saat pertama kali membuka pintu, yang mereka saksikan adalah dua orang yang sedang tertidur pulas saling berhadapan.
Jonghyun yang bosan menunggu tiba-tiba saja merasakan kantuknya menyerang dan dengan posisinya yang masih duduk di kursi , dia merebahkan kepalanya di ranjang di hadapannya dan akhirnya ikut tertidur pulas, sementara Yoona yang sudah tertidur sangat nyenyak sejak tadi sudah berganti posisi menghadap Jonghyun yang sebelumnya di punggunginya tanpa sadar.
Saat Kedua pria yang baru datang tadi melihat hal itu mereka langsung menutup mulutnya bermaksud untuk tak membuat keributan.
“ Hae, kau ambil barang-barang Yoona dan tunggu aku dimobil “ perintah Siwon pada saudaranya yang lebih muda itu, yang langsung ditanggapi anggukan setuju darinya. Donghae langsung beranjak ke arah ruangan terakhir yang di tempati Yoona, yang dia yakin barang-barangnya juga tertinggal disana.
Siwon mendekati ranjang pasien itu dengan perlahan, dan mencoba membangunkan Jonghyun dengan menggoyangkan salah satu lengannya yang bebas dengan perlahan. Tak lama kemudian Jonghyun membuka matanya dan menguceknya ringan untuk menjernihkan kembali pandangannya.
“ Oh...Hyungnim.... kau datang untuk menjemput Yoona ?” tanyanya pada pria yang berdiri di sisi lain ranjang itu.
Jonghyun sudah akan membangunkan Yoona ketika kemudian tanganya dicegah oleh Siwon sebelum sempat menyentuh lengan gadis yang masih tertidur pulas itu.
“ Gwaencana... jangan dibangunkan.... aku akan mengangkatnya “ cegah siwon yang ditanggapi anggukan oleh Jonghyun. Itu lebih baik karena Yoona memang terlihat lelah sekali sekarang, dan sepertinya sangat butuh istirahat.
Siwon dengan sangat hati-hati mengangkat tubuh Yoona dari ranjang itu ke lengannya.
“Hmm....” Yoona yang sedikit merasa terganggu, menggerang ringan tanpa sadar.
“ gwaenchana... Oppa disini, Princess...” ucapnya lirih pada Yoona yang sudah kembali terlelap dalam rengkuhannya.
“ Gomawo Jonghyun-ah sudah menjaga Yoona dan mengobati Lukanya “ Siwon berterimakasih pada Jonghyun sebelum beranjak pergi.
“ Gwaenchana Hyungnim...” balasnya singkat.
Cepat sembuh.... batinnya ketika matanya mengantar kepergian mereka ke arah pintu.
Siwon sudah hilang di balik pintu klinik beberapa saat lalu ketika Jonghyun menyadari tangannya yang terasa Kram. Dia meregangkannya sedikit demi mengurangi rasa sakitnya.
“ Ohh... jam berapa sekarang , sepertinya sudah mulai gelap “ Jonghyun mengecek jam tangannya lalu beralih pada jendela klinik yang diterobos sisa cahaya jingga senja sore hari.
Jonghyun lalu segera beranjak dan meninggalkan ruangan itu.
***
Latihan kolaborasi telah berlangsung selama seminggu. Yoona dan Jonghyun sebagai penanggungjawab diwajibkan untuk selalu hadir di setiap latihannya, dan mau tak mau mereka juga jadi sering bertemu karena itu.
Walaupun ini sudah berselang beberapa hari sejak insiden jatuhnya Yoona itu, tapi nampaknya kondisi kakinya belum pulih benar. Aktifitasnya menjadi sedikit tergangu karena biasanya gadis ini selalu aktif berlatih dan yang lainnya.
Latihan baru saja dihentikan oleh Jonghyun beberapa saat lalu, mereka akan beristirahat makan siang terlebih dahulu. Seperti biasa semua konsumsi untuk para pemain dan kru sudah disedikan di tempat latihan itu. Yoona berjalan dari kursi yang didudukinya tadi menuju meja dimana makanan-makanan itu berada, dan nampaknya hanya tersisa satu untuknya seorang karena yang lain memang sudah mulai menyantap makanan masing-masing, .....terimakasih untuk kakiku ini yang membuatku menjadi selambat siput sekarang, aisshhh...masih beruntung ada yang menyisakan satu makanan untukku, atau tidak aku harus melewatkan makan siangku karena tak mungkin aku meninggalkan ruangan ini jika latihan belum benar-benar selesai , atau sang director dingin itu akan marah besar... aku sedang tak bersemangat berdebat dengannya sekarang....  .Saat makanan itu telah berpindah ke tangannya dan bermaksud untuk kembali ke tempatnya, seseorang tiba-tiba tanpa sadar menyenggol tangannya dan membuat makanan itu jatuh ke lantai dan membuatnya tak berbentuk lagi.
“ Ohh... mianhae sunbaenim... aku tak sengaja.... Ottokhae ??” gadis yang merupakan salah satu pemain dalam drama itu meminta maaf dengan nada panik.
Yoona yang tercengang melihat makanannya hancur , dia kemudian meremas tangannya disisi tubuhnya dan mengatur nafasnya meredam emosi hingga beberapa saat.
“ gwaenchana... “ katanya singkat sambil mengulas senyum kaku yang dibuat-buat.
“ Ottokhae ?? bagaimana ini, seonbaenim jadi tak bisa makan siang... “ katanya panik.
“ Ahh... ini, makanlah makananku saja seonbae” lanjutnya sambil mengulurkan makanan yang dipegangnya kepada Yoona.
“ dwaeseo... kau yang lebih membutuhkan ini... makanlah dan segera kembali berlatih “ ujar Yoona menolak tawaran gadis itu.
“ Gamsahamnida seonbaenim...” jawabnya terlihat lega, kemudian dia berlalu setelah menundukkan kepalanya pada Yoona beberapa kali.
Yoona akhirnya kembali ke kursinya dengan tangan hampa, dengan kaki yang masih diseret dan kenyataan dia akan kelaparan seharian membuatnya kembali merasa kesal. Dia langsung mencari-cari ponselnya dengan kasar dari kantong jaketnya dan menggesek layarnya tak sabaran. Tak lama kemudian ponsel itu sudah menempel di telinga kanannya. Jonghyun yang kebetulan duduk di dekat Yoona sedang memakan makanannya dengan tenang. Dia mulai kembali memperhatian gadis itu sejak insiden tadi.
Wajah Yoona berubah semakin bertambah Muram ketika tak seorangpun dari orang-orang yang dihubunginya menjawab teleponnya.
“ aishhh... menyebalkan sekali... kemana meraka semua di saat seperti ini “ Yoona membanting ponselnya kepangkuan dengan kesal.
Jonghyun yang melihatnya lalu mendekati gadis itu sambil menggeser sebuah meja dan kursi kecil di hadapan kursi Yoona.
Yoona yang masih fokus pada kekesalannya sendiri tak menyadari keberadaan Jonghyun dihadapannya sampai ketika pria itu menyodorkan sumpit di depan wajahnya.
Sontak Yoona mengangkat wajahnya dan memandang Jonghyun dengan tatapan bertanya.
“ makanlah ...” katanya singkat sambil menunjuk makanannya yang berada di meja kecil itu dengan kepalanya.
Yoona jadi bertambah bingung karena Jonghyun masih terus memakan makanan di wadah yang sama dari yang ditunjukknya tadi... apa maksud orang ini ?
“ jangan selalu bergantung pada orang lain hanya untuk hal-hal kecil seperti ini “ katanya lagi masih tak mengubah fokusnya.
Yoona masih tak juga menyentuh makanannya, tak ayal membuat Jonghyun penasaran. Kini pandanganya beralih pada gadis itu yang ternyata sedang menatapnya dengan tatapan anehnya.
“ benarkah kau memberikan makanan ini untukku?  Tapi kenapa kau masih saja memakannya jika memang kau telah memberikannya padaku ?” yoona bertanya dengan wajah tak percaya.
“ yahh!! siapa yang bilang aku memberikannya untukmu, aku hanya membaginya, aku juga butuh makan, kau tahu “ Sergah  Jonghyun.
“ Tsk... aigoo.. dimana mannernya sebagai laki-laki... Jeongmall!!! Hanya bermaksud membagi saja kenapa harus ditambah dengan ceramah segala...”  Yoona masih tak habis fikir dengan sikap Jonghyun padanya hari ini.
“ sudah, makan saja.... jangan banyak mengomel “ ujarnya yang sudah mulai memakan makanannya lagi.
Yoona yang memang sudah kelaparan mau tak mau juga ikut makan bersama Jonghyun. Keduanya lalu larut dalam diam sampai makanan itu habis tak tersisa.
Aigooo... kau masih saja tak berubah... makan banyak sekali... Batin Jonghyun melihat Yoona yang benar-benar larut dengan makanannya.
***
Keesokan harinya di siang hari itu tiba-tiba salju turun dengan lebatnya, padahal sejak pagi cuaca terlihat cerah.
Jonghyun berlari dari parkiran mobil menggunakan payung . Beruntung, Dia tak ada kuliah sejak pagi dan datang ke kampus hanya untuk latihan, jadi dia masih sempat membawa jaket tebal untuk menghalau udara yang sangat dingin seperti ini.
Saat memasuki ruang latihan ternyata sudah hampir semuanya berkumpul. Yoona sebagai orang yang terakhir memasuki ruangan itu dengan jaket tipisnya basah. Dia tampak sangat kedinginan.
Yoona datang ke kampus sejak pagi dan tak membawa jaket tebalnya karena tak menyangka salju akan turun dengan tiba-tiba seperti ini, padahal sejak pagi cuaca cerah sekali.
“ maaf... kita bisa mulai latihannya sekarang “ katanya pada semuanya. Dan dengan itu juga Jonghyun mengomando semua untuk bersiap.
Yoona berjalan kearah kursinya di sebelah Jonghyun. Disana juga sudah ada Seohyun, serta Yonghwa dan Sulli, asisten Jonghyun.
“ kau baik-baik saja eonnie, bajumu basah...” tanya Seohyun khawatir
“ Gwaenchana... aku tak apa-apa “ jawabnya lalu segera duduk.
Semuanya kembali fokus pada jalannya latihan selama beberapa saat, tapi Jonghyun terlihat sedikit terganggu ketika dia mendengar gadis yang duduk di sampingnya itu bergemerutuk kedinginan dan bergerak-gerak tak nyaman.
Jonghyun lalu berdiri dan melepas jaketnya dengan tiba-tiba.
“ lepaskan jaketmu ...” katanya kemudian pada Yoona
Yoona mengalihkan pandanganya dari orang-orang yang sedang berlatih kepada pria itu dengan bingung. Yonghwa, Seohyun dan Sulli pun ikut memandang kearahnya bingung.
Jonghyun tak berkata lagi tapi tatapannya seperti berkata pada Yoona untuk segera melakukannya.
Yoona dengan masih menatap bingung pada Jonghyun akhirnya melepas jaketnya yang basah. Jonghyun merebut jaket basah itu dari tangan Yoona dan melemparkannya ke meja terdekat, dan yang selanjutnya ini berhasil membuat ekspresi Yoona yang bingung menjadi berubah terkejut. Jonghyun membentangkan jaket tebalnya dan menyampirkannya ke pundak Yoona, dan seperti tak terjadi apapun, dia kembali duduk dan fokus pada aktifitasnya sebelumnya.
Yoona masih menatapnya tak percaya, begitu juga dengan Sulli jika dilihat dari bagaimana biasanya mereka beradu argumen hampir setiap hari. Sementara Yonghwa dan Seohyun malah tersenyum geli, entah apa yang sebenarnya mereka pikirkan.
Waktu istirahat datang, semua berhenti dari aktifitasnya masing-masing dan mulai menyantap makanan masing-masing. Sesaat kemudian Tiba-tiba terdengar ketukan dari arah pintu masuk yang berhasil menarik perhatian semuannya.
Seorang pria muda masuk dengan sebuah kantong tas ditangannya.
“ Ohh... Jaesonghamnida....” katanya lalu menunduk sekilas.
“ Im Yoona... Ini untukmu “ serunya pada gadis yang terlihat sedang mengunyah makanannya sambil memperhatikan orang itu.
Yoona langsung bangkit dan menghampirinya masih dengan jaket tebal Jonghyun menyapir di pundaknya, dia merasa lebih baik sejak Jonghyun memberikan Jaketnya tadi, rasanya nyaman, hangat dan wangi khas Jonghyun juga melekat kuat disana. Beberapa orang masih memperhatikan mereka sementara yang lain sudah kembali pada aktifitasnya masing-masing.
Jonghyun yang tadi duduk di meja yang sama dengan Yoona tak lepas memperhatikan mereka. Hubungan mereka sudah sedikit membaik dan tak lagi dingin seperti dulu.
“ apa ini..” tanya Yoona penasaran.
“ Makanan dari Kyu Hyung, dia bilang kau pasti lelah dan lapar, apalagi cuaca sangat dingin sekali” katanya sambil menyerahkan kantong itu ke tangan Yoona.
Yoona dengan sumringah menerimanya.
“ Gomawo..” balasnya dengan senyuman manisnya.
“ Geurae.... kalau begitu aku pergi dulu... nikmat makananmu...” katanya sebelum beranjak pergi dari ruangan itu.
Yoona langsung berbalik dan kembali ke kursinya, tapi kemudian dia malah beralih berjalan menghampiri Jonghyun yang baru saja beranjak dari meja mereka tadi.
“ apa kau sudah selesai makan ?” tanyanya setelah berhasil menghentikan langkah pria itu.
Jonghyun hanya menanggapinya dengan anggukan ringan.
“ aku mendapatkan makanan ini...” katanya menunjukkan bungkusan itu.
“ bagaimana kalau kau membantuku untuk menghabiskannya..” tawarnya dengan semangat.
“ wae ?? makan saja sendiri, bukankah porsi makanmu sangat banyak sekali “ Tolak Jonghyun.
“ yahh... aku belum sempat menyelesaikan makananku tadi, dan sekarang aku mendapatkan makanan lagi, bagaimana mugkin aku menghabiskan semuanya “ gerutunya cemberut.
“ makanlah sendiri..... buang saja kalau memang tidak bisa dihabiskan “  Jonghyun sudah akan kembali berjalan ketika mengatakan hal itu.
“ Yahh... ayolahh... akan sia-sia jika tak dihabiskan dan dibuang begitu saja “ Yoona menangkap lengan Jonghyun mencegahnya untuk pergi dan merengek dengan manja.
Jonghyun yang terkejut menunjukkan ekspresi wajah yang sangat aneh sekali.
Ada apa dengan gadis ini, tiba-tiba seperti ini.... batinya bingung
“ Ayolahh Jonghyun.... eoh “ rengeknya lagi sambil menggoyang-goyangkan sebelah lengan pria itu yang masih dipegangnya.
Uh-ohh.... Yoona apa kau sedang beraegyo padaku ( uh Kyeopta ).... ada apa denganmu sebenarnya... pikirnya bertambah tak percaya dengan sikap gadis itu yang tiba-tiba berubah padanya.
Mata Yoona yang berbinar-binar masih menatap Jonghyun, membuat pria itu akhirnya menyerah juga.
“ baiklah...” putusnya dan kembali ke kursinya lagi.
“ assaa....” Yoona yang girang lalu mengikuti langkah Jonghyun menuju maja mereka tadi.
Mereka sudah mulai menyantap makanan itu ketika Yoona teringat akan sesuatu. Dia mengalihkan pandangannya ke samping ke arah Yonghwa, Seohyun dan Suli yang berada duduk tak jauh dari meja mereka.
“ Yong Oppa, Seo, apa kalian mau bergabung dengan kami “ tanyanya bersemangat sambil menunjukkan makanan di meja itu menggunkan sumpitnya.
Yonghwa dan Seo yang sejak tadi senyum-senyum sendiri sejak melihat sikap manja Yoona pada Jonghyun di ujung sana, tak bisa menyembunyikan senyumnya lagi.... dia baru ingat bahwa ada orang lain juga disini rupanya..
“ Aniyaa eonnie... kami sudah kenyang... nikmati saja makanan kalian “ Seo dan Yonghwa memilih tak ingin menginterupsi moment mereka berdua yang memang sangat jarang sekali terjadi.
“ Geurae,...” balasnya yang kemudian langsung fokus kembali pada makanannya.
“ lihat, dia bahkan tak menganggapku ada disini...Aishh... gadis itu “ Gerutu Sulli lirih, yang hanya di tanggapi senyuman dari pasangan di sampinya itu.

Yoona kembali tenggelam dalam makanannya ketika Jonghyun tiba-tiba saja bertanya.
“ Apa yang datang tadi Juga kekasihmu ?”
“kau itu gadis yang sangat aneh sekali, tak pernah bersikap manis pada kekasihnya sendiri, ...kasihan sekali mereka “ komentarnya
“ Tsk... bukan urusanmu ....” balasnya ketus.
“ makan saja dan jangan banyak bertanya “ lanjutnya sambil menunjuk makanan yang sudah hampir habis itu.
Dia telah banyak sekali berubah.... batin Jonghyun sebelum kembali menyumpiti makanannya.

Tak lama kemudian acara makan mereka telah selesai. Kotak dan sumpit makanan sudah disingkirkan ketika Sulli datang mendekati mereka, tepatnya Jonghyun.
“ Oppa ini untukmu “ katanya menyodorkan sebuah cup kertas berisi teh hangat. Di cuaca dingin seperti ini memang pas jika meminum minuman yang hangat.
“ Gomawo...” balasnya sambil menerima cup itu. Jonghyun melirik Yoona sekilas yang tadi sempat melihat kearah mereka sebelum memalingkan wajahnya.
“ Ohh... Sulli, bisakah kau membawakan satu lagi teh nya “ pinta Jonghyun sebelum Sulli beranjak pergi.
Sulli yang ditanya tak segera menjawab, dia malah melirik gadis yang masih memalingkan wajahnya itu dengan tatapan tak suka. Sulli tahu jika teh itu pasti akan diberikan pada gadis dingin menyebalkan itu. Yoona yang juga mendengar permintaan Jonghyun tadi serta tahu bahwa gadis bernama Choi Sulli itu sedang memandangnya tak suka, dia memilih untuk berpura-pura menyibukkan diri dengan ponselnya agar tak terlibat lebih dalam pada hal-hal yang tak diinginkan, mengingat sifatnya  yang kini mudah sekali naik darah, dan dia sedang tak berselera untuk itu sekarang.
“ Nee, Oppa” jawab Sulli akhirnya sebelum benar-benar berlalu.
Tak lama kemudian Sulli kembali datang dengan cup teh hangat kedua, dan segera berlalu setelahnya setelah menyerahkannya pada Jonghyun.
Jonghyun yang masih memegang cup teh itu menyodorkannya pada Yoona.
“ minumlah...” katanya kalem.
Yoona langsung menerimanya tanpa minat dan meminumnya tanpa mengalihkan perhatiannya pada layar ponselnya.
“ Yoona,...... ada yang ingin aku bicarakan denganmu” katanya kemudian
“aku ingin mendiskusikan lagi denganmu beberapa bagian koreo yang menurutku  kurang pas dengan scriptnya, aku pikir harus ada sedikit perubahan “ lanjutnya memulai perbincangan.
Yoona yang mendengar kata ‘perubahan’ terlontar dari ucapan Jonghyun langsung memalingkan wajahnya pada pria itu dengan tampang tak suka.
Apa yang dia katakan.... setelah sekian lama kerja kerasku membuat koreografi itu, dan sekarang dia dengan tanpa perasaan ingin mengubahnya begitu saja... Aishhh Jinja!
“ Yahh.... aku akan bicara baik-baik sekarang, jangan memasang wajah seperti itu lagi padaku “ Jonghyun yang tahu perubahan ekspresi Yoona yang terlihat tak suka langsung mencoba menenangkannya.
“ Wae ?” tanyannya singkat.
“ Ehmm... aku pikir beberapa bagian koreo masih kurang mewakili cerita terutama di bagian konflik “ Jonghyun mulai dengan pemikirannya setelah mengamati jalannya latihan itu selama beberapa waktu.
“ Begitukah ? apakah bukan karena ceritanya yang terlalu dibuat buat ?” Sindirnya sarkastik.
“ Tapi bukankah harusnya koreografi harus disesuaikan dengan ceritanya, sebenarnya kau memahami ceritanya atau tidak ? “ Nada dingin mulai nampak dalam ucapannya barusan. nampaknya dia mulai terpancing dengan sindiran yang dilontarkan oleh Yoona.
“ Jadi kau menyalahkan aku sekarang karena tidak bisa bekerja sama denganmu, jika memang begitu kenapa tak sejak awal saja kau menolak keterlibatanku dalam dramamu ini, kenapa sekarang ?” suara Yoona mulai meninggi, nafasnya mulai memburu karena menahan amarah.
Apa kau bilang, aku tak memahami ceritanya.... tentu saja aku tahu benar bagaimana ceritanya... Tapi sepertinya konflik dan akhir dari cerita ini berbeda antara versi ku dan versi mu .....
Yoona dan Jonghyun kembali bertukar tatapan dingin penuh amarah. Padahal semua orang baru saja melihat betapa manisnya mereka berdua sejak awal latihan sampai acara makan bersama tadi, tapi kini suasananya benar-benar berubah drastis.
Jonghyun memejamkan matanya sesaat sambil mengatur deru nafasnya yang memburu karena amarah. Tahan amarahmu sekarang, bila seperti ini terus bisa jadi drama ini akan bubar sebelum dipentaskan.... bicara baik-baik padanya, mengalahlah, mengalahlah.....katanya menenangkan diri sendiri.
“ Bukan seperti itu maksudku, Yoona....aku hanya ingin menyempurnakan beberapa bagian saja yang menurutku kurang sesuai,.....” katanya akhirnya pada Yoona yang masih menatapnya tajam, kini nada suaranya dibuat selembut mungkin.
“ aku mohon padamu, hanya kau yang bisa melakukannya sekarang ...” Pinta Jonghyun dengan tatapan yang hangat berharap bongkahan es dalam hati dan mata Yoona bisa meleleh dengan itu.
Yoona masih juga tak memalingkan tatapannya sampai beberapa saat, masih dalam keadaan yang sama antara keduannya. Tapi akhirnya dia melunak dan menyetujuinya.
“ Baiklah..” jawabnya lirih sambil menghela nafas berat dan memalingkan wajahnya kesamping, menghindari tatapan Jonghyun yang benar-benar mulai membuatnya meleleh.
“ katakan saja, bagian spesifiknya yang harus diubah...” lanjutnya.
“ Gomawo Yoona...”  Jonghyun mengulas senyum leganya mendengar keputusan Yoona itu.
Yoona yang masih memalingkan wajahnya tak memberikan tanggapannya lagi. Dia menyesap kembali tehnya yang mulai mendingin.
Sudah lama sekali, tapi tatapan matamu tetap sama, tak berubah....
***
Perubahan koreo yang dilakuakan telah berjalan lancar, dan benar saja ceritanya juga lebih sesuai dengan scriptnya sekarang.
Hari ini adalah hari terakhir latihan, dan durasinya di perpendek dari pada biasanya dengan tujuan untuk menjaga stamina para pemain untuk pementasan esok hari. Semua kru dan pemain datang pada latihan terakhir ini, hanya leader  mereka, Kyuhyun harus meninggalkan latihan terlebih dahulu karena ada urusan.
“ Baiklah semuannya, kalian telah bekerja keras untuk hari ini, jaga stamina kalian dengan baik dan kita lakukan pementasan esok hari dengan sebaik mungkin “ Ucap Jonghyun mengakhiri latihan hari itu.
Semua orang bersorak dan bertepuk tangan dengan suka cita dengan kerja keras mereka hampir 2 bulan ini, dan esok adalah hari pementasan yang sangat mereka tunggu-tunggu.
Satu persatu dari orang-orang itu keluar dari ruangan , termasuk juga Jonghyun dan Yoona serta Yonghwa dan Seohyun.
“ Jong....Yoona .... kami pergi dulu “ Yonghwa melambaikan tangannya kepada dua orang itu sambil menggenggam tangan Seohyun yang juga tersenyum kearah mereka.
Yoona hanya membalas dengan senyuman ringan dan kemudian fokus pada layar ponselnya , siap untuk menelepon seseorang, sebelum Jonghyun  menghentikannya.
“ Kyuhyun Hyung memintaku untuk mengantarkanmu pulang hari ini “ katanya yang langsung berhasil mengalihkan perhatian Yoona dari ponselnya. Yoona cukup kaget Jonghyun masih berada disana setelah Yonghwa dan Seohyun pergi tadi.
“ Wae ?” tanyanya penasaran. Kyuhyun tak biasanya seperti itu.
“ Kyuhyun hyung pergi mengantar Sooyoung Nuna kesuatu tempat “ jelasnya pada Yoona yang memandangnya tak percaya.
 “ jika kau ingin menghubungi Siwon hyung dia sedang pergi bersama Tiffany Nuna begitu Juga Donghae Hyung dan Jessica Nunna “ lanjutnya.
“ Maldo andwae.... mereka semua....” Yoona kembali fokus pada layar ponsel dan bersiap menghubungi seseorang dengan terburu-buru.
Kyuhyun telah memberitahukan semuanya pada Jonghyun tadi ketika meminta pria itu untuk mengantar Yoona pulang, itu kenapa dia tahu begitu mendetail, tentu saja dia harus mengetahui apa alasan pastinya sebelum menerima tawarannya.
Yoona masih tak berhenti tetap ingin menghubungi mereka, dengan ekspresi wajah tak terbaca dia berulang kali menekan layar ponselnya dengan kasar. Jonghyun yang melihat Yoona tak mendengarkan kata-katanya kemudian menahan tangan gadis itu ketika dia akan menempelkan ponselnya di sisi kanan telinganya.
“ Sudahlah, mereka tak mungkin akan datang kemari dan menjemputmu, ayolahh... aku akan mengantarkanmu pulang “ Jonghyun sudah akan menarik tangan Yoona menuju parkiran ketika gadis itu malah menghempaskan tangannya.
“ pulanglah.... aku tak akan pulang denganmu sekarang “ Yoona membalas kata-kata Jonghyun tanpa minat dan kembali sibuk dengan layar ponselnya.
Saat dia akan menempelkan ponsel itu ketelinganya , untuk kedua kalinya Jonghyun menahannya, Kini dengan cengkeraman yang lebih keras.
“ sudahlah... berhenti keras kepala, dan pulang denganku sekarang....apa kau tak tahu, aku membiarkan Sulli pulang seorang diri demi untuk mengantarkanmu pulang.... dan .... berhentilah mengganggu lelaki-lelaki itu, don’t you ??... kau tak pernah memperlakukan mereka selayaknya kekasihmu dan orang yang menyayangimu selama ini, dan sekarang mereka telah menemukan cintanya masing-masing, tidakkah kau bisa berhenti dan melepaskan mereka ...” Jonghyun berseru dengan suara yang cukup tinggi dengan tangan mencengkeram lengan kanan Yoona dengan kuat.
Yoona yang tak menyangkan akan mendengarkan kata-kata semacam itu dari Jonghyun langsung terbakar amarah. Benar selama ini memang mereka sering kali beradu argumen, tapi kata-kata semacam ini baru pertama kali di dengarnya dari siapapun, terlebih dari pria ini..... Apa yang kau katakan... apa sebenarnya yang kau pikirkan tentangku selama ini....
Yoona menatap langsung kearah manik mata Jonghyun dengan tajam, sedetik kemudian dia menghempaskan cengkeraman tangan Jonghyun dengan kasar sampai-sampai ponsel yang masih dipeganggnya tadi terhempas ketanah dengan sangat keras.
Dan bersamaan dengan suara ponsel yang membentur keras ke tanah, suara keras yang lain terdengar tak kalah kerasnya. Yoona menampar pipi sebelah kiri Jonghyun dengan mengerahkan semua kekuatannya di tambah dengan amarah yang meluap tak terbendung, bahkan saking kerasnya Jonghyun sampai menoleh kesamping.
Dengan masih menatapnya tajam dan nafas yang menderu dengan kerasnya Yoona berseru pada Jonghyun yang memegangi pipinya dengan wajah tak percaya.
“ Itukah yang kau pikirkan tentang ku selama ini, seperti yang lainnya... dan apa hak mu sebenarnya berkata seperti itu terhadapku, apakah kau merasa berhak mencampuri urusan dan kehidupan pribadiku, Lee Jonghyun . Siapa kau , berani sekali melakukan hal itu ? kau bahkan bukanlah siapa-siapa, dan kau tahu,  kau tak akan pernah menjadi siapa-siapa untukku. Jadi jangan pernah berpura-pura peduli dan mengasihaniku lagi, Aku sangat membencimu “ Yoona langsung berbalik dan meninggalkan Jonghyun dengan berlinang air mata, meninggalkan Jonghyun dengan wajah bersalahnya.
Benarkah aku bukan siapa-siapa untukmu Yoona,  Andai saja kau tahu, aku tak pernah berpura-pura peduli padamu.... Hentikan semuanya, don’t You ?, jangan menghancurkan hidupmu sediri dengan bersikap seperti ini.....Kumohon....
Yoona terus saja berjalan tak tentu arah masih dengan berlinang air mata.
Apa benar aku begitu buruk di matamu Jonghyun,.... apakah kau tahu alasan sebenarnya dari semua ini,... tidakkah kau tahu, mengingat semua sikapmu yang berpura-pura peduli dan mengasihaniku membuatku bertambah membencimu, hentikan Jebal.... Jangan menyiksaku lagi....... tidakkah waktu yang selama ini sudah cukup untuk menghapus semuannya...... atau aku salah.... ini tak akan pernah bisa terhapus......
Dan Oppa, apa kalian semua  benar-benar lupa hari apa ini.....bukankah kita sudah berjanji ..... tak hanya itu, kalian bahkan membiarkanku bersamanya, membiarkannya mencemoohku dengan kasar, membiarkannya melukai hatiku lagi.... kalian yang selalu berkata akan menjaga ku selama ini, tapi tidakkah kalian  tahu, kalianlah yang tanpa  sadar  mendekatkan ku kembali pada pedang yang menusuk hatiku begitu dalam,  sakitnya terasa dua kali lipat dari sebelumnya karena luka yang lama belum juga kering tapi sudah harus ditumpahi lagi dengan air jeruk olehnya .....
Hfft..... kenapa orang-orang sering sekali mengingkari janjinya padaku.

Yoona membuka pintu depan rumahnya dengan kekuatan tinggi, membuatnya langsung terbuka lebar. Yoona akhirnya terpaksa menumpang taxi untuk sampai ke rumahnya,itu lebih baik daripada dia memaksakan diri untuk berjalan kaki yang jaraknya cukup bisa membuat kakinya lemas.
Ibu Yoona yang sedang menonton sebuah acara berita di ruang tengah langsung  memalingkan pandangannya ke arah pintu dimana anak gadisnya itu masuk dengan wajah kusut.
“ Yoona, kau sudah pulang...” sapanya dengan senyum hangatnya lalu berjalan menghampiri Yoona yang juga sedang berjalan lurus menuju kamarnya di lantai 2.
Ibu Yoona meraih tangan gadis itu sebelum kakinya sempat menjejak di anak tangga paling bawah.
“ Apa kau sendiri ? dimana Kyuhyun, kenapa tidak mampir ? tidak biasanya ?” tanyanya bertubi-tubi sambil menatap kembali ke arah pintu yang sudah tertutup, kalau-kalau Kyuhyun akan masuk menyusul Yoona.
“ aku pulang sendiri, Kyu Oppa tidak mengantar, dia sedang sibuk “ jawabnya dingin sambil memalingkan wajahnya, menghindari tatapan ibunya.
“ Ohh... benarkah..? dan kenapa wajahmu kusut, sayang , apa kau sakit ?” Omma Yoona menatap wajah anak perempuannya itu dengan intens , mengetahui ada yang tidak beres yang pasti terjadi padanya.
“ aniyaa Eomma, aku baik-baik saja “ jawabnya tak juga memalingkan wajahnya kembali.
Keduanya lalu terdiam tenggelam dalam fikirannya masing-masing. Eomma Yoona yang menebak-nebak apa yang sebenarnya terjadi pada gadis itu dan Yoona yang tenggelam dalam fikirannya sendiri dengan alasan yang lain.
“ eomma, aku akan berangkat besok “ katanya tiba-tiba memecah keheningan.
Eommanya tak langsung memberikan respon karena melihat Yoona seperti akan melanjutkan kata-katanya lagi.
“ aku sudah menelepon Appa untuk memajukan jadwal keberangkatannya “ lanjutnya.
“ Sayang,....” panggil eommanya kemudian lembut.
“ apa kau sudah yakin dengan keputusanmu akan ke Amerika lagi , kau kan baru beberapa bulan berada disini “ tanyanya eommanya dengan sendu, gadis kecilnya yang baru kembali padanya setelah beberapa tahun berpisah karena harus tinggal dengan Appanya, mantan suaminya, harus pergi lagi sekarang.
“ Wae eomma ?” tanyanya lirih.... “ apa Eomma tak mengizinkannya ? bukankah kita sudah pernah membicarakannya ?” Yoona memandang wajah Eommanya yang sendu dengan sedih.
“ Aniyaa... eomma ingin yang terbaik untukmu Yoona, apapun keputusanmu, asalkan kau merasa senang, Eomma pasti akan selalu mendukungmu “
“ tapi... apa kau benar-benar tak suka berada di Seoul, hingga tak ingin menghabiskan waktumu berlama-lama disini ?” lanjutnya kemudian.
“ aniyaa eomma.... aku senang disini bersama eomma.... hanya saja.....” Yoona menjawab dengan cepat tapi kemudian kata-katanya terhenti, lidahnya kelu untuk melanjutkannya, tak ada alasan yang benar-benar tepat untuk diutarakan.
“ Geura... jangan dipikirkan lagi sayang, eomma mengerti keputusanmu...” beberapa saat setelah keduanya kembali larut dalam diam, eommanya memecah kebisuan itu dengan kata-kata hangatnya, tangannya membelai rambut Yoona lembut penuh sayang.
“ Naiklah sekarang, dan selesaikan mengemas baju-bajumu setelah itu segeralah pergi  tidur, jangan sampai kau kelelahan, Sayang “ perintahnya lembut dengan senyuman yang tak kalah lembutnya.
“ Gomawo eomma...” jawabnya lirih lalu memeluk eommanya dengan erat.
Mianhae eomma..... aku benar-benar harus pergi sekarang.... aku butuh sedikit waktu untuk menata hatiku lagi, akhir-akhir ini keadaan sudah tak bisa lagi ku kendalikan.
Yoona naik ke kamarnya meninggalkan eommanya yang terus menatap kepergiannya dengan sendu.
Eomma sedih melihatmu seperti ini sayang, sejak kembali dari Amerika kau jadi berubah dingin dan selalu terlihat sedih. Apa sebenarnya yang terjadi padamu sayang ? eomma merasa buruk selama ini  karena tak tahu apa yang terjadi pada putrinyanya sendiri. Hari ini adalah keadaanmu yang terburuk sejak beberapa bulan kau disini, dan bahkan kau memutuskan untuk kembali ke Amerika, besok. Eomma tahu kau akan ke Amerika tapi bukankah itu masih 3 hari lagi, tapi kenapa harus dipercepat seperti ini. Eomma baru saja akan berencana menghabiskan waktu bersama denganmu 3 hari terakhir ini, sayang. Apa eomma tak cukup baik untuk menjadi ibumu selama ini, sampai kau lebih suka tinggal bersama Appa mu, Yoona ?
Yoona menghempaskan tubuh rampingnya ke atas ranjang setelah selesai mengepak kopernya dan membersihkan diri.
Mianhae eomma.... aku bahagia sekali bisa bersama eomma lagi setelah beberapa tahun berpisah, tapi aku benar benar minta maaf , kondisiku sekarang kembali seperti 4 tahun yang lalu, aku benar-benar harus segera pergi.
Flashback
4 tahun lalu
Yoona pulang kerumah malam itu dengan berlinang air mata. Dia pulang dari sebuah tempat favoritnya di hometown nya dulu, di ilsan. Yoona juga berencana akan pergi ke Amerika waktu itu, dan akan berencana memberitahu seseorang yang sangat berarti baginya di tempat favoritnya itu, tempat favorite mereka. Tapi suatu hal yang sangat menyakitkan hatinya terjadi sore itu.
Rencana keberangkatan yang masih 3 hari lagi itu pun akhirnya di majukan untuk 2 hari sebelumnya. Dia tak tahu keputusan itu merupakan sebuah keberuntungan yang harus disyukuri atau disesali olehnya, karena keesokan harinya dia benar-benar harus pergi meninggalkan orang-orang yang disayanginya, yang berarti baginya, meninggalkan kisah tak terselesaikan antara mereka berdua. Dan kini berubah menjadi kebencian tanpa alasan yang jelas
Selama 4 tahun Yoona tinggal bersama Appanya di Amerika dan hanya sesekali kembali ke Korea untuk mengunjungi eommanya yang beberapa tahun lalu pindah kerja dan tinggal di Seoul. Yoona tak pernah bertemu lagi dengan seseorang itu lagi selama 4 tahun itu.
Flashback end

Apa keputusan ku kembali waktu itu adalah keputusan yang tepat ? kenapa terkadang penyesalan itu datang tanpa pernah ku duga-duga, apalagi hal yang ku khawatirkan selama ini benar-benar terjadi, bertemu dengannya lagi, dan yang lebih menyakitkan adalah luka itu belum juga kering setelah sekian lama aku pergi.
Yoona larut dalam pikirannya sendiri saat terbaring tertelungkup di ranjangnya, menenggelamkan kepalanya diantara tumpukan bantal-bantal yang hangat.
Flashback
“ sayang, kau akan ditranfer di Seoul Art University selama di Korea, disana kau juga akan masuk ke dance department seperti major mu sebelumnya di Amerika “ Kata eommanya bersemangat ketika Yoona baru saja tiba di Korea,
Seoul Art, bukankah itu sekolah seni yang terkenal di Korea. Semua anak yang berminat dengan seni pasti akan berusaha keras untuk masuk kesana, apa dia juga. Apa aku sudah siap untuk bertemu dengannya lagi?. Aku bahkan tak yakin apa lukaku sudah sembuh benar, bagaimana mungkin aku bisa menghadapinya tanpa airmata?
Hari pertamanya masuk ke universitas itu sedikit membuat kehebohan di antara para mahasiswa disana, karena beberapa hal. Tapi hal itu tak ada apa-apanya bila dibandingkan saat dia pertama kali bertemu dengan sosok itu lagi setelah sekian lama. Pria dengan kulit seputih susu, dengan tinggi yang menjulang dan tubuh yang sangat manly, berjalan menggendong tas ranselnya dengan santai dan wajah tanpa ekspresi menuju kearah Drama department, majornya disana, sudah diduga, dia memang sudah berambisi sejak remaja untuk menjadi orang yang terlibat di balik layar sebuah pertunjukan.
Keduanya berdiri mematung beberapa saat ketika pertama kali bertemu, yang diharapkan sebuah pelukan hangat dari kedua orang yang pernah dekat setelah sekian lama tak bertemu, enyah sudah, ketika keduanya memutuskan untuk melanjutkan langkah mereka tanpa melirik satu sama lain atau menoleh kebelakang lagi.
Dan seterusnya selama beberapa bulan Yoona berada disana keduanya hanya terus melemparkan tatapan kebencian setiap kali keduanya bertemu pandang, tak ada kenangan yang tersisa disana, kebencian menggantikan segalanya.
Flashback end
Pikirannya yang tenggelam kembali pada masa lalu tanpa sadar mengantarkannya larut kedalam alam bawah sadar. Fikirannya sudah sangat lelah.

Di tempat lain di waktu yang sama
Jonghyun baru saja meletakkan gitar akustiknya di samping tempat duduknya di balkon kamarnya. Kemudian dia meraih sebuah ponsel berwarna pink yang telah mati karena benturan keras tadi, Ponsel Yoona, Jonghyun memutuskan untuk membawanya pulang ketika gadis itu tadi sore pergi begitu saja tanpa mempedulikan lagi ponselnya yang terkapar tak berdaya.
Apa kau sangat marah padaku sekarang, bahkan kau sampai menangis ketika menamparku tadi. Apa aku begitu keterlaluan ?
Jonghyun masih terus memutar-mutar ponsel itu ketika fikirannya larut kembali pada kejadian sore tadi.
Aku tak pernah menyangka jika hubungan kita akan jadi seperti ini sekarang, seolah tak pernah ada kenangan yang kita ukir di masa lalu, tak tersisa.
Dan kemudian fikirannya tenggelam lebih dalam pada kenangan masa lalu yang menimbulkan kebencian tanpa sebab di masa kini itu.

Flashback
Jonghyun berlari terburu-buru menuju sebuah tempat yang menjadi tempat favoritnya bersama seorang gadis yang akan ditemuinya itu. Dia sudah terlambat , namun tetap berharap bahwa gadis itu masih menunggunya disana.  Namun saat memasuki tempat itu , dia tak menemukan sosoknya diantara para penggunjung yang menikmati makanan mereka.
Selama seminggu lebih sejak kejadian itu, Jonghyun tak hentinya mencari dan menghubungi gadis itu hanya demi tahu dimana keberadaannya, karena setelah hari itu sang gadis seperti benar-benar hilang ditelan bumi. Rumahnya kosong, ponselnya mati, dan karena sekolah sudah masuk masa liburan dan Jonghyun saat itu juga akan bersiap memasuki High school maka dia juga tak bisa menemuinya di sekolah seperti biasanya.

Yoong, odiga ?? apa kau benar-benar telah pergi sekarang ? meninggalkanku tanpa berkata apapun , lalu apa arti dari hubungan kita selama ini..... apa tak ada artinya apa-apa bagimu.....

Begitu seterusnya Jonghyun tak pernah berhenti untuk mencari dan berharap akan kembalinya gadis itu di hadapannya. Tapi sampai bertahun-tahun waktu berjalan, gadis itu benar-benar tak pernah kembali lagi. Dan sejak saat itulah dia sudah memutuskan untuk melupakan gadis itu, cinta pertamanya dan sahabatnya, dan seiring berjalannya waktu cinta yang dulu ada berubah menjadi kebencian tanpa sebab.
4 tahun berjalan tanpa terasa tapi luka itu tetap tak juga sirna, sampai suatu hari ketika Jonghyun sedang berjalan dari parkiran mobil menuju gedung fakultasnya, di dekat taman di depan gedung itu dia berjumpa dengannya lagi, setelah sekian lama. Gadis itu berdiri tepat di hadapan Jonghyun, membuat keduannya terdiam membeku.
Kau kah ini, bagaimana bisa... kemana selama ini kau pergi, dan kenapa kau kembali.....

Batinnya berkecamuk, dadanya bergemuruh keras, rasa rindu, cinta dan benci sudah menyatu tak tahu lagi dimana seharusnya tempat mereka seharusnya berada. Dan selama beberapa waktu terdiam, pelukan hangat khas teman lama yang kembali berjumpa benar-benar tak pernah terjadi, keduanya berjalan saling berlawanan arah tanpa melirik ataupun menoleh kebelakang lagi, tak ada lagi rasa, tak ada lagi kenangan, kebencian telah menguasai keduannya.
Apa yang sebenarnya terjadi antara kita berdua, kisah masa lalu yang tak terselesaikan membuatku merindukanmu dan membencimu di waktu yang bersamaan.... apa sebenarnya alasan dari semua ini..... Yoong, Why ?
***
Hari H digelarnya pertunjukan drama yang telah dinanti-nantikan oleh semuannya. Tiket terjual habis, dan dipastikan gedung pertunjukan universitas itu akan sangat ramai oleh para penonton yang datang dan akan menikmati pertunjukkan ini, semoga semuannya akan berjalan sukses seperti yang diharapkan.
Yoona datang dengan membawa sebuah koper. Ditariknya dengan perlahan ke arah backstage tempat para pemain berkumpul untuk bersiap-siap.
“ Annyeonghaseo sunbaenim....” sapa para pemain yang melihat kedatangannya, Yoona hanya membalasnya dengan senyuman ramah.
“ Eoh... eonnie.. kau sudah datang ?” Seohyun yang mendengar orang-orang menyapa seorang senior yang datang membuatnya penasaran dan menoleh, dia menemukan Yoona yang baru saja melalui pintu masuk.
“ Hmm.... apa semuannya sudah siap ?” tanyanya ketika mendudukan diri di sebuah kursi kosong didekatnnya.
“ Nee eonnie.... jangan khawatir... semua sudah siap, kau bisa menunggu di kursi depan “ jawabnya. Kursi depan yang dimaksud adalah kursi yang disediakan untuk para kru senior yang terlibat dalam pertunjukkan ini, seperti Jonghyun, Yonghwa, Kyuhyun dan lainnya, seharusnya Yoona juga ada disana.
“ Aniyaa.... aku akan menunggu dan melihat pertunjukkannya dari sini saja, Aku akan menemanimu ...” elaknya beralasan. Yoona hanya tak ingin bertemu dengan para Oppanya yang tampan itu, karena pasti mereka juga akan datang untuk melihat, dan alasan utamannya adalah dia sedang menghindari Jonghyun sekarang.
“ Jinjaa?? Gomawo eonnie... aku senang sekali kau menemani kami “ Seohyun melonjak ceria karena kesenangan.
“ Gomawo nunna.... sudah menemani kami di backstage yang berantakan ini “ Jungshin datang ikut bergabung dan membawakan Yoona sekaleng Cola.

Sementara di depan panggung teater, para Kru senior sudah siap untuk menempati kursinya masing-masing. Dan para penonton juga sudah mulai menduduki kursinya dengan nyaman menanti pertunjukkannya dimulai.
“ Jonghyun, Yonghwa.... selamat akhirnya projek kalian dipentaskan juga hari ini “ Kyuhyun memeluk keduannya dengan pelukan khas lelaki.
Keduanya membalas dengan ucapan terimakasih secara bersamaan. Kyuhyun tak sendiri, dia datang bersama kedua saudaranya juga Sooyoung, Tiffany dan Jessica. Semuannya juga memberikan selamat pada keduannya.
“ dimana Yoona, apa dia belum datang “ Siwon tiba-tiba bertanya ketika tak menemukan sosok Yoona berada disana.
“ aku tak tahu hyungnim, sepertinya belum “ Yonghwa menjawab pertanyaan itu ketika melihat Jonghyun malah tenggelam dalam pikirannya sendiri.
Benar.... dimana gadis itu, aku juga belum melihatnya sejak tadi, apa dia tak akan datang hari ini, apa dia menghindari pria-pria ini karena mereka datang bersama kekasihnya..... atau dia menghindar dariku......
Yonghwa yang melihat Jonghyun masih asyik dengan dunianya kemudian menyentuh lengan dongsaengnya itu. Jonghyun langsung sadar dan menoleh pada Yonghwa yang melihatnya dengan tatapan bertanya, Jonghyun hanya mengangguk sekilas menandakan bahwa dia baik-baik saja. Lalu semuanya kembali ke kursi masing-masing karena sepertinya pertunjukkan akan segera dimulai.
Benar saja tak lama kemudian lampu tersorot pada tengah panggung.
Pentas diawali dengan semua pemain menarikan sebuah tarian pembuka. Kemudian cerita berawal dimana pemeran utama melewati masa-masa bahagia mereka berdua. Dan suasana berubah ketika hampir mencapai klimaksnya ketika mereka berdua berpisah tanpa alasan. Mulai saat itulah sang pemeran utama pria menjadi terpuruk dan menderita mencari dan terus mencari sang pemeran wanita. Sekian waktu berselang ketika sang pria sudah memutuskan untuk berhenti berharap, mereka berdua kembali berjumpa tapi keadaan sudah sangat berubah. Keduannya menjadi bersikap dingin satu sama lain. Sepanjang cerita berlangsung dialog dan tarian tersaji begitu apiknya.
Benarkah ini cerita kita..... apa benar itu yang terjadi padamu ketika kita berpisah...
Yoona memandang kearah monitor yang memang disediakan di backstage, wajahnya sendu saat cerita hampir mencapai klimaks. Seohyun dan Jungshin yang tak mengetahui itu malah sedang asyik memuji bagaimana pertunjukkan ini berjalan dengan sangat hebatnya.
Dan tak seperti cerita yang indah berakhir dengan happy ending, cerita ini begitu dramatis dengan akhir cerita sad ending, kedua pemain tetap pada kebenciannya sampai cerita berakhir.
Akhirnya cerita di tutup dengan lagu I will forget You yang mengalun lembut mengiringi kedua pemain utama yang berpisah dan memutuskan untuk melupakan satu sama lain. Lagu ini diciptakan sendiri oleh Jonghyun atas bantuan Yonghwa. Benar-benar mewakili suasana yang sedang berlangsung antara kedua pemain, seperti suasana hatinya sendiri.
I will forget you
I will forget you. Starting for today
I don’t know you. I have never seen you
We never even walked pass each other
I’m Okay. I forgot everything
I’m Happy with my busy life
I’ve meet a great person too

Love is always like this. It fades away after sometime
Can’t even remember it, OH.

When love goes away, another love comes again
It definitely will
Even if hurts now, it will hear alittle later
It will forget. I will too

It’s not difficult. I will forget everything after today
I’m just getting used to mu changed life

I will erase everything
I definitely will
When love goes away, another love comes again. It definitely will
Even if tears fall now, I will smile a little later
I will forget you, Just like a wound heals
I will. I will.  I will Forget You

Semua penonton terdiam khusyuk beberapa detik setelah lampu di panggung utama menjadi gelap. Dan tanpa di sangka-sangka mereka langsung bertepuk tangan dengan gemuruhnya mengapresiasi begitu hebatnya pertunjukkan ini. Beberapa bahkan sampai berlinang air mata karena terlalu larut dalam cerita.

Semua kru berjabat tangan dan berpelukan merayakan kesuksesan pertunjukkan ini setelah para pemian berpamitan dan turun panggung.

Geurae.... cerita ini memang telah berakhir... tapi cerita yang sebenarnya belum benar-benar berakhir...

Yoona dan Seohyun serta Jungshin memberikan selamat pada semuanya kerana telah menampilkan yang terbaik.
“ Gomawo sunbaenim.... berkat kau semuanya berjalan dengan sukses “ Krystal yang sudah berganti pakaian menghampiri Yoona dan yang lainnya bersama Minhyuk.
“ aniyaa.... kalian yang telah membawakannya dengan sangat baik..... Chukaderoyo...” Yoona tersenyum ramah pada keduannya.
“ eoh... sunbaenim, kenapa kau membawa koper, apa itu wardrobe tambahan “ Minhyuk yang melihat sebuah koper berdiri di samping Yoona tak bisa menahan diri untuk bertanya.
“ Nee eonnie.... kenapa kau membawa koper, apa kau akan pergi ke suatu tempat karena tak mungkin kau menyiapkan wardrobe untuk mereka sementara itu adalah tugasku dan Jungshin “ Seohyun ikut menimpali karena penasaran.
“ Eohh igo.... aku akan pergi ke incheon “ jawabnya singkat sambil menggeser kopernya sedikit.
“ Incheon.... ? jadi kau tak akan ikut pesta perayaannya Nunna....?” Jingshin yang sejak tadi mengamati, ikut bergabung.
“ Nee.... aku ada urusan disana jadi aku tak akan ikut pestanya..... baiklah sepertinya aku harus pergi sekarang “ Katanya saat melirik jam yang melingkar di lengan kirinya, sebenarnya itu hanya sebuah alasan agar mereka tak menanyakan lebih jauh tentang hal ini.
“ aku pergi eohh.... nikmati pesta kalian.... “ pamitnya lalu berjalan keluar dengan menarik kopernya dengan perlahan.
Yoona memutuskan untuk menumpang taxi untuk pergi ke incheon, dia menolak tawaran eommanya untuk mengantar karena dia tahu eommanya pasti sedang sibuk di kantor saat ini.

Di tempat lain di sebuah cafe dekat universitas para kru senior sudah berkumpul untuk merayakan kesuksesan pertunjukkan mereka. Para Junior menyusul setelah itu.
“ Bocah itu benar-benar tak datang rupannya..... kemana dia pergi sebenarnya “ Donghae yang sejak tadi tak hentinya bertanya-tanya tentang keberadaan Yoona tak bisa menahan diri untuk mengeluarkan unek-uneknya.
“ Bukankah ini adalah pertunjukannya, aku juga heran kenapa dia tak muncul “ Sooyoung ikut berkomentar.
“ Apa kalian sudah menghubungi ponselnya, atau rumahnya “ giliran Tiffany yang bertanya penasaran.
“ Sudah... ponselnya mati, aku menelepon imo dia bilang Yoona pergi ke pertunjukkan “ jawab Kyuhyun tapi pandangannya masih menerawang tak pasti.
“ tapi, aku tak menemukannya dimanapun “ Jessica juga ikut menimpali.
“ eoh... Yoona menjatuhkan ini kemarin, dan ponsel ini rusak “ Jonghyun menunjukkan kepada mereka semua ponsel pink yang sudah tidak berfungsi lagi itu.
“ Eohh... itu benar ponsel Yoona “ balas ketiganya bersamaan.
“ kenapa itu ada padamu.... apa yang tejadi ? kenapa dia menjatuhkannya ?” siwon bertanya dengan nada khawatir.
“ kemarin dia menolak untuk pulang denganku, dan masih terus berusaha menghubungi kalian, tapi sepertinya tak ada satupun dari kalian yang mengangkat teleponnya, sampai dia merasa marah dan terjadi insiden kecil, saat itulah dia menjatuhkan ponselnya “ jelas Jonghyun tapi dia menghilangkan insiden penamparan itu dari penjelasannya.
“ Mwo ?? kenapa dia marah. Dia pernah pulang bersama Heechul sebelumnya dan dia tak protes apapun. Kenapa kali ini dia marah ?” Donghae bertanya tak percaya.
Apa karena dia akan pulang denganku, makannya dia menolakknya dengan keras....
“ kemarin dia marah dan hari ini tak datang ke pertunjukkan, bukankah bisa jadi karena dia cemburu pada kalian “ Yonghwa berkata sambil menunjuk ke enam orang dihadapannya itu.
“ Apa maksudmu dengan cemburu ?” Jessica bertanya tak mengerti, yang lain juga ikut memandangnya penuh tanya.
“ Bukankah Yoona adalah kekasih kalian bertiga, itu pasti kenapa dia marah karena kalian pergi berkencan “ Jawab Yonghwa kemudian yang berhasil meledakkan tawa mereka berenam. Jonghyun dan Yonghwa yang melihat reaksi mereka memandang tak percaya.
“ apa yang kau katakan Yonghwa-ya .... jangan bilang kau percaya pada rumor yang tersebar selama ini jika Yoona adalah kekasih kami, dia bukan ....” siwon menjawab dengan masih tersenyum lebar.
Yoona bukan kekasih mereka..... lalu apa  hubungan mereka.... batin Jonghyun bingung.
“ Yoona adalah keponakan kami “ lanjut Kyuhyun kemudian.
“ Mwo ? bagaimana mungkin , kalian kan memiliki marga yang berbeda ?” Yonghwa bertambah tak percaya dengan kenyataan yang baru saja di dengarnya , begitu juga Jonghyun.
“ apa karena kami memiliki marga yang berbeda jadi kami tak boleh menjadi saudara, bukankah Jonghyun dan Sulli juga begitu “  Donghae menambahkan.
Jadi mereka bukan kekasih Yoona..... jadi selama ini aku sudah salah menilai gadis itu... eoh ottokae ? aku telah banyak berbuat salah padanya..... Minhae Yoona....
“ Annyeonghaseyo....” Seohyun , Krystal dan Minhyuk datang bersama menyapa para senior yang sedang mengobrol di satu meja itu.
“ eohh anyyeong.... yahh kalian berdua benar-benar hebat..... Chukaderoyo....” Kyuhyun memberikan selamat pada keduannya yang disambut dengan anggukan singkat dan senyum yang terkembang sempurna. Begitu juga yang lain tak hentinya memberikan pujian pada mereka dan pertunjukkan yang berjalan sukses itu.
“ eohh... apa kalian bertiga melihat atau bertemu dengan Yoona “ Sooyoung   lalu bertanya pada ketiga orang yang baru bergabung itu.
“ Nee... kami bertemu dengannya di backstage “ Jawab Minhyuk.
“ eonnie berada di backstage sejak datang sampai pertunjukannya berakhir “ Seohyun ikut menambahi.
“ jadi dia ada disana, pantas saja kita tak menemukannya “ Tiffany memberikan kesimpulannya.
“ lalu dimana dia sekarang  ?“ Kyuhyun kembali bertanya.
“ dia pergi ke incheon sunbaenim “ Kini Krystal yang menjawab.
“ Incheon .... kenapa dia pergi kesana  ?” Siwon kembali khawatir mendengar Yoona tiba-tiba pergi ke luar kota tanpa berkata apa-apa pada mereka.
“ eonnie hanya bilang akan pergi, dan dia membawa koper juga “ seohyun menjelaskan prihal keadaan Yoona sekarang.
Pergi.... ke incheon.....kenapa dia harus pergi.... Jonghyun yang terus mengamati perbincangan mereka mulai merasakan dadanya bergemuruh.
“ membawa koper.... Seolma ...” Donghae langsung mencari ponselnya ketika belum sempat menyelesaikan kata-katanya.
Beberapa saat kemudian ponselnya menyambungkan panggilan pada seseorang disana. Semua melihatnya dengan was-was dan ada juga yang penasaran karena tak tahu keadaan apa yang sedang terjadi.
“ ohh imo, apa imo sibukk.... apa imo tahu Yoona akan pergi ke incheon ?” donghae langsung bertanya pada seseorang yang ada diseberang sana yang ternyata adalah ibu Yoona. Semua bisa ikut mendengarkan karena ponsel berada pada mode loudspeaker saat itu.
“ Ahh... Nee...apa dia tak memberitahu kalian, aku pikir kemarin kalian akan pergi bersama untuk pesta perpisahan, karena Yoona hari ini akan pergi ke Amerika “ Jawaban eomma Yoona berhasil membuat semuannya terbelalak.
Amerika.... lagi.... kenapa ? Jonghyun bertanya-tanya dalam hatinya yang mulai kalut.
Detik berikutnya belum habis kekagetan mereka karena Yoona akan ke Amerika, Jonghyun dengan kecepatan tinggi meraih ponselnya dan ponsel Yoona di atas meja lalu berlari ke luar cafe tanpa memperdulikan yang lainnya, yang ada di fikirannya saat ini hanyalah Yoona seorang.
“ Jonghyun-ah odigaa ??” Yonghwa berseru pada Jonghyun yang berlari keluar cafe itu, tapi Jonghyun tak sedikitpun berniat untuk menjawab ataupun menoleh padanya.
  ada apa dengan bocah itu ? kenapa tiba-tiba pergi di tengah keadaan seperti ini , kemana dia akan pergi ?” Yonghwa bergumam lirih pada dirinya sendiri.
Yoona...Why ??? kenapa kau harus pergi lagi... kita baru saja bertemu, dan semuannya belum terselesaikan antara kita berdua.....
Jonghyun dengan kecepatan tinggi, memacu mobilnya menuju ke arah luar kota, menuju ke bandara incheon. Berharap dia tak terlambat kali ini.

Sementara di cafe
“ Kemarin ? dia bilang akan mengadakan pesta perpisahan dengan kami ? tapi kami tak pergi dengannya kemarin, Imo “ Siwon yang kini menjawab.
“ Nee.... Yoona bilang kalian sibuk, jadi pestanya dibatalkan... benarkah kalian sibuk ? Yoona kemarin pulang dengan wajah kusut seperti 4 tahun lalu dan memberitahu bahwa keberangkatannya di percepat, lagi .... apakah kalian bisa menemuinya sekarang, penerbangannya akan berangkat 1 jam lagi “ Suara eomma Yoona terdengar sedih ketika mengatakan itu.
“ Minhae imo, kami tak bisa menemaninya kemarin, baiklah kalau begitu imo kami akan segera menemuinya, Annyeong “ kemudian mereka menutup teleponnya.

“ ke Amerika ? Kyu apa kau tahu soal ini ? apa dia berkata padamu tentang sesuatu , bukankah kau yang mengantarnya dan harus menjemputnya kemarin “ siwon langsung mengarahkan pandangannya ke arah Kyuhyun dengan tatapan menyelidik.
“ Aniyaa... aku tak tahu apa-apa hyung “ jawab Kyuhyun sambil mengibaskan tangannya
“ tapi soal pesta itu, apa kau juga tak tahu ?” Tanya siwon lagi.
“ Soal itu, saat kemarin berangkat dia bilang akan mentraktir kita semua karena latihan akan berakhir lebih awal dari pada biasanya, dia juga bilang akan memberitahu kalian ketika pulang nanti, tapi saat Sooyoung memintaku untuk menemaninya ke toko sepatu, aku jadi lupa dengan itu, dan meminta Jonghyun untuk mengantarnya pulang “ Jelas Kyuhyun kemudian.
“ Mwo ?? jadi kau membiarkannya pulang sendiri, dan meninggalkannya bersama Jonghyun, apa kau tak tahu bagaimana dinginnya hubungan mereka, sebenarnya apa yang kau pikirkan Kyu ? “ Donghae langsung meledak ketika mendengar penyataan Kyuhyun barusan. Jessica lansung memegang sebelah lengannya bermaksud meredam amarah pria itu.
“ aku pikir Yoona hanya akan mentraktir kita karena dramanya akan pentas, bukankah kita bisa melakukannya hari ini jika memang begitu “ Kyuhyun tak terima dan membela diri.
“ kenyataannya tidak begitu kan, apa kau sadar , itulah pertama kalinya Yoona meminta kita untuk berkumpul dan menghabiskan waktu bersama, apa kau pernah melihat Yoona bersikap seperti itu sebelumnya, dan kau melewatkan kesempatan ini dengan sia-sia dan membuatnya kecewa, itu kenapa dia tak mau bertemu kita hari ini ” Donghae masih berseru dengan keras pada Kyuhyun, menumpahkan kekesalannya.
“ dan apa kau juga menganggat teleponnya ketika dia menghubungimu kemarin, kau juga menyia-nyiakannya Hyung, kau juga mengecewakannya “ Kyuhyun tak juga mau mengalah.
Donghae sudah akan menjawab ketika Siwon langsung memotongnya.
“ sudah hentikan kalian berdua “ serunya dengan keras dan langsung berhasil membuat keduanya tertunduk patuh.
Semua orang masih terfokus pada mereka bahkan sejak keduanya mulai saling berseru satu sama lain. Dan semuanya ikut terdiam ketika mendengar seruan siwon yang tegas. Meninggalkan suasana senyap seketika.
“ tak ada gunanya bertengkar sekarang, yang harus kita lakukan adalah segera menyusulnya ke bandara , imo bilang penerbangannya masih 1 jam lagi “ kata siwon memutuskan. Mereka berenam, Yonghwa serta Seohyun akhirnya berangkat dengan mobil masing-masing menuju incheon airport.

***
“ Yoona, tadi Oppa mu menelepon, apa kau benar tak memberitahukan kepada mereka tentang kepergianmu ?” Eomma Yoona menelepon ketika gadis itu berada di taxi menuju ke bandara.
“ Nee eomma..” jawabnya singkat, dia benar-benar tak ingin membahas masalah ini lagi, biarkan dia pergi tanpa merepotkan siapa-siapa lagi.
“ hmm... baiklah, jaga dirimu baik-baik disana Sayang, jangan lupa sering-sering menghubungi Eomma disini, dan sampaikan salamku untuk Appa mu “ Katanya eommanya kemudian sebelum menutup teleponnya. Nadanya terlihat sedih karena mendapati kenyataan harus segera berpisah dengan anak perempuannya itu.

Tak lama kemudian taxi sudah memasuki area bandara. Yoona turun dari taxi dan menggenakan kacamata hitamnya, berjalan perlahan menuju area dalam bandara setelah supir taxi tadi menurunkan kopernya dari bagasi.
Yoona menghela nafas perlahan sebelum memasuki pintu masuk.
Selamat tinggal Korea.....
Baru beberapa langkah meninggalkan pintu masuk bandara, seseorang            meraih tanganya dan menariknya cukup keras.
“ Apa sebenarnya yang kau inginkan, datang dan pergi sesuka hatimu... “ Jonghyun menatap mata Yoona dengan tajam masih dengan nafas tersenggal setelah berlari.
Yoona membelalakan matanya tak mempercayai penglihatannya sendiri mendapati sosok Jonghyun tiba-tiba berada di hadapannya dan memandangnya dengan tajam.
“ apa yang kau lakuakan disini , Minggir “ Yoona sudah mencoba untuk melepaskan cengkraman tangan Jonghyun di lengannya dan beranjak pergi, tapi Jonghyun tetap menahannya dan malah mempererat cengkeramannya.
“ katakan.... apa alasan mu pergi kali ini,.... dan juga 4 tahun yang lalu.... kenapa kau selalu saja pergi tanpa pernah berkata apapun “ amarah mulai terlihat dalam nada bicara Jonghyun. Hatinya benar-benar tak bisa menerima jika Yoona akan pergi lagi seperti ini seperti yang terjadi 4 tahun lalu.
“ itu bukan urusanmu, jadi biarkan aku pergi sekarang “ Yoona sudah akan beranjak pergi tapi Jonghyun masih terus menghadangnya.
“ Minggir...” Yoona berseru keras dan mendorong tubuh Jonghyun dengan keras. Kekesalannya sudah berubah menjadi amarah sekarang.
“ YOONA....” Jonghyun berseru keras dan mencengkeram pundak Yoona demi untuk membuat gadis ini tenang dan menghentikan aksinya.
“ Geurae.... alasan ku tak mengatakan apapun adalah karena kau begitu pula dengan 4 tahun yang lalu... APA KAU PUAS! “ Yoona melepas kacamatanya dengan kasar lalu  berteriak dengan frustasi dan nafasnya berderu dengan kencang. Pertengkaran mereka tak ayal berhasil menarik perhatian orang-orang yang berlalu lalang.
“ kau telah membuat kebahagiaanku hilang selama ini, jadi sekarang berhetilah menahanku “ katanya lagi dengan nada yang mulai mereda.
“ Mwo ?? kau bilang aku yang membuatmu kehilangan  kebahagiaanmu, lalu bagaimana denganku ? kau bahkan pergi tanpa berkata apapun padaku, apa kau tak tahu bagaimana keadaanku saat itu ? kau bahkan mengingkari janji kita yang terakhir kali “ Jonghyun tak percaya dengan kenyataan yang diucapkan oleh Yoona yang menurutnya sangat bekebalikan dengan apa yang dirasakan olehnya selama ini.
“ Mwo ? aku ? kau bilang aku yang mengingkarinya. Tanyakan padamu sendiri, Lee Jonghyun,  siapa sebenarnya yang mengingkari janji itu “ balasnya tajam.
“ apa yang aku katakan ?” Tanya Jonghyun bingung.
“ Hari itu adalah di hari dimana aku akan mengatakan padamu keberangkatanku ke Amerika 3 hari lagi, tapi sudah hampir 1,5 jam aku berada disana, kau tak juga terlihat. Dan saat aku bermaksud untuk pergi ke rumahmu untuk mencarimu, aku malah melihatmu sedang berjalan berdua dengan kekasihmu, Choi Sulli itu. kau bahkan lebih memilih untuk pergi bersamanya daripada bertemu denganku.  apa kau masih akan bilang jika aku yang mengingkarinya ?” Yoona sudah berlinang air mata ketika mengungkapkan semuannya dengan emosional.
“ Apa yang membuatmu mengira Choi Sulli adalah kekasihku ?” Tanya Jonghyun tak habis pikir dengan kesimpulan yang dibuat sendiri oleh Yoona tentang hubungannya dengan Sulli itu.
“ kalian berjalan berdampingan, dan kau bahkan membawakan tasnya, apa ada penjelasan lain untuk sikap mu yang seperti itu ?” jawabnya.
“ Yoona....Choi Sulli bukanlah kekasihku..... dia adalah adik sepupu ku “ Kata Jonghyun dengan nada lembut, tangannya kembali mencengkeram lembut pundak gadis itu yang tadi sempat dilepasnya.
Yoona membelalakan matanya tak percaya.
Apa benar apa yang dikatakannya..... jadi selama ini....
“ Choi Sulli datang mngunjungi kami hari itu, dan aku menjemputnya di halte bus, itu kenapa aku berjalan dengannya dan membawakan tasnya, dan ketika aku kembali untuk bertemu dengan mu di cafe itu kau malah sudah pergi dari sana “ lanjutnya, matanya sudah benar-benar melembut sekarang, memandang tepat di manik mata Yoona yang masih terus terbelalak dan berlinang air mata secara bersamaan.
“ jadi apa kesalahpahaman ini yang membuatmu mempercepat kepergianmu ke Amerika saat itu ?” tanya Jonghyun kemudian yang ditanggapi Yoona dengan anggukan ringan sambil menundukkan kepalannya.
“ apa kau lupa , bukankah aku dulu sudah sering sekali memperingatkanmu untuk tak mengambil kesimpulan dan keputusan  apapun saat keadaanmu sedang sangat kacau, aku tahu kau adalah gadis yang mudah kalut dan panik jadi aku tak pernah henti-hentinya mengingatkan hal itu padamu “ katanya lagi. Kini wajahnya menampakkan senyuman favorite Yoona yang sudah lama sekali tak dilihatnya. Yoona menatap mata Jonghyun dengan lekat tapi tak mengucapkan sepatah katapun.

“ apa sebenarnya kita saling menyakiti selama ini, atau....... kita sedang menyakiti diri kita sendiri karena kesalahpahaman ini ....” katanya kemudian.
“ sepertinya memang seperti itu “ jawabnya sendu.
“ nahh....jadi masalah kita 4 tahun lalu sudah selesai, kan.... “ kata Jonghyun ceria, menghapus suasana sendu yang baru saja merasuki udara di sekitar mereka. Dia menghapus sisa air mata Yoona di pipi mulus gadis itu dengan jari-jarinya.
“ Hmm...sekarang aku jadi penasaran, apa alasanmu kali ini untuk segera pergi ke Amerika, apa yang kulakukan lagi  ?” tanyanya dengan nada bergurau.
“ Apa kau lupa ? kau bilang kemarin bahwa kau terpaksa harus mengantarkanku pulang padahal sebenarnya kau akan pergi dengan Choi Sulli itu,... aishh Jinja! Selalu saja dia  “ Yoona memalingkan wajahnya karena kesal dan bercampur malu,  Jonghyun melihatnya begitu lucu dan menggemaskan.
“ Yoong...apa kau benar-benar membenci hubunganku dengan Choi Sulli, Wae ?” Jonghyun tak bisa menghilangkan senyumnya melihat wajah Yoona yang cemberut kesal.
“ Molla...” balasnya singkat masih memalingkan wajahnya meghindari tatapan mata Jonghyun.
“ Mianhae..... aku benar-benar minta maaf tentang apa yang aku katakan padamu kemarin, setelah aku tahu semuannya, aku sangat menyesal pernah mengatakan hal semacam itu padamu “ katanya kemudian dengan lembut, tak ayal kata-katanya itu berhasil membuat Yoona memalingkan wajahnya kembali pada Jonghyun, mencari pembenaran dari kata-kata itu. dan Yoona benar-benar melihat pada mata Jonghyun bahwa pria itu mengatakan semuannya dengan sepenuh hati.

“ Yoonaa.....”  tiba-tiba suara seruan memanggil namanya bergema dari arah pintu masuk, dan diikuti beberapa derap kaki yang berlari menghampiri mereka.
Saat Yoona berbalik , tepat saat sebuah tangan langsung merengkuhnya kedalam pelukan.
“ Mianhae, Princess.... maafkan Oppa... Oppa yang salah,  Neomu Mianhaeyo” kata Kyuhyun berulang-ulang. Dia benar-benar merasa bersalah ketika melihat Yoona tiba-tiba saja ingin mempercepat kepergiannya ke Amerika.
“ Gwaencana Kyu Oppa , aku juga salah, maafkan aku, seharusnya aku tak bersikap kekanak-kanankan kemarin “ jawab Yoona yang kini juga membalas pelukan Kyuhyun.
“ Oppa juga minta maaf Princess, tak seharusnya Oppa mengabaikan teleponmu “ Siwon datang dan ikut bergabung.
“ Nado, maafkan Oppa juga...” Donghae yang terkahir bergabung ikut berpelukan.
Keadaan ini berlangsung hingga beberapa saat sebelum mereka melepas pelukan mereka. Semua orang merasa lega dan tersenyum bahagia, masalah sudah terselesaikan.
“ Jonghyun-ah kenapa kau berada disini.... ?” Yonghwa tiba-tiba membuka suara yang sejak tadi terlihat diam menikamti suasana.
“ Dan apa yang kau lakukan pada adikku, kenapa dia menangis, apa kalian bertengkar lagi ?” Kyuhyun ikut bertanya setelah sadar dengan keberadaan pria itu disana.
“ Aniyyaa... kami hanya menyelesaikan masalah kami saja “ Jawabnya sambil melirik pada Yoona yang masih berdiri di antara para Oppanya.
“ masalah ? masalah apa ?” donghae tak bisa menahan untuk bertanya karena timbul rasa penasarannya.
“ Masalah lama “ jawabnya singkat, tak ingin menjelaskan secara detail.
“ Masalah lama ? .... Aahh... kau... bukankah kau berasal dari Ilsan ? Hoksi, apa dia anak laki-laki yang pernah di ceritakan Im Imo waktu itu ?” tanya Siwon yang ditujukannya pada saudara-saudaranya yang lain.
“ AH... majja... pasti dia “ Kyuhyun menyahut dengan cepat. Mereka kemudian kembali memandang pada Jonghyun dan Yoona secara bergantian, mengamati apa yang sebenarnya terjadi pada keduannya. Jonghyun hanya mengulas senyum sementara Yoona memasang wajah tanpa ekspresinya.
Yang lain terlihat penasaran karena tak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
“ apa sebenarnya hubungan kalian ?” tanya Donghae kemudian masih terus memandangi keduannya.
Yoona langsung memalingkan wajahnya ke arah jam tangannya dan mendapati penerbangannya akan berangkat tak lama lagi.
“ sudahlah Oppa, tak ada hubungan apa-apa antara kami, hanya teman “ Jawabnya tak bersemangat. Mereka memang berteman, teman dekat lebih tepatnya saat mereka masih sama-sama berada di Ilsan dulu.
“ aku pergi Oppa, penerbanganku akan berangkat sebentar lagi...” katanya akan beranjak pergi.
“ Apa kau benar-benar akan pergi, apa kau tak suka berada di Korea bersama kami, kita semua ?” Kyuhyun bertanya dengan nada sedih , tak rela melepaskan adik kesayangannya pergi.
“ kita bahkan belum sempat mengadakan pesta perpisahannya “ kata Donghae menambahkan.
“ Aigoo... aku hanya akan pergi selama sebulan Oppa untuk Summer Camp, jangan berlebihan seperti itu, kita adakan pestanya ketika aku kembali nanti eoh “ jawabnya sambil tersenyum geli melihat ekspresi para Oppanya yang terlihat sedih. Dia kemudian mulai memeluk mereka satu persatu, dan berpamitan.
“ hati-hati disana, dan cepat kembali...” pesan mereka pada gadis itu.
Yoona kemudian kembali berjalan menuju dimana kopernya berada, di dekat Jonghyun. Yoona kembali memandang para Oppanya dan kekasih mereka serta Yonghwa dan Seohyun sambil melambaikan tangannya singkat.
Yoona memandang lekat pada Jonghyun ketika melewati Pria itu, begitu pula Jonghyun.
Masalah kita sudah selesai sekarang, apa itu artinya kisah kita juga telah berakhir......
Yoona dengan ketetapan hati yang dipaksakannya mulai berjalan ke arah gerbang keberangkatannya. Dia harus meninggalkan semuanya lagi walaupun hanya untuk sementara waktu.
Ini memang sementara waktu, tapi apa yang akan terjadi saat aku kembali nanti, apa kita akan kembali menjadi orang asing lagi, seperti yang selama ini kita lakuakan..... apa aku akan sanggup kali ini....
Saat hatinya masih dalam kegundahan yang luar biasa hebat, tiba-tiba dia merasakan sebuah tangan meraih lengannya dari arah belakang. Saat berbalik, dia melihat Jonghyun berdiri tepat didepannya, nampaknya Jonghyun tadi berlari mengejarnya saat dia beranjak pergi, dia bahkan sampai tak bisa mendengar suara langkahnya karena terlalu larut dalam pikirannya sendiri.
“ Yoona....” panggilnya lirih. Yoona hanya memandangi Jonghyun dengan tatapan bingung terlukis jelas di wajahnya.
“ Apa aku boleh menunggumu kali ini.....” katanya kemudian yang mampu membuat Yoona mengubah ekspresinya dari bingung menjadi terkejut hanya dalam beberapa detik saja.
“ N...Nee...” jawabnya sedikit terbata sambil menganggukan kepalannya ringan. Wajahnya tak mampu menyembunyikan senyum bahagaiannya begitu juga Jonghyun yang tak bosannya memandangi wajah Yoona yang kini mulai merona.
Yoona kemudian berbalik dan kembali berjalan, kini dengan langkah yang terasa sangat ringan. Kegundahan hatinya beberapa saat lalu seperti tak pernah dirasakannya , semuanya sirna hanya dengan mendengar bahwa Jonghyun ingin menunggunya kembali.
Jonghyun masih menatap punggung Yoona dengan wajah sumringah.
Aku tak sabar untuk menunggumu kembali, Yoong...... cepat kembali eoh....
Sedetik kemudian wajahnyaberubah bingung saat Yoona berhenti berjalan , melepaskan pegangan koper dari genggamannya dan kembali berjalan menuju kearah Jonghyun. Ekspresi Wajah gadis itu tak terbaca membuat Jonghyun benar-benar bingung.
Tak lama kemudian kejadian yang tak kalah mencengangkan yang tak pernah disangka oleh siapapun yang mengantar kepergian Yoona tadi , terjadi di depan mata mereka, membuat mereka membulatkan mata tak percaya.
Yoona sampai di hadapan Jonghyun , tepat di hadapannya dan hanya dipisahkan jarak beberapa jengkal saja. Yoona tiba-tiba saja  langsung melingkarkan kedua lengannya pada leher Jonghyun , menjinjitkan kakinya dan mengecup singkat pipi kiri pria itu.
“ Tunggu aku kembali, Jonghyun-ah “  katanya lirih tepat di depan telinga kiri Jonghyun.
“ MWO ???” semua orang yang tadi berada pada jarak yang agak jauh dari keduanya berseru tak percaya secara bersamaan. Mereka membelalak tak percaya dan menjatuhkan rahangnya tanpa sadar.
Yoona kemudian langsung berbalik dan berlari kecil menuju dimana kopernya tadi ditinggalkannya.  Meninggalkan Jonghyun yang terpaku dengan wajah terkejutnya dan mengabaikan seruan orang-orang yang tak kalah histeris.
Jonghyun yang sadar beberapa saat kemudian langsung menyentuh pipinya tepat dimana tadi Yoona memberikan kecupannya dengan sebelah tangannya. Tanpa sadar senyum sumringahnya terukir nyata menampakkan kedua lesung pipinya yang sempurna. Dia benar-benar bahagia sekarang.
Aku pasti akan menunggumu kembali, Yoona-ya....
Yoona berjalan meninggalkan semua orang dengan wajah bahagia terukir jelas dari senyumnya yang terus mengembang.
Geurae... Kisah kita tak berakhir disini .... tapi baru akan dimulai mulai hari ini.....
Tunggu aku kembali..... Nae Sarangha

The End
# Akhirnya...rasanya seperti comeback stage setelah berhasil menyelesaikan ff ini.... kangen semua setelah hampir 1 bulan lebih tidak publish ff lagi....Happy reading and Selamat Idul Fitri untuk yang merayakannya! J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar