Y,
Why ?
Main cast : Lee Jonghyun (CNBLUE) ǀ Im Yoona (SNSD)
Support cast : Cho Kyuhyun ǀ Choi Siwon ǀ
Lee Donghae ǀ Jung Yonghwa ǀ
Seo
Joohyun ǀ Jung Krystal ǀ Kang Minhyuk ǀ
Lee Jungshin ǀ
Choi
Sulli ǀ Choi Sooyoung ǀ Jung Jessica ǀ
Hwang Tiffany
Author : BlossomJjong a.k.a Seffya
Title : Y,
Why ?
Desclaimer : The cast are belong to God and Themselves.
The story originally by me that imagination come from God.
Rating :
Genre : Romance
Author Note : FF terbaru
dariku, sebelumnya ingin mengingatkan bahwa judul ini bukan terinspirasi dari
lagu balladnya Yonghwa Oppa dengan judul yang sama, Cuma pinjam nama saja
karena kebetulan cocok. Y, Why ? bisa juga di baca Yoona, Why ?. Okay, lets
start reading now, Annyeong! J
Jonghyun
memandang pada cangkir ice coffee nya dengan bosan, sudah hampir 20 menit sejak
sesasap kopi pertamanya siang ini . Dan tak terhitung lagi sudah berapa kali dia
melirik pada jam di pergelangan tangan kirinya.
Sesaat
kemudian setelah pria itu meneguk ice coffee nya lagi, sesosok wanita datang
mendekat dan langsung mendudukkan dirinya di kursi di depan Jonghyun tanpa
mengatakan apapun. Dan yang lebih tak habis pikir lagi, sikapnya begitu dingin
dengan tampang kaku tanpa senyum dan tangan yang dilipat di depan dada dengan
angkuh.
“
ada apa kau ingin bertemu dengan ku ?” tanyanya tanpa mengawalinya dengan
sapaan atau permintaan maaf karena telah membuat orang lain menunggunya.
Kemarin,
Yoona, gadis itu dikejutkan dengan sebuah pesan singkat yang tak pernah dia
sangaka-sangka akan datang padanya. Sebuah pesan singkat dari orang yang tak pernah
di duga-duga, Lee Jonghyun.
Jonghyun
memintanya untuk bertemu siang ini untuk membicarakan suatu hal yang Yoona tak
tahu itu apa. Dengan pertimbangan yang berat akhirnya dia menyetujuinya, dan
disinilah mereka sekarang, saling berhadapan di sebuah cafe dekat gedung
universitas mereka, Seoul Art University, lagi setelah sekian lama.
Jonghyun
mengangkat kepalanya yang sejak tadi tertunduk bosan dan pandanganya kini bertemu
dengan mata coklat rusa yang tampak dingin di hadapannya itu. Keduanya hanya
memandang tanpa berkata apapun untuk beberapa saat. Tak ada senyum, hanya
ketegangan yang semakin meningkat setiap detiknya, dan pasti akan menjadi
semakin panas jika salah satu dari mereka tak ada yang berinisiatif untuk
mengakhiri, akhirnya Jonghyun yang pertama kali membuka suara.
“
Bukankah seharusnya kita bertemu sejak 20 menit lalu “ tanyanya sarkastik
menyentil Yoona sebagai pihak yang melanggar perjanjian karena datang
terlambat.
“
ada apa kau ingin bertemu dengan ku ?” tanyanya lagi
Jonghyun
yang tahu Yoona tak akan menjawab pertanyaannya hanya mengembangkan
seringaiannya ringan.
“
Kyuhyun Hyungnim merekomendasikanmu untuk menjadi tim koreografi untuk pertunjukan
yang akan datang “ jawabnya mengawali.
“
dia bilang, kau layak untuk ini “ lanjutnya.
Yoona
membalasnya dengan senyuman sedikit mengejek
“
kenapa Kyu Oppa tak mengatakannya sendiri padaku, kenapa harus kau ?” tanyanya
dingin
Jonghyun
mendengus pelan karena nada bicara dingin Yoona yang mulai membuatnya kesal.
“
well, aku akan jadi director untuk pertunjukan kali ini, dan sepertinya juga aku
harus memastikan semuanya, apakah layak..... atau tidak “ Jonghyun tak bisa menahan diri untuk tak
memberikan respon yang sama dinginnya dengan gadis itu.
“
sshh...Dan sepertinya kau tak setuju dengan rekomendasi dari Kyu Oppa ?” Yoona
bertanya sambil menelengkan kepalanya, masih dengan nada dingin dan seringaian
ringan.
“
Actually, Yes. Aku berpikir masih banyak koreografer lain yang lebih layak
untuk bekerjasama dalam pertunjukan kali ini, seperti para senior di dance
department, aku yakin mereka pasti lebih hebat. Tapi Kyuhyun Hyungnim bilang
tak ada pilihan lain karena para senior akan segera menghadapi tugas akhir, So,
apa yang harus aku lakukan jika memang seperti itu keadaanya ?” jelas Jonghyun
Yoona
langsung membuang muka dan menghembuskan nafasnya dengan kesal.
“
aishh... beraninya Kyu Oppa merekomendasikanku sebagai pengganti pada orang
ini, lihat saja aku akan membunuhmu nanti “ gumamnya lirih
Yoona
kembali memandang kearah Jonghyun setelah berhasil mengontrol kekesalannya
tadi.
“
Seharusnya kau tak memaksakan diri “ tanggapnya ringan. Lihat dia memang
berbakat dalam hal ini, olah ekspresi, bahkan wajahnya sekarang sudah
menyunggingkan senyuman, seringaian tepatnya, seperti tak pernah terjadi apapun
sebelumnya.
“
Aniyaa, aku hanya mencoba, walaupun tak seperti apa yang kuinginkan” Jonghyun
masih bisa membantah kata-kata Yoona dengan santai.
Setelahnya,
keduanya kembali pada aksi saling melempar tatapan dingin. Suasana sunyi antara
keduanya, bahkan keadaan cafe yang lumayan ramai tak membuat keduanya terganggu
dan menyudahi perang dingin ini.
Tak
sampai 2 menit perang dingin itu
berlangsung, suara cukup kencang menginterupsi keduanya dari arah pintu masuk
cafe, kebetulan meja keduanya berada tak jauh dari sana.
“
Ahh... Princess kau disini juga rupanya “ sapaanya dengan ceria sambil
menghampiri meja kedua orang itu, pandangannya tertuju pada Yoona yang
memberikan respon dingin terhadapnya.
”
Ohh.... Annyeong “ pandangannya teralih pada Jonghyun yang memadangnya dengan
ekspresi sedikit terkejut, tak menyangka akan kedatangan pria itu.
Jonghyun
yang cepat bisa mengendalikan keterkejutannya menundukkan kepalanya ringan
membalas sapaan seniornya itu, tak lupa dengan senyum ramahnya.
Lee
Donghae, adalah satu dari tiga bersaudara tampan penghuni universitas itu.
Bersama Choi Siwon, kakak tertua, dan Cho Kyuhyun, si maknae, ketiganya
layaknya pangeran yang sangat dielu-elukan para gadis-gadis disana, selain juga
karena kepribadan mereka yang ramah dan baik. Mereka adalah saudara sepupu, dan
tak hanya itu, ketiganya juga dekat dengan gadis yang sama, gadis yang berada
dihadapan Jonghyun ini, Im Yoona. Entah apa hubungan mereka, yang jelas sikap
mereka sangat perhatian pada gadis ini dan
meski begitu ketiganya juga tetap akur satu sama lain, seperti tak
pernah terjadi apapun.
“
Yoong, kau pulang denganku nanti , Tunggu Oppa Eohh ??” katanya beralih kembali
pada Yoona, sebelah tangannya menepuk puncak kepala Yoona dengan sayang dan
sedikit membuatnya berantakan.
“
ahh... Arra “ Jawabnya kesal sambil
menyingkirnya tangan Donghae dari puncak kepalanya.
“
baiklah, Aku pergi dulu...Annyeong” pamitnya melambaikan tangannya kepada keduanya
sambil berlalu.
Jonghyun
langsung mengalihkan pandangannya kembali kepada Yoona dengan seringaian
ringannya. Jonghyun tak menyangka dan cukup amazing, gadis ini bisa mendekati
ketiga pria tampan itu sekaligus bahkan sejak minggu pertamanya masuk di
universitas ini, sejak ditransfer 4 bulan lalu dari Amerika.
Yoona
yang menyadari pandangan Jonghyun balik menatap dengan tatapan seperti bertanya
‘ wae ? apa yang kau lihat’ padanya.
“
jadi, apa kau akan menerimanya ?” tanyanya akhirnya
“
No, aku menolak “ Jawabnya tegas.
Yoona
lalu beranjak dari duduknya dan kembali menatap Jonghyun dingin
“
Jangan lakukan sesuatu hal yang kau paksakan, atau kau tak akan mendapatkan
apapun darinya “ itulah kata-kata terakhirnya sebelum beranjak pergi dan
meninggalkan Jonghyun yang terdiam sambil mengikuti kepergiannya dengan
pandangan mata.
***
Di
hari berikutnya, beberapa orang yang akan terlibat dalam pertunjukkan yang akan
digelar kurang dari 2 bulan lagi itu sudah berkumpul di sebuah ruangan yang
cukup besar. Mereka duduk mengelilingi meja kayu Lonjong di tengah ruangan,
siap untuk memulai rapat. Beberapa saat kemudian ketua tim memasuki ruangan diiringi dengan keributan
kecil. Kyuhyun , sang ketua, datang dengan seorang gadis yang sejak tadi dengan
susah payah di rangkulnya untuk ikut datang menghadiri rapat kali ini.
Semua
anggota rapat langsung berdiri dan memberikan hormat padanya. Disana sudah
lengkap, ada Jonghyun, sang director, bersama asistennya Choi Sulli. Yonghwa, si
komposer musik dan Seohyun serta Jungshin, bagian make up dan wardrobe, juga
pemain utama dalam pertunjukkan kali ini Krystal dan Minhyuk, serta yang
lainnya.
Kyuhyun
duduk di kursi di ujung meja setelah mendudukan gadis yang dibawanya tadi, yang
cukup membuat yang lainnya terkejut, kecuali Jonghyun. Yoona dengan kesal tak
punya pilihan lain selain menurut. Gadis cantik ini memang mencuri perhatian
sejak kedatangannya pertama kali di kampus ini, ditambah lagi dengan sikapnya
yang kurang bersahabat dan dingin tapi bisa langsung dekat dengan ketiga
pangeran itu tak lebih dari seminggu keberadaanya disana.
“
maaf aku terlambat “ Kyuhyun meminta maaf pada semuanya.
“
bagaimana dengan persiapannya ?” tanyanya kemudian.
“
kami sudah siap memulainya kapanpun “ jawab Jonghyun mengisyaratkan bahwa
semuanya sudah 100% beres.
“
hanya saja tinggal yang satu itu Hyungnim “ lanjutnya lagi sedikit melirik
Yoona yang duduk di kursinya dengan tampang bosan. Matanya mengedar kesekitar
demi membunuh waktu.
“
ahh itu... aku sudah menduganya , itu kenapa aku membawa gadis ini kemari “
katanya dengan sumringah dan menunjuk Yoona yang duduk berada di sebelah
kirinya.
Yoona
yang merasa menjadi pusat perhatian kembali membawa kesadarannya kembali
ketempat itu.
“
Sebenarnya Oppa, apa yang kau lakukan, kenapa kau merekomendasikanku untuk
menjadi Koreografer di pertunjukkan ini
tanpa mengatakan apapun dulu padaku ?” Yoona yang sejak kemarin
menyimpan pertanyaannya menumpahkan kekesalannya itu hari ini, disini. Dia
menunda untuk membunuh Kyuhyun kemarin karena mereka tak bertemu, tapi tidak
untuk kali ini, dia akan melakukannya sekarang.
“
ahh... Sooyoung yang merekomendasikanmu , karena para senior tak bisa membantu,
jadi dia memilihmu untuk menggantikan mereka, dia bilang kau layak untuk
melakukannya “ Kyuhyun sepertinya tak peduli dengan nada kesal yang dilontarkan
Yoona padanya, buktinya dia tetap menanggapinya dengan sumringah seperti itu.
“
jadi kau memilih untuk mendengarkan Sooyoung eonnie dan bahkan tak menanyakan apapun
padaku terlebih dulu, aishh...Jinjaa!” Yoona membuang mukanya kesal
Semua
orang di ruangan ini diam dan memfokuskan diri pada perdebatan dua orang ini
yang telah menggantikan agenda rapat yang sebenarnya, tak ada satu orangpun
yang berani menginterupsi keduanya.
“
bukan begitu... Ayolah jangan seperti ini, aku yakin kau mau, bukankah kau
menyukai hal-hal macam ini sejak dulu, dan lagi karena Sooyoung tak bisa
melakukannya sendiri, tidakkah kau ingin membantunya, membantu kami “ Nada
suaranya kini mulai melembut dan memohon.
Sooyoung
dan Yoona memang dekat sejak kedatangan Yoona 4 bulan lalu dari Amerika.
Sooyoung adalah senior Yoona di dance department dan dia merekomendasikan Yoona
karena dia tahu gadis itu memiliki kemampuan lebih dari yang lainnya.
Pengalaman belajar Yoona selama kurang lebih 1 tahun di luar negeri menjadi
nilai lebih darinya.
“
lihat, bahkan kalian berdua kompak sekali, memutuskannya seorang diri “ Yoona
memandang Kyuhyun dengan tatapan tak percaya.
Ohhoo... apakah dia sedang
merasa cemburu sekarang....
batin Jonghyun yang mulai terlihat tertarik dengan perdebatan kedua orang itu.
“
Apakah kau sudah merasa menanyakan pada anggotamu yang lain soal ini, karena
sepertinya director mu tak sependapat “ Yoona melirik Jonghyun tajam.
Semua
mata beralih memandang kearah seseorang yang ditunjuk Yoona tadi,mengantisipasi
reaksinya.
“
Apa benar kau tak setuju Jonghyun-ah, Wae??” tanya Kyuhyun kemudian
“Jangan pernah berpikir untuk lebih memilih mengajak
gadis bernama Namkyung itu lagi. Jika memang begitu keputusanmu aku yang tak
menyetujuinya “ Aura kuat Kyuhyun sebagai leader yang sulit untuk dibantah
mulai nampak, dia mengarahkan pandangannya cukup tajam pada Jonghyun.
“
aku tahu kau sangat berbakat, jadi jangan pernah kau mencoba untuk mengacaukannya
dengan pilihan semacam itu, jika kau masih ingat apa yang dilakukannya di
pertunjukan kita terakhir kali, dia hanya mengacaukan segalanya, dan aku tak
mau dia melakukannya kali ini juga “
ingatan dari masa lalu membuat emosinya sedikit meningkat.
“
benar Jonghyun, pikirkan lagi keputusanmu , kau tahu benar bukan, jika kau yang
akan bertanggung jawab tentang semuanya termasuk juga dengan kesuksesannya “
Yonghwa yang sejak tadi diam ikut meminta pada Jonghyun dengan nada yang lebih
lembut dari Kyuhyun. Diikuti anggukan dari yang lainnya.
“
hmm baiklah “ Jonghyun menghela nafas cukup keras ketika mengatakannya. Dia
sudah memikirkannya beberapa saat sebelum mengambil keputusan itu, membuat yang
lain menanti was-was dalam diam.
Sontak
itu membuat yang lain langsung menghela nafas lega, satu masalah teratasi.
Dan
sekarang pandangan mereka kembali teralih pada Yoona untuk mengkonfirmasi
keputusannya.
“
Yoongg....” panggil Kyuhyun dengan nada yang agak aneh. Yoona yang tahu betul
apa artinya langsung membuang nafasnya kasar.
“
hfftt.... baiklah “ jawabnya pada akhirnya sambil membuang pandangannya
kesamping. Dia sepertinya tak punya pilihan karena sudah terpojok.
Tak
ayal, jawabannya membuat semua anggota bersorak, bahkan anggota yang perempuan
saling berpelukan dengan suka cita, masalah kedua finish.
“
Good Job, Princess.... aku berjanji akan mentraktirmu ice cream cokelat mint
setelah ini, Gomawo “ Kyuhyun langsung berubah sumringah mendengar jawaban
Yoona, dia bahkan menepuk nepuk puncak kepala gadis itu dengan sayang yang
sukses membuat yang lain kembali memfokuskan perhatian mereka pada keduanya.
Yoona
beranjak dari duduknya dan bersiap pergi.
“
Tentu saja, bukan hanya nanti , kau harus melakukannya sampai projek ini
selesai “ tanggap Yoona kesal sebelum berbalik dan berjalan menuju pintu keluar.
“
tsk, Spoiled Girl...” gumam Kyuhyun
Tapi
ketika hampir mencapai pintu sepertinya
Yoona mendengar Kyuhyun menggumankan sesuatu yang instingnya mengatakan itu
bukan hal yang baik, maka dia berbalik.
“
Mworago ? apa yang kau katakan ?” liriknya tajam yang langsung membuat Kyuhyun
tersenyum kikuk salah tingkah.
“
ahh.... aniyaa... Beautiful Princess... ahh... bukankah kau harus pergi
sekarang, cepat jangan sampai kau terlambat masuk di perkuliahanmu “ katanya
mencari-cari alasan untuk mengalihkan perhatian Yoona.
“
tsk, sejak kapan kau menjadi sok tahu seperti ini, sekarang, aku akan latihan
bukan kuliah “ balasnya dengan senyuman mengejek
“
ahh... arra... Pergilah sekarang aku tak akan mengganggumu lagi , aku akan
mengantarmu pulang nanti “ Kyuhyun melambaikan tangannya dengan bersemangat.
Yoona
tersenyum lagi sebelum dia benar-benar menghilang di balik pintu.
Jonghyun
terus memandangi gadis itu sejak dia beranjak sampai dia menghilang di balik
pintu dalam diam. Well... kita akan
sering bertemu setelah ini..... setelah sekian lama.
Sementara
yang lain masih memasang wajah terkejut dengan sisi lain leader mereka yang
baru saja ditunjukannya itu, mereka tak menyangka di balik aura kuat
kepemimpinanya itu dia bisa menjadi pria yang kikuk hanya dengan tatapan tajam
seorang Im Yoona.
“Okee..
karena semua masalah sudah teratasi, kita bisa memulainya segera “ katanya
kembali dengan auranya. Membuat semua anggota kembali fokus padanya
“
rapat kali ini selesai sampai disini, selamat siang semuanya “ tutupnya lalu
beranjak pergi.
***
Tak
sampai seminggu sejak rapat terakhir diadakan, semua kru dan pemain yang akan
terlibat kembali berkumpul untuk proses reading script untuk pertunjukan ini.
Sudah
hampir satu jam mereka membaca alur cerita yang akan disajikan nanti, suasana
sunyi tenang melingkupi ruangan itu.
Tapi
sepertinya ekspresi wajah Yoona tak terlihat damai di suasana yang tenang
seperti ini. Ekspresinya bertambah aneh ketika cerita mulai memasuki bagian
konflik, bahkan alis matanya ikut berkerut.
“
Bwoya, kenapa peran wanitanya bisa jadi begini buruknya ?” Gumamnya lebih pada
diriya sendiri. Dia mulai merasa aneh ketika dalam cerita itu tiba-tiba pemeran
wanitanya berubah menjadi wanita yang jahat dengan meninggalkan sang pemeran
pria tanpa mengatakan apapun sebelumnya.
“
wae ? apa kau tak suka ?” Jonghyun yang duduk tak jauh darinya mendengar
gumaman gadis itu yang memang terdengar cukup keras.
Beberapa
orang lain yang juga berada disana bahkan mulai menghentikan aktifitasnya dan
fokus pada keduanya yang sepertinya akan memulai adu argumen mereka.
“
yah... mana mungkin bisa seperti ini, ini terlihat terlalu dibuat-buat”
komentarnya lagi.
Dan
benar saja, mereka sudah dalam mode saling menyerang sekarang.
“
wae ? aku adalah director dan penulis cerita disini, jadi terserah padaku untuk
membuat ceritanya seperti apa yang ku inginkan “ Jonghyun tak mau kalah untuk
membela diri.
“
aishh.. tetap saja, bagaimana bisa seperti itu ? apa kau tak tahu bagaimana
caranya membuat agar ceritanya terlihat lebih real dan tidak dibuat-buat
seperti ini ?” Yoona benar-benar membuat suasana menjadi bertambah panas
sekarang dengan meragukan kemampuan Jonghyun.
“
Cerita ini memang real, sangat real, kau akan tahu rasanya jika kau yang mengalaminya
sendiri “ Jonghyun yang tak tahan mulai
terbawa emosi, dia melemparkan pandangan tajam pada gadis itu.
“
yah kalian berdua, keumanhae.... jangan berdebat lagi, bukankah kita harus
segera menyelesaikan proses readingnya segera “ Yonghwa dengan nada menenangkan
menginterupsi perdebatan keduanya.
Yoona
dan Jonghyun langsung membuang pandangannya kearah lain mendengar teguran dari
Yonghwa. Dan suasana sunyi kembali mengisi udara di ruangan itu setelahnya.
Aishh... kenapa orang ini
selalu saja ingin mengajakku berdebat.... menyebalkan sekali. Gerutunya dalam hati.
Ohh.... Chankamman... kenapa
cerita ini seperti sangat familiar sekali... Hoksi... Yoona menebak-nebak dalam diam, dia kembali melirik
Jonghyun sekilas yang sudah kembali tenggelam dalam aktifitasnya sendiri.
***
Tak
terasa sudah hampir sebulan proses
koreografi yang dipercayakan kepada Yoona berjalan. Selama sebulan ini dari
proses aransemen koreografi sampai latihan sudah dilangsungkan.
Dalam sebulan ini dia mulai dekat dengan semua orang, termasuk
Yonghwa dan Seohyun karena seringnya mereka berkumpul untuk berdiskusi. Dan
Yoona baru tahu kalau Yonghwa dan Seohyun adalah sepasang kekasih setelah
sekian lama dia berada di universitas itu. Dia juga dekat dengan semua pemain,
terlebih kedua pemeran utamanya, Krystal dan Minhyuk, yang sangat ramah dan
baik padanya, yang menurut Yoona akan benar-benar pas jika mereka menjadi
sepasang kekasih sungguhan di luar drama, serta Jungshin, asisten Seohyun, yang
juga sangat lucu. Kecuali satu orang ini, Lee Jonghyun, setelah sekian lama,
sikapnya tetap saja dingin pada Yoona, dan begitu pula Yoona terhadapnya.
Dan hari ini adalah latihan koreografi terakhir, sebelum
besoknya akan di adakan latihan kolaborasi, script dan tarian.
Semua berjalan baik sejak awal, walaupun yoona masih
harus membenarkan beberapa bagain tarian yang kurang tepat. Hari itu kebetulan
Jonghyun dan Seohyun juga datang untuk melihat latihan terakhir ini. Seohyun
menjadi sangat dekat dengan Yoona sekarang, dan selalu bersemangat untuk melihat
bagaimana Yoona mengajar para juniornya itu.
Pada saat Yoona memperagakan tarian bersama yang lainnya,
ketika sudah hampir mencapai babak akhir tanpa di sangka-sangka insiden kecil
terjadi, kaki Yoona tak sengaja salah bertumpu saat mendarat di lantai,
menyebabkannya jatuh dan kakinya terkilir.
“ achh...” jeritnya dan langsung memegangi pergelangan
kakinya. Terasa nyeri sekali disana.
Semua orang langsung terkesiap melihat hal itu. termasuk
juga Jonghyun.
“ Eonnie...” teriak Seohyun keras dari tempatnya duduk.
Dan langsung berlari kearah gadis itu
“ Seonbaenim.....” seru para pemain yang berada di
belakang Yoona dengan panik.
“ ahh... gwaenchana....” Yoona sudah kembali bisa
mengontrol ekspresi wajah kesakitanya agar tak membuat para juniornya khawatir,
dia bahkan sudah mencoba kembali berdiri dengan bantuan Seohyun yang memegangi
salah satu lengannya.
Tapi sepertinya dia tak bisa menahan rasa sakitnya lagi
ketika sudah menjejakkan kakinya kembali yang sakit di lantai, terlihat dia
sedang meringis menahan sakit sekarang.
Jonghyun yang sejak tadi diam mengamati kini sedang
berjalan mendekat langsung kearah Yoona. Tanpa berkata apapun lagi dia langsung
mengangkat tubuh Yoona dengan kedua lenganya dengan gaya Bridal. Semua orang
dibuat lebih terkejut dari pada sebelumnya dengan aksi Jonghyun itu, Tak terkecuali Yoona.
“ Yah... apa yang kau lakukan ?” serunya panik sambil
memukul-mukul dada bidang Jonghyun. Tapi Jonghyun tak bergeming.
“ latihan selesai sampai disini hari ini, kalian bisa
beristirahat sekarang “ katanya pada semua orang yang berada disana yang masih
tampak terkejut.
“ N..nee...” jawab mereka semua sedikit terbata.
“ Seo bantu aku mengobatinya “ katanya beralih pada Seohyun
yang juga masih tampak terkejut di samping Jonghyun.
“ N..Nee.. Oppa “ jawabnya cepat dan langsung mengikuti
langkah Jonghyun yang menuju pintu keluar dengan Yoona yang masih memberontak
dalam rengkuhannya. Yoona tak henti-hentinya memukul dada Jonghyun, memaksa untuk
segera diturunkan.
Keduanya masuk kedalam klinik kesahatan kampus sementara
Seohyun pergi untuk mencari Ice bag untuk mengompres bengkak di pergelangan
kaki Yoona, atas permintaan Jonghyun.
“ aku juga pasti akan menurunkanmu tanpa harus kau bully
seperti itu “ jawabnya akhirnya ketika menurunkan Yoona di atas ranjang pasien
di klinik itu.
Yoona menanggapinya dengan dengusan pelan lalu membuang
mukanya kesamping. Jonghyun sudah beralih melepas sepatu Yoona agar membuat
gadis itu lebih nyaman.
Tak beberapa lama Seohyun sudah kembali dengan ice bag
ditangannya, lalu memberikannya langsung pada Jonghyun.
“ kau bisa pergi sekarang, bukankah kau ada kuliah
setelah ini,..... jangan khawatir, aku yang akan menjaganya “ Katanya pada
Seohyun yang masih tampak panik.
“ ohh... benarkah Oppa, Gomawo “ balasnya sedikit lega,
dia lalu menghampiri Yoona dan memeluknya sekilas.
“ Aku pergi dulu eonnie, cepat sembuh “ ujarnya pada
Yoona, yang hanya ditanggapi anggukan olehnya.
Jonghyun sudah mulai mengopres luka bengkak di
pergelangan kaki gadis itu perlahan dengan ice bag yang di bawa Seohyun tadi.
“ Acchh... bisakah kau melakukanya lebih hati-hati lagi,
apa kau tak tahu bagaimana sakitnya ?” Yoona menggerutu kesal karena kakinya
mendadak kembali terasa sakit.
“ berhentilah bergerak jika kau tak ingin kakimu
bertambah sakit “ katanya tanpa mengalihkan fokusnya pada pergelangan kaki
Yoona.
Setelah dirasa cukup, Jonghyun akhirnya menghentikan
aktifitasnya dan beranjak menuju meja di dekat sana untuk meletakkan ice bag
nya sudah selesai dipakainya ketika
tiba-tiba ponselnya berdering.
“ Yoboseo.... ada apa Yong Hyung...” sapanya langsung pada seseorang di seberang
sana setelah tahu siapa seseorang yang kini meneleponnya.
“ahh... Minhae Jonghyun-ah.... ini Choi Siwon “ jawab
seseorang dari seberang sana. Siwon menelepon menggunakan ponsel Yonghwa karena
mereka memang sedang berada di luar kota bersama untuk sebuah projek ketika
tiba-tiba Yonghwa mendapat kabar tentang insiden Yoona tadi dari kekasihnya,
Seohyun.
“Ohh...Nee, Hyungnim , ada apa ?” tanyanya dengan sopan.
“ apa kau bersama Yoona sekarang, bisakah aku berbicara
dengannya ?” tanya Siwon sedikit panik. Dia sudah menelepon ke ponsel Yoona
tadi tapi tak ada tanggapan darinya, karena memang ponsel Yoona masih tertinggal
di ruang latihan tadi.
“ ah..nee... tunggu sebentar...” jawab Jonghyun lalu
langsung menyerahkan ponselnya pada Yoona.
Yoona yang tampak sedikit bingung tetap menerima uluran
ponsel itu, dan menempelkannya ke telinga kanannya.
“ Yoboseo “ sapanya tak bersemangat
“ ohh... Yoong...bagaimana keadaanmu ? apa kau baik-baik
saja ? apa lukanya parah ? apa sudah diobati ? dan dimana kau sekarang ?” Siwon
langsung melontarkan semua pertanyaannya dengan panik ketika mendengar suara
Yoona.
“ Gwaencana Oppa “ Yoona masih malas menanggapi perhatian
Siwon itu, terlalu berlebihan menurutnya.
“ geurae... Oppa akan kesana sekarang , jangan
kemana-mana sampai aku datang, eoh ?” pintanya kemudian.
“ Nee...” balasnya singkat lalu langsung menutup teleponnya
dan memberikan ponselnya kembali pada Jonghyun yang sejak tadi mengamati
percakapan mereka.
Bwoya
? Apa sebenarnya hubungan mereka, kekasih atau apa, kenapa ekspersinya malah
kesal saat diperhatikan seperti itu
.... batin Jonghyun.
“ istirahatlah dulu sekarang “ katanya pada Yoona sambil
sibuk melihat sesuatu pada layar ponselnya yang baru saja kembali.
Yoona lalu mengedarkan pandangannya kebalik punggungnya,
dan tak menemukan apapun disana.
“ Tangan..” katanya pada Jonghyun yang masih sibuk dengan
ponselnya di kursi di dekat ranjang pasien itu.
Jonghyun yang tak mengerti maksud gadis itu lalu
mengamati kedua tangannya, lalu beralih menatap Yoona lagi dengan ekspersi
bingung ketika tak menemukan apapun yang aneh disana.
“ Tangan...” ucap Yoona lagi, kini sedikit kesal .
Jonghyun langsung beralih menatap tangan Yoona yang
berada di pangkuan gadis itu.
“ apa tanganmu juga sakit ?” tanyanya kemudian.
“ aishh...” Yoona mendengus kesal karena Jonghyun yang
sangat lambat sekali menangkap maksud dari kata-katanya.
Yoona lalu menarik tangan kiri Jonghyun, dan
meletakkannya di atas ranjang. Setelahnya, dengan posisi membelakangi lelaki
itu dia merebahkan kepalanya disana, lalu memejamkan matanya.
Hmm...
nyaman.. membuatku tiba-tiba merasa mengantuk... batinnya
Jonghyun yang melihat hal itu langsung memasang wajah tak
percaya.
Tsk..
bukankah dia bisa berkata untuk mencarikan bantal atau semacamnya, kenapa malah
memakai tanganku seperti ini....aishh Jinjaa! Benar-benar seenaknya sendiri... gerutu Jonghyun dalam hati sambil memandangi
punggung yang membelakanginya itu.
Satu setengah jam kemudian Siwon bersama dengan Donghae
dengan terburu-buru berlari kearah klinik kampus di tempat Yoona dan Jonghyun
berada. Saat pertama kali membuka pintu, yang mereka saksikan adalah dua orang
yang sedang tertidur pulas saling berhadapan.
Jonghyun yang bosan menunggu tiba-tiba saja merasakan
kantuknya menyerang dan dengan posisinya yang masih duduk di kursi , dia
merebahkan kepalanya di ranjang di hadapannya dan akhirnya ikut tertidur pulas,
sementara Yoona yang sudah tertidur sangat nyenyak sejak tadi sudah berganti
posisi menghadap Jonghyun yang sebelumnya di punggunginya tanpa sadar.
Saat Kedua pria yang baru datang tadi melihat hal itu
mereka langsung menutup mulutnya bermaksud untuk tak membuat keributan.
“ Hae, kau ambil barang-barang Yoona dan tunggu aku
dimobil “ perintah Siwon pada saudaranya yang lebih muda itu, yang langsung
ditanggapi anggukan setuju darinya. Donghae langsung beranjak ke arah ruangan
terakhir yang di tempati Yoona, yang dia yakin barang-barangnya juga tertinggal
disana.
Siwon mendekati ranjang pasien itu dengan perlahan, dan
mencoba membangunkan Jonghyun dengan menggoyangkan salah satu lengannya yang
bebas dengan perlahan. Tak lama kemudian Jonghyun membuka matanya dan
menguceknya ringan untuk menjernihkan kembali pandangannya.
“ Oh...Hyungnim.... kau datang untuk menjemput Yoona ?”
tanyanya pada pria yang berdiri di sisi lain ranjang itu.
Jonghyun sudah akan membangunkan Yoona ketika kemudian tanganya
dicegah oleh Siwon sebelum sempat menyentuh lengan gadis yang masih tertidur
pulas itu.
“ Gwaencana... jangan dibangunkan.... aku akan
mengangkatnya “ cegah siwon yang ditanggapi anggukan oleh Jonghyun. Itu lebih
baik karena Yoona memang terlihat lelah sekali sekarang, dan sepertinya sangat butuh
istirahat.
Siwon dengan sangat hati-hati mengangkat tubuh Yoona dari
ranjang itu ke lengannya.
“Hmm....” Yoona yang sedikit merasa terganggu, menggerang
ringan tanpa sadar.
“ gwaenchana... Oppa disini, Princess...” ucapnya lirih
pada Yoona yang sudah kembali terlelap dalam rengkuhannya.
“ Gomawo Jonghyun-ah sudah menjaga Yoona dan mengobati
Lukanya “ Siwon berterimakasih pada Jonghyun sebelum beranjak pergi.
“ Gwaenchana Hyungnim...” balasnya singkat.
Cepat
sembuh.... batinnya ketika
matanya mengantar kepergian mereka ke arah pintu.
Siwon sudah hilang di balik pintu klinik beberapa saat
lalu ketika Jonghyun menyadari tangannya yang terasa Kram. Dia meregangkannya
sedikit demi mengurangi rasa sakitnya.
“ Ohh... jam berapa sekarang , sepertinya sudah mulai
gelap “ Jonghyun mengecek jam tangannya lalu beralih pada jendela klinik yang
diterobos sisa cahaya jingga senja sore hari.
Jonghyun lalu segera beranjak dan meninggalkan ruangan
itu.
***
Latihan
kolaborasi telah berlangsung selama seminggu. Yoona dan Jonghyun sebagai
penanggungjawab diwajibkan untuk selalu hadir di setiap latihannya, dan mau tak
mau mereka juga jadi sering bertemu karena itu.
Walaupun
ini sudah berselang beberapa hari sejak insiden jatuhnya Yoona itu, tapi
nampaknya kondisi kakinya belum pulih benar. Aktifitasnya menjadi sedikit
tergangu karena biasanya gadis ini selalu aktif berlatih dan yang lainnya.
Latihan
baru saja dihentikan oleh Jonghyun beberapa saat lalu, mereka akan beristirahat
makan siang terlebih dahulu. Seperti biasa semua konsumsi untuk para pemain dan
kru sudah disedikan di tempat latihan itu. Yoona berjalan dari kursi yang
didudukinya tadi menuju meja dimana makanan-makanan itu berada, dan nampaknya
hanya tersisa satu untuknya seorang karena yang lain memang sudah mulai
menyantap makanan masing-masing, .....terimakasih
untuk kakiku ini yang membuatku menjadi selambat siput sekarang, aisshhh...masih
beruntung ada yang menyisakan satu makanan untukku, atau tidak aku harus
melewatkan makan siangku karena tak mungkin aku meninggalkan ruangan ini jika
latihan belum benar-benar selesai , atau sang director dingin itu akan marah
besar... aku sedang tak bersemangat berdebat dengannya sekarang.... .Saat makanan itu telah berpindah ke tangannya
dan bermaksud untuk kembali ke tempatnya, seseorang tiba-tiba tanpa sadar
menyenggol tangannya dan membuat makanan itu jatuh ke lantai dan membuatnya tak
berbentuk lagi.
“
Ohh... mianhae sunbaenim... aku tak sengaja.... Ottokhae ??” gadis yang
merupakan salah satu pemain dalam drama itu meminta maaf dengan nada panik.
Yoona
yang tercengang melihat makanannya hancur , dia kemudian meremas tangannya disisi
tubuhnya dan mengatur nafasnya meredam emosi hingga beberapa saat.
“
gwaenchana... “ katanya singkat sambil mengulas senyum kaku yang dibuat-buat.
“
Ottokhae ?? bagaimana ini, seonbaenim jadi tak bisa makan siang... “ katanya
panik.
“
Ahh... ini, makanlah makananku saja seonbae” lanjutnya sambil mengulurkan
makanan yang dipegangnya kepada Yoona.
“
dwaeseo... kau yang lebih membutuhkan ini... makanlah dan segera kembali
berlatih “ ujar Yoona menolak tawaran gadis itu.
“
Gamsahamnida seonbaenim...” jawabnya terlihat lega, kemudian dia berlalu
setelah menundukkan kepalanya pada Yoona beberapa kali.
Yoona
akhirnya kembali ke kursinya dengan tangan hampa, dengan kaki yang masih
diseret dan kenyataan dia akan kelaparan seharian membuatnya kembali merasa
kesal. Dia langsung mencari-cari ponselnya dengan kasar dari kantong jaketnya
dan menggesek layarnya tak sabaran. Tak lama kemudian ponsel itu sudah menempel
di telinga kanannya. Jonghyun yang kebetulan duduk di dekat Yoona sedang
memakan makanannya dengan tenang. Dia mulai kembali memperhatian gadis itu
sejak insiden tadi.
Wajah
Yoona berubah semakin bertambah Muram ketika tak seorangpun dari orang-orang
yang dihubunginya menjawab teleponnya.
“
aishhh... menyebalkan sekali... kemana meraka semua di saat seperti ini “ Yoona
membanting ponselnya kepangkuan dengan kesal.
Jonghyun
yang melihatnya lalu mendekati gadis itu sambil menggeser sebuah meja dan kursi
kecil di hadapan kursi Yoona.
Yoona
yang masih fokus pada kekesalannya sendiri tak menyadari keberadaan Jonghyun
dihadapannya sampai ketika pria itu menyodorkan sumpit di depan wajahnya.
Sontak
Yoona mengangkat wajahnya dan memandang Jonghyun dengan tatapan bertanya.
“
makanlah ...” katanya singkat sambil menunjuk makanannya yang berada di meja
kecil itu dengan kepalanya.
Yoona
jadi bertambah bingung karena Jonghyun masih terus memakan makanan di wadah
yang sama dari yang ditunjukknya tadi... apa
maksud orang ini ?
“
jangan selalu bergantung pada orang lain hanya untuk hal-hal kecil seperti ini
“ katanya lagi masih tak mengubah fokusnya.
Yoona
masih tak juga menyentuh makanannya, tak ayal membuat Jonghyun penasaran. Kini
pandanganya beralih pada gadis itu yang ternyata sedang menatapnya dengan
tatapan anehnya.
“
benarkah kau memberikan makanan ini untukku?
Tapi kenapa kau masih saja memakannya jika memang kau telah
memberikannya padaku ?” yoona bertanya dengan wajah tak percaya.
“
yahh!! siapa yang bilang aku memberikannya untukmu, aku hanya membaginya, aku
juga butuh makan, kau tahu “ Sergah
Jonghyun.
“
Tsk... aigoo.. dimana mannernya sebagai laki-laki... Jeongmall!!! Hanya
bermaksud membagi saja kenapa harus ditambah dengan ceramah segala...” Yoona masih tak habis fikir dengan sikap
Jonghyun padanya hari ini.
“
sudah, makan saja.... jangan banyak mengomel “ ujarnya yang sudah mulai memakan
makanannya lagi.
Yoona
yang memang sudah kelaparan mau tak mau juga ikut makan bersama Jonghyun.
Keduanya lalu larut dalam diam sampai makanan itu habis tak tersisa.
Aigooo... kau masih saja tak
berubah... makan banyak sekali...
Batin Jonghyun melihat Yoona yang benar-benar larut dengan makanannya.
***
Keesokan
harinya di siang hari itu tiba-tiba salju turun dengan lebatnya, padahal sejak
pagi cuaca terlihat cerah.
Jonghyun
berlari dari parkiran mobil menggunakan payung . Beruntung, Dia tak ada kuliah
sejak pagi dan datang ke kampus hanya untuk latihan, jadi dia masih sempat membawa
jaket tebal untuk menghalau udara yang sangat dingin seperti ini.
Saat
memasuki ruang latihan ternyata sudah hampir semuanya berkumpul. Yoona sebagai
orang yang terakhir memasuki ruangan itu dengan jaket tipisnya basah. Dia
tampak sangat kedinginan.
Yoona
datang ke kampus sejak pagi dan tak membawa jaket tebalnya karena tak menyangka
salju akan turun dengan tiba-tiba seperti ini, padahal sejak pagi cuaca cerah
sekali.
“
maaf... kita bisa mulai latihannya sekarang “ katanya pada semuanya. Dan dengan
itu juga Jonghyun mengomando semua untuk bersiap.
Yoona
berjalan kearah kursinya di sebelah Jonghyun. Disana juga sudah ada Seohyun,
serta Yonghwa dan Sulli, asisten Jonghyun.
“
kau baik-baik saja eonnie, bajumu basah...” tanya Seohyun khawatir
“
Gwaenchana... aku tak apa-apa “ jawabnya lalu segera duduk.
Semuanya
kembali fokus pada jalannya latihan selama beberapa saat, tapi Jonghyun
terlihat sedikit terganggu ketika dia mendengar gadis yang duduk di sampingnya
itu bergemerutuk kedinginan dan bergerak-gerak tak nyaman.
Jonghyun
lalu berdiri dan melepas jaketnya dengan tiba-tiba.
“
lepaskan jaketmu ...” katanya kemudian pada Yoona
Yoona
mengalihkan pandanganya dari orang-orang yang sedang berlatih kepada pria itu
dengan bingung. Yonghwa, Seohyun dan Sulli pun ikut memandang kearahnya bingung.
Jonghyun
tak berkata lagi tapi tatapannya seperti berkata pada Yoona untuk segera
melakukannya.
Yoona
dengan masih menatap bingung pada Jonghyun akhirnya melepas jaketnya yang
basah. Jonghyun merebut jaket basah itu dari tangan Yoona dan melemparkannya ke
meja terdekat, dan yang selanjutnya ini berhasil membuat ekspresi Yoona yang
bingung menjadi berubah terkejut. Jonghyun membentangkan jaket tebalnya dan
menyampirkannya ke pundak Yoona, dan seperti tak terjadi apapun, dia kembali
duduk dan fokus pada aktifitasnya sebelumnya.
Yoona
masih menatapnya tak percaya, begitu juga dengan Sulli jika dilihat dari
bagaimana biasanya mereka beradu argumen hampir setiap hari. Sementara Yonghwa
dan Seohyun malah tersenyum geli, entah apa yang sebenarnya mereka pikirkan.
Waktu
istirahat datang, semua berhenti dari aktifitasnya masing-masing dan mulai
menyantap makanan masing-masing. Sesaat kemudian Tiba-tiba terdengar ketukan
dari arah pintu masuk yang berhasil menarik perhatian semuannya.
Seorang
pria muda masuk dengan sebuah kantong tas ditangannya.
“
Ohh... Jaesonghamnida....” katanya lalu menunduk sekilas.
“
Im Yoona... Ini untukmu “ serunya pada gadis yang terlihat sedang mengunyah
makanannya sambil memperhatikan orang itu.
Yoona
langsung bangkit dan menghampirinya masih dengan jaket tebal Jonghyun menyapir
di pundaknya, dia merasa lebih baik sejak Jonghyun memberikan Jaketnya tadi,
rasanya nyaman, hangat dan wangi khas Jonghyun juga melekat kuat disana.
Beberapa orang masih memperhatikan mereka sementara yang lain sudah kembali
pada aktifitasnya masing-masing.
Jonghyun
yang tadi duduk di meja yang sama dengan Yoona tak lepas memperhatikan mereka.
Hubungan mereka sudah sedikit membaik dan tak lagi dingin seperti dulu.
“
apa ini..” tanya Yoona penasaran.
“
Makanan dari Kyu Hyung, dia bilang kau pasti lelah dan lapar, apalagi cuaca
sangat dingin sekali” katanya sambil menyerahkan kantong itu ke tangan Yoona.
Yoona
dengan sumringah menerimanya.
“
Gomawo..” balasnya dengan senyuman manisnya.
“
Geurae.... kalau begitu aku pergi dulu... nikmat makananmu...” katanya sebelum
beranjak pergi dari ruangan itu.
Yoona
langsung berbalik dan kembali ke kursinya, tapi kemudian dia malah beralih
berjalan menghampiri Jonghyun yang baru saja beranjak dari meja mereka tadi.
“
apa kau sudah selesai makan ?” tanyanya setelah berhasil menghentikan langkah
pria itu.
Jonghyun
hanya menanggapinya dengan anggukan ringan.
“
aku mendapatkan makanan ini...” katanya menunjukkan bungkusan itu.
“
bagaimana kalau kau membantuku untuk menghabiskannya..” tawarnya dengan
semangat.
“
wae ?? makan saja sendiri, bukankah porsi makanmu sangat banyak sekali “ Tolak
Jonghyun.
“
yahh... aku belum sempat menyelesaikan makananku tadi, dan sekarang aku
mendapatkan makanan lagi, bagaimana mugkin aku menghabiskan semuanya “
gerutunya cemberut.
“
makanlah sendiri..... buang saja kalau memang tidak bisa dihabiskan “ Jonghyun sudah akan kembali berjalan ketika
mengatakan hal itu.
“
Yahh... ayolahh... akan sia-sia jika tak dihabiskan dan dibuang begitu saja “
Yoona menangkap lengan Jonghyun mencegahnya untuk pergi dan merengek dengan
manja.
Jonghyun
yang terkejut menunjukkan ekspresi wajah yang sangat aneh sekali.
Ada apa dengan gadis ini,
tiba-tiba seperti ini....
batinya bingung
“
Ayolahh Jonghyun.... eoh “ rengeknya lagi sambil menggoyang-goyangkan sebelah
lengan pria itu yang masih dipegangnya.
Uh-ohh.... Yoona apa kau
sedang beraegyo padaku ( uh Kyeopta ).... ada apa denganmu sebenarnya... pikirnya bertambah tak percaya dengan sikap
gadis itu yang tiba-tiba berubah padanya.
Mata
Yoona yang berbinar-binar masih menatap Jonghyun, membuat pria itu akhirnya
menyerah juga.
“
baiklah...” putusnya dan kembali ke kursinya lagi.
“
assaa....” Yoona yang girang lalu mengikuti langkah Jonghyun menuju maja mereka
tadi.
Mereka
sudah mulai menyantap makanan itu ketika Yoona teringat akan sesuatu. Dia
mengalihkan pandangannya ke samping ke arah Yonghwa, Seohyun dan Suli yang berada
duduk tak jauh dari meja mereka.
“
Yong Oppa, Seo, apa kalian mau bergabung dengan kami “ tanyanya bersemangat
sambil menunjukkan makanan di meja itu menggunkan sumpitnya.
Yonghwa
dan Seo yang sejak tadi senyum-senyum sendiri sejak melihat sikap manja Yoona
pada Jonghyun di ujung sana, tak bisa menyembunyikan senyumnya lagi.... dia baru ingat bahwa ada orang lain juga
disini rupanya..
“
Aniyaa eonnie... kami sudah kenyang... nikmati saja makanan kalian “ Seo dan
Yonghwa memilih tak ingin menginterupsi moment mereka berdua yang memang sangat
jarang sekali terjadi.
“
Geurae,...” balasnya yang kemudian langsung fokus kembali pada makanannya.
“
lihat, dia bahkan tak menganggapku ada disini...Aishh... gadis itu “ Gerutu
Sulli lirih, yang hanya di tanggapi senyuman dari pasangan di sampinya itu.
Yoona
kembali tenggelam dalam makanannya ketika Jonghyun tiba-tiba saja bertanya.
“
Apa yang datang tadi Juga kekasihmu ?”
“kau
itu gadis yang sangat aneh sekali, tak pernah bersikap manis pada kekasihnya
sendiri, ...kasihan sekali mereka “ komentarnya
“
Tsk... bukan urusanmu ....” balasnya ketus.
“
makan saja dan jangan banyak bertanya “ lanjutnya sambil menunjuk makanan yang
sudah hampir habis itu.
Dia telah banyak sekali
berubah.... batin Jonghyun
sebelum kembali menyumpiti makanannya.
Tak
lama kemudian acara makan mereka telah selesai. Kotak dan sumpit makanan sudah disingkirkan
ketika Sulli datang mendekati mereka, tepatnya Jonghyun.
“
Oppa ini untukmu “ katanya menyodorkan sebuah cup kertas berisi teh hangat. Di
cuaca dingin seperti ini memang pas jika meminum minuman yang hangat.
“
Gomawo...” balasnya sambil menerima cup itu. Jonghyun melirik Yoona sekilas
yang tadi sempat melihat kearah mereka sebelum memalingkan wajahnya.
“
Ohh... Sulli, bisakah kau membawakan satu lagi teh nya “ pinta Jonghyun sebelum
Sulli beranjak pergi.
Sulli
yang ditanya tak segera menjawab, dia malah melirik gadis yang masih
memalingkan wajahnya itu dengan tatapan tak suka. Sulli tahu jika teh itu pasti
akan diberikan pada gadis dingin menyebalkan itu. Yoona yang juga mendengar
permintaan Jonghyun tadi serta tahu bahwa gadis bernama Choi Sulli itu sedang
memandangnya tak suka, dia memilih untuk berpura-pura menyibukkan diri dengan
ponselnya agar tak terlibat lebih dalam pada hal-hal yang tak diinginkan,
mengingat sifatnya yang kini mudah
sekali naik darah, dan dia sedang tak berselera untuk itu sekarang.
“
Nee, Oppa” jawab Sulli akhirnya sebelum benar-benar berlalu.
Tak
lama kemudian Sulli kembali datang dengan cup teh hangat kedua, dan segera
berlalu setelahnya setelah menyerahkannya pada Jonghyun.
Jonghyun
yang masih memegang cup teh itu menyodorkannya pada Yoona.
“
minumlah...” katanya kalem.
Yoona
langsung menerimanya tanpa minat dan meminumnya tanpa mengalihkan perhatiannya
pada layar ponselnya.
“
Yoona,...... ada yang ingin aku bicarakan denganmu” katanya kemudian
“aku
ingin mendiskusikan lagi denganmu beberapa bagian koreo yang menurutku kurang pas dengan scriptnya, aku pikir harus
ada sedikit perubahan “ lanjutnya memulai perbincangan.
Yoona
yang mendengar kata ‘perubahan’ terlontar dari ucapan Jonghyun langsung
memalingkan wajahnya pada pria itu dengan tampang tak suka.
Apa yang dia katakan....
setelah sekian lama kerja kerasku membuat koreografi itu, dan sekarang dia
dengan tanpa perasaan ingin mengubahnya begitu saja... Aishhh Jinja!
“
Yahh.... aku akan bicara baik-baik sekarang, jangan memasang wajah seperti itu
lagi padaku “ Jonghyun yang tahu perubahan ekspresi Yoona yang terlihat tak
suka langsung mencoba menenangkannya.
“
Wae ?” tanyannya singkat.
“
Ehmm... aku pikir beberapa bagian koreo masih kurang mewakili cerita terutama
di bagian konflik “ Jonghyun mulai dengan pemikirannya setelah mengamati
jalannya latihan itu selama beberapa waktu.
“
Begitukah ? apakah bukan karena ceritanya yang terlalu dibuat buat ?” Sindirnya
sarkastik.
“
Tapi bukankah harusnya koreografi harus disesuaikan dengan ceritanya,
sebenarnya kau memahami ceritanya atau tidak ? “ Nada dingin mulai nampak dalam
ucapannya barusan. nampaknya dia mulai terpancing dengan sindiran yang
dilontarkan oleh Yoona.
“
Jadi kau menyalahkan aku sekarang karena tidak bisa bekerja sama denganmu, jika
memang begitu kenapa tak sejak awal saja kau menolak keterlibatanku dalam
dramamu ini, kenapa sekarang ?” suara Yoona mulai meninggi, nafasnya mulai
memburu karena menahan amarah.
Apa kau bilang, aku tak
memahami ceritanya.... tentu saja aku tahu benar bagaimana ceritanya... Tapi
sepertinya konflik dan akhir dari cerita ini berbeda antara versi ku dan versi mu
.....
Yoona
dan Jonghyun kembali bertukar tatapan dingin penuh amarah. Padahal semua orang
baru saja melihat betapa manisnya mereka berdua sejak awal latihan sampai acara
makan bersama tadi, tapi kini suasananya benar-benar berubah drastis.
Jonghyun
memejamkan matanya sesaat sambil mengatur deru nafasnya yang memburu karena
amarah. Tahan amarahmu sekarang, bila
seperti ini terus bisa jadi drama ini akan bubar sebelum dipentaskan.... bicara
baik-baik padanya, mengalahlah, mengalahlah.....katanya menenangkan diri
sendiri.
“
Bukan seperti itu maksudku, Yoona....aku hanya ingin menyempurnakan beberapa
bagian saja yang menurutku kurang sesuai,.....” katanya akhirnya pada Yoona
yang masih menatapnya tajam, kini nada suaranya dibuat selembut mungkin.
“
aku mohon padamu, hanya kau yang bisa melakukannya sekarang ...” Pinta Jonghyun
dengan tatapan yang hangat berharap bongkahan es dalam hati dan mata Yoona bisa
meleleh dengan itu.
Yoona
masih juga tak memalingkan tatapannya sampai beberapa saat, masih dalam keadaan
yang sama antara keduannya. Tapi akhirnya dia melunak dan menyetujuinya.
“
Baiklah..” jawabnya lirih sambil menghela nafas berat dan memalingkan wajahnya
kesamping, menghindari tatapan Jonghyun yang benar-benar mulai membuatnya
meleleh.
“
katakan saja, bagian spesifiknya yang harus diubah...” lanjutnya.
“
Gomawo Yoona...” Jonghyun mengulas
senyum leganya mendengar keputusan Yoona itu.
Yoona
yang masih memalingkan wajahnya tak memberikan tanggapannya lagi. Dia menyesap
kembali tehnya yang mulai mendingin.
Sudah lama sekali, tapi
tatapan matamu tetap sama, tak berubah....
***
Perubahan koreo yang dilakuakan telah berjalan lancar,
dan benar saja ceritanya juga lebih sesuai dengan scriptnya sekarang.
Hari ini adalah hari terakhir latihan, dan durasinya di
perpendek dari pada biasanya dengan tujuan untuk menjaga stamina para pemain
untuk pementasan esok hari. Semua kru dan pemain datang pada latihan terakhir
ini, hanya leader mereka, Kyuhyun harus
meninggalkan latihan terlebih dahulu karena ada urusan.
“ Baiklah semuannya, kalian telah bekerja keras untuk
hari ini, jaga stamina kalian dengan baik dan kita lakukan pementasan esok hari
dengan sebaik mungkin “ Ucap Jonghyun mengakhiri latihan hari itu.
Semua orang bersorak dan bertepuk tangan dengan suka cita
dengan kerja keras mereka hampir 2 bulan ini, dan esok adalah hari pementasan
yang sangat mereka tunggu-tunggu.
Satu persatu dari orang-orang itu keluar dari ruangan ,
termasuk juga Jonghyun dan Yoona serta Yonghwa dan Seohyun.
“ Jong....Yoona .... kami pergi dulu “ Yonghwa
melambaikan tangannya kepada dua orang itu sambil menggenggam tangan Seohyun
yang juga tersenyum kearah mereka.
Yoona hanya membalas dengan senyuman ringan dan kemudian
fokus pada layar ponselnya , siap untuk menelepon seseorang, sebelum
Jonghyun menghentikannya.
“ Kyuhyun Hyung memintaku untuk mengantarkanmu pulang
hari ini “ katanya yang langsung berhasil mengalihkan perhatian Yoona dari
ponselnya. Yoona cukup kaget Jonghyun masih berada disana setelah Yonghwa dan
Seohyun pergi tadi.
“ Wae ?” tanyanya penasaran. Kyuhyun tak biasanya seperti
itu.
“ Kyuhyun hyung pergi mengantar Sooyoung Nuna kesuatu
tempat “ jelasnya pada Yoona yang memandangnya tak percaya.
“ jika kau ingin
menghubungi Siwon hyung dia sedang pergi bersama Tiffany Nuna begitu Juga
Donghae Hyung dan Jessica Nunna “ lanjutnya.
“ Maldo andwae.... mereka semua....” Yoona kembali fokus
pada layar ponsel dan bersiap menghubungi seseorang dengan terburu-buru.
Kyuhyun telah memberitahukan semuanya pada Jonghyun tadi
ketika meminta pria itu untuk mengantar Yoona pulang, itu kenapa dia tahu
begitu mendetail, tentu saja dia harus mengetahui apa alasan pastinya sebelum
menerima tawarannya.
Yoona masih tak berhenti tetap ingin menghubungi mereka,
dengan ekspresi wajah tak terbaca dia berulang kali menekan layar ponselnya
dengan kasar. Jonghyun yang melihat Yoona tak mendengarkan kata-katanya
kemudian menahan tangan gadis itu ketika dia akan menempelkan ponselnya di sisi
kanan telinganya.
“ Sudahlah, mereka tak mungkin akan datang kemari dan
menjemputmu, ayolahh... aku akan mengantarkanmu pulang “ Jonghyun sudah akan
menarik tangan Yoona menuju parkiran ketika gadis itu malah menghempaskan
tangannya.
“ pulanglah.... aku tak akan pulang denganmu sekarang “
Yoona membalas kata-kata Jonghyun tanpa minat dan kembali sibuk dengan layar
ponselnya.
Saat dia akan menempelkan ponsel itu ketelinganya , untuk
kedua kalinya Jonghyun menahannya, Kini dengan cengkeraman yang lebih keras.
“ sudahlah... berhenti keras kepala, dan pulang denganku
sekarang....apa kau tak tahu, aku membiarkan Sulli pulang seorang diri demi
untuk mengantarkanmu pulang.... dan .... berhentilah mengganggu lelaki-lelaki
itu, don’t you ??... kau tak pernah memperlakukan mereka selayaknya kekasihmu
dan orang yang menyayangimu selama ini, dan sekarang mereka telah menemukan
cintanya masing-masing, tidakkah kau bisa berhenti dan melepaskan mereka ...”
Jonghyun berseru dengan suara yang cukup tinggi dengan tangan mencengkeram
lengan kanan Yoona dengan kuat.
Yoona yang tak menyangkan akan mendengarkan kata-kata
semacam itu dari Jonghyun langsung terbakar amarah. Benar selama ini memang
mereka sering kali beradu argumen, tapi kata-kata semacam ini baru pertama kali
di dengarnya dari siapapun, terlebih dari pria ini..... Apa yang kau katakan... apa sebenarnya yang kau pikirkan tentangku
selama ini....
Yoona menatap langsung kearah manik mata Jonghyun dengan
tajam, sedetik kemudian dia menghempaskan cengkeraman tangan Jonghyun dengan
kasar sampai-sampai ponsel yang masih dipeganggnya tadi terhempas ketanah
dengan sangat keras.
Dan bersamaan dengan suara ponsel yang membentur keras ke
tanah, suara keras yang lain terdengar tak kalah kerasnya. Yoona menampar pipi
sebelah kiri Jonghyun dengan mengerahkan semua kekuatannya di tambah dengan
amarah yang meluap tak terbendung, bahkan saking kerasnya Jonghyun sampai
menoleh kesamping.
Dengan masih menatapnya tajam dan nafas yang menderu
dengan kerasnya Yoona berseru pada Jonghyun yang memegangi pipinya dengan wajah
tak percaya.
“ Itukah yang kau pikirkan tentang ku selama ini, seperti
yang lainnya... dan apa hak mu sebenarnya berkata seperti itu terhadapku,
apakah kau merasa berhak mencampuri urusan dan kehidupan pribadiku, Lee
Jonghyun . Siapa kau , berani sekali melakukan hal itu ? kau bahkan bukanlah
siapa-siapa, dan kau tahu, kau tak akan
pernah menjadi siapa-siapa untukku. Jadi jangan pernah berpura-pura peduli dan
mengasihaniku lagi, Aku sangat membencimu “ Yoona langsung berbalik dan
meninggalkan Jonghyun dengan berlinang air mata, meninggalkan Jonghyun dengan
wajah bersalahnya.
Benarkah
aku bukan siapa-siapa untukmu Yoona,
Andai saja kau tahu, aku tak pernah berpura-pura peduli padamu....
Hentikan semuanya, don’t You ?, jangan menghancurkan hidupmu sediri dengan
bersikap seperti ini.....Kumohon....
Yoona terus saja
berjalan tak tentu arah masih dengan berlinang air mata.
Apa benar aku begitu buruk
di matamu Jonghyun,.... apakah kau tahu alasan sebenarnya dari semua ini,...
tidakkah kau tahu, mengingat semua sikapmu yang berpura-pura peduli dan
mengasihaniku membuatku bertambah membencimu, hentikan Jebal.... Jangan
menyiksaku lagi....... tidakkah waktu yang selama ini sudah cukup untuk
menghapus semuannya...... atau aku salah.... ini tak akan pernah bisa
terhapus......
Dan Oppa, apa kalian
semua benar-benar lupa hari apa
ini.....bukankah kita sudah berjanji ..... tak hanya itu, kalian bahkan membiarkanku
bersamanya, membiarkannya mencemoohku dengan kasar, membiarkannya melukai
hatiku lagi.... kalian yang selalu berkata akan menjaga ku selama ini, tapi
tidakkah kalian tahu, kalianlah yang
tanpa sadar mendekatkan ku kembali pada pedang yang
menusuk hatiku begitu dalam, sakitnya
terasa dua kali lipat dari sebelumnya karena luka yang lama belum juga kering
tapi sudah harus ditumpahi lagi dengan air jeruk olehnya .....
Hfft..... kenapa orang-orang
sering sekali mengingkari janjinya padaku.
Yoona
membuka pintu depan rumahnya dengan kekuatan tinggi, membuatnya langsung
terbuka lebar. Yoona akhirnya terpaksa menumpang taxi untuk sampai ke
rumahnya,itu lebih baik daripada dia memaksakan diri untuk berjalan kaki yang
jaraknya cukup bisa membuat kakinya lemas.
Ibu
Yoona yang sedang menonton sebuah acara berita di ruang tengah langsung memalingkan pandangannya ke arah pintu dimana
anak gadisnya itu masuk dengan wajah kusut.
“
Yoona, kau sudah pulang...” sapanya dengan senyum hangatnya lalu berjalan
menghampiri Yoona yang juga sedang berjalan lurus menuju kamarnya di lantai 2.
Ibu
Yoona meraih tangan gadis itu sebelum kakinya sempat menjejak di anak tangga
paling bawah.
“
Apa kau sendiri ? dimana Kyuhyun, kenapa tidak mampir ? tidak biasanya ?”
tanyanya bertubi-tubi sambil menatap kembali ke arah pintu yang sudah tertutup,
kalau-kalau Kyuhyun akan masuk menyusul Yoona.
“
aku pulang sendiri, Kyu Oppa tidak mengantar, dia sedang sibuk “ jawabnya
dingin sambil memalingkan wajahnya, menghindari tatapan ibunya.
“
Ohh... benarkah..? dan kenapa wajahmu kusut, sayang , apa kau sakit ?” Omma
Yoona menatap wajah anak perempuannya itu dengan intens , mengetahui ada yang
tidak beres yang pasti terjadi padanya.
“
aniyaa Eomma, aku baik-baik saja “ jawabnya tak juga memalingkan wajahnya
kembali.
Keduanya
lalu terdiam tenggelam dalam fikirannya masing-masing. Eomma Yoona yang
menebak-nebak apa yang sebenarnya terjadi pada gadis itu dan Yoona yang
tenggelam dalam fikirannya sendiri dengan alasan yang lain.
“
eomma, aku akan berangkat besok “ katanya tiba-tiba memecah keheningan.
Eommanya
tak langsung memberikan respon karena melihat Yoona seperti akan melanjutkan
kata-katanya lagi.
“
aku sudah menelepon Appa untuk memajukan jadwal keberangkatannya “ lanjutnya.
“
Sayang,....” panggil eommanya kemudian lembut.
“
apa kau sudah yakin dengan keputusanmu akan ke Amerika lagi , kau kan baru
beberapa bulan berada disini “ tanyanya eommanya dengan sendu, gadis kecilnya
yang baru kembali padanya setelah beberapa tahun berpisah karena harus tinggal
dengan Appanya, mantan suaminya, harus pergi lagi sekarang.
“
Wae eomma ?” tanyanya lirih.... “ apa Eomma tak mengizinkannya ? bukankah kita
sudah pernah membicarakannya ?” Yoona memandang wajah Eommanya yang sendu
dengan sedih.
“
Aniyaa... eomma ingin yang terbaik untukmu Yoona, apapun keputusanmu, asalkan
kau merasa senang, Eomma pasti akan selalu mendukungmu “
“
tapi... apa kau benar-benar tak suka berada di Seoul, hingga tak ingin
menghabiskan waktumu berlama-lama disini ?” lanjutnya kemudian.
“
aniyaa eomma.... aku senang disini bersama eomma.... hanya saja.....” Yoona
menjawab dengan cepat tapi kemudian kata-katanya terhenti, lidahnya kelu untuk
melanjutkannya, tak ada alasan yang benar-benar tepat untuk diutarakan.
“
Geura... jangan dipikirkan lagi sayang, eomma mengerti keputusanmu...” beberapa
saat setelah keduanya kembali larut dalam diam, eommanya memecah kebisuan itu
dengan kata-kata hangatnya, tangannya membelai rambut Yoona lembut penuh
sayang.
“
Naiklah sekarang, dan selesaikan mengemas baju-bajumu setelah itu segeralah
pergi tidur, jangan sampai kau
kelelahan, Sayang “ perintahnya lembut dengan senyuman yang tak kalah
lembutnya.
“
Gomawo eomma...” jawabnya lirih lalu memeluk eommanya dengan erat.
Mianhae eomma..... aku
benar-benar harus pergi sekarang.... aku butuh sedikit waktu untuk menata
hatiku lagi, akhir-akhir ini keadaan sudah tak bisa lagi ku kendalikan.
Yoona naik ke
kamarnya meninggalkan eommanya yang terus menatap kepergiannya dengan sendu.
Eomma sedih melihatmu
seperti ini sayang, sejak kembali dari Amerika kau jadi berubah dingin dan
selalu terlihat sedih. Apa sebenarnya yang terjadi padamu sayang ? eomma merasa
buruk selama ini karena tak tahu apa yang
terjadi pada putrinyanya sendiri. Hari ini adalah keadaanmu yang terburuk sejak
beberapa bulan kau disini, dan bahkan kau memutuskan untuk kembali ke Amerika,
besok. Eomma tahu kau akan ke Amerika tapi bukankah itu masih 3 hari lagi, tapi
kenapa harus dipercepat seperti ini. Eomma baru saja akan berencana
menghabiskan waktu bersama denganmu 3 hari terakhir ini, sayang. Apa eomma tak
cukup baik untuk menjadi ibumu selama ini, sampai kau lebih suka tinggal
bersama Appa mu, Yoona ?
Yoona
menghempaskan tubuh rampingnya ke atas ranjang setelah selesai mengepak
kopernya dan membersihkan diri.
Mianhae eomma.... aku
bahagia sekali bisa bersama eomma lagi setelah beberapa tahun berpisah, tapi
aku benar benar minta maaf , kondisiku sekarang kembali seperti 4 tahun yang
lalu, aku benar-benar harus segera pergi.
Flashback
4 tahun lalu
Yoona pulang kerumah malam
itu dengan berlinang air mata. Dia pulang dari sebuah tempat favoritnya di
hometown nya dulu, di ilsan. Yoona juga berencana akan pergi ke Amerika waktu
itu, dan akan berencana memberitahu seseorang yang sangat berarti baginya di
tempat favoritnya itu, tempat favorite mereka. Tapi suatu hal yang sangat
menyakitkan hatinya terjadi sore itu.
Rencana keberangkatan yang
masih 3 hari lagi itu pun akhirnya di majukan untuk 2 hari sebelumnya. Dia tak
tahu keputusan itu merupakan sebuah keberuntungan yang harus disyukuri atau
disesali olehnya, karena keesokan harinya dia benar-benar harus pergi
meninggalkan orang-orang yang disayanginya, yang berarti baginya, meninggalkan
kisah tak terselesaikan antara mereka berdua. Dan kini berubah menjadi kebencian
tanpa alasan yang jelas
Selama 4 tahun Yoona tinggal
bersama Appanya di Amerika dan hanya sesekali kembali ke Korea untuk
mengunjungi eommanya yang beberapa tahun lalu pindah kerja dan tinggal di
Seoul. Yoona tak pernah bertemu lagi dengan seseorang itu lagi selama 4 tahun
itu.
Flashback end
Apa keputusan ku kembali
waktu itu adalah keputusan yang tepat ? kenapa terkadang penyesalan itu datang
tanpa pernah ku duga-duga, apalagi hal yang ku khawatirkan selama ini
benar-benar terjadi, bertemu dengannya lagi, dan yang lebih menyakitkan adalah
luka itu belum juga kering setelah sekian lama aku pergi.
Yoona
larut dalam pikirannya sendiri saat terbaring tertelungkup di ranjangnya,
menenggelamkan kepalanya diantara tumpukan bantal-bantal yang hangat.
Flashback
“ sayang, kau akan ditranfer
di Seoul Art University selama di Korea, disana kau juga akan masuk ke dance
department seperti major mu sebelumnya di Amerika “ Kata eommanya bersemangat
ketika Yoona baru saja tiba di Korea,
Seoul Art, bukankah itu
sekolah seni yang terkenal di Korea. Semua anak yang berminat dengan seni pasti
akan berusaha keras untuk masuk kesana, apa dia juga. Apa aku sudah siap untuk
bertemu dengannya lagi?. Aku bahkan tak yakin apa lukaku sudah sembuh benar,
bagaimana mungkin aku bisa menghadapinya tanpa airmata?
Hari pertamanya masuk ke
universitas itu sedikit membuat kehebohan di antara para mahasiswa disana,
karena beberapa hal. Tapi hal itu tak ada apa-apanya bila dibandingkan saat dia
pertama kali bertemu dengan sosok itu lagi setelah sekian lama. Pria dengan
kulit seputih susu, dengan tinggi yang menjulang dan tubuh yang sangat manly,
berjalan menggendong tas ranselnya dengan santai dan wajah tanpa ekspresi
menuju kearah Drama department, majornya disana, sudah diduga, dia memang sudah
berambisi sejak remaja untuk menjadi orang yang terlibat di balik layar sebuah
pertunjukan.
Keduanya berdiri mematung
beberapa saat ketika pertama kali bertemu, yang diharapkan sebuah pelukan
hangat dari kedua orang yang pernah dekat setelah sekian lama tak bertemu,
enyah sudah, ketika keduanya memutuskan untuk melanjutkan langkah mereka tanpa
melirik satu sama lain atau menoleh kebelakang lagi.
Dan seterusnya selama
beberapa bulan Yoona berada disana keduanya hanya terus melemparkan tatapan
kebencian setiap kali keduanya bertemu pandang, tak ada kenangan yang tersisa
disana, kebencian menggantikan segalanya.
Flashback end
Pikirannya
yang tenggelam kembali pada masa lalu tanpa sadar mengantarkannya larut kedalam
alam bawah sadar. Fikirannya sudah sangat lelah.
Di
tempat lain di waktu yang sama
Jonghyun
baru saja meletakkan gitar akustiknya di samping tempat duduknya di balkon
kamarnya. Kemudian dia meraih sebuah ponsel berwarna pink yang telah mati
karena benturan keras tadi, Ponsel Yoona, Jonghyun memutuskan untuk membawanya
pulang ketika gadis itu tadi sore pergi begitu saja tanpa mempedulikan lagi
ponselnya yang terkapar tak berdaya.
Apa kau sangat marah padaku
sekarang, bahkan kau sampai menangis ketika menamparku tadi. Apa aku begitu
keterlaluan ?
Jonghyun
masih terus memutar-mutar ponsel itu ketika fikirannya larut kembali pada
kejadian sore tadi.
Aku tak pernah menyangka jika hubungan kita akan jadi
seperti ini sekarang, seolah tak pernah ada kenangan yang kita ukir di masa
lalu, tak tersisa.
Dan
kemudian fikirannya tenggelam lebih dalam pada kenangan masa lalu yang
menimbulkan kebencian tanpa sebab di masa kini itu.
Flashback
Jonghyun berlari
terburu-buru menuju sebuah tempat yang menjadi tempat favoritnya bersama
seorang gadis yang akan ditemuinya itu. Dia sudah terlambat , namun tetap
berharap bahwa gadis itu masih menunggunya disana. Namun saat memasuki tempat itu , dia tak
menemukan sosoknya diantara para penggunjung yang menikmati makanan mereka.
Selama seminggu lebih sejak
kejadian itu, Jonghyun tak hentinya mencari dan menghubungi gadis itu hanya
demi tahu dimana keberadaannya, karena setelah hari itu sang gadis seperti
benar-benar hilang ditelan bumi. Rumahnya kosong, ponselnya mati, dan karena
sekolah sudah masuk masa liburan dan Jonghyun saat itu juga akan bersiap memasuki
High school maka dia juga tak bisa menemuinya di sekolah seperti biasanya.
Yoong, odiga ?? apa kau
benar-benar telah pergi sekarang ? meninggalkanku tanpa berkata apapun , lalu
apa arti dari hubungan kita selama ini..... apa tak ada artinya apa-apa
bagimu.....
Begitu seterusnya Jonghyun
tak pernah berhenti untuk mencari dan berharap akan kembalinya gadis itu di
hadapannya. Tapi sampai bertahun-tahun waktu berjalan, gadis itu benar-benar
tak pernah kembali lagi. Dan sejak saat itulah dia sudah memutuskan untuk
melupakan gadis itu, cinta pertamanya dan sahabatnya, dan seiring berjalannya
waktu cinta yang dulu ada berubah menjadi kebencian tanpa sebab.
4
tahun berjalan tanpa terasa tapi luka itu tetap tak juga sirna, sampai suatu
hari ketika Jonghyun sedang berjalan dari parkiran mobil menuju gedung fakultasnya,
di dekat taman di depan gedung itu dia berjumpa dengannya lagi, setelah sekian
lama. Gadis itu berdiri tepat di hadapan Jonghyun, membuat keduannya terdiam
membeku.
Kau kah ini, bagaimana
bisa... kemana selama ini kau pergi, dan kenapa kau kembali.....
Batinnya berkecamuk, dadanya
bergemuruh keras, rasa rindu, cinta dan benci sudah menyatu tak tahu lagi
dimana seharusnya tempat mereka seharusnya berada. Dan selama beberapa waktu
terdiam, pelukan hangat khas teman lama yang kembali berjumpa benar-benar tak
pernah terjadi, keduanya berjalan saling berlawanan arah tanpa melirik ataupun
menoleh kebelakang lagi, tak ada lagi rasa, tak ada lagi kenangan, kebencian
telah menguasai keduannya.
Apa yang sebenarnya terjadi
antara kita berdua, kisah masa lalu yang tak terselesaikan membuatku merindukanmu
dan membencimu di waktu yang bersamaan.... apa sebenarnya alasan dari semua
ini..... Yoong, Why ?
***
Hari
H digelarnya pertunjukan drama yang telah dinanti-nantikan oleh semuannya.
Tiket terjual habis, dan dipastikan gedung pertunjukan universitas itu akan
sangat ramai oleh para penonton yang datang dan akan menikmati pertunjukkan
ini, semoga semuannya akan berjalan sukses seperti yang diharapkan.
Yoona
datang dengan membawa sebuah koper. Ditariknya dengan perlahan ke arah
backstage tempat para pemain berkumpul untuk bersiap-siap.
“
Annyeonghaseo sunbaenim....” sapa para pemain yang melihat kedatangannya, Yoona
hanya membalasnya dengan senyuman ramah.
“
Eoh... eonnie.. kau sudah datang ?” Seohyun yang mendengar orang-orang menyapa
seorang senior yang datang membuatnya penasaran dan menoleh, dia menemukan
Yoona yang baru saja melalui pintu masuk.
“
Hmm.... apa semuannya sudah siap ?” tanyanya ketika mendudukan diri di sebuah
kursi kosong didekatnnya.
“
Nee eonnie.... jangan khawatir... semua sudah siap, kau bisa menunggu di kursi
depan “ jawabnya. Kursi depan yang dimaksud adalah kursi yang disediakan untuk
para kru senior yang terlibat dalam pertunjukkan ini, seperti Jonghyun,
Yonghwa, Kyuhyun dan lainnya, seharusnya Yoona juga ada disana.
“
Aniyaa.... aku akan menunggu dan melihat pertunjukkannya dari sini saja, Aku
akan menemanimu ...” elaknya beralasan. Yoona hanya tak ingin bertemu dengan
para Oppanya yang tampan itu, karena pasti mereka juga akan datang untuk melihat,
dan alasan utamannya adalah dia sedang menghindari Jonghyun sekarang.
“
Jinjaa?? Gomawo eonnie... aku senang sekali kau menemani kami “ Seohyun
melonjak ceria karena kesenangan.
“
Gomawo nunna.... sudah menemani kami di backstage yang berantakan ini “ Jungshin
datang ikut bergabung dan membawakan Yoona sekaleng Cola.
Sementara
di depan panggung teater, para Kru senior sudah siap untuk menempati kursinya
masing-masing. Dan para penonton juga sudah mulai menduduki kursinya dengan
nyaman menanti pertunjukkannya dimulai.
“
Jonghyun, Yonghwa.... selamat akhirnya projek kalian dipentaskan juga hari ini
“ Kyuhyun memeluk keduannya dengan pelukan khas lelaki.
Keduanya
membalas dengan ucapan terimakasih secara bersamaan. Kyuhyun tak sendiri, dia datang
bersama kedua saudaranya juga Sooyoung, Tiffany dan Jessica. Semuannya juga
memberikan selamat pada keduannya.
“
dimana Yoona, apa dia belum datang “ Siwon tiba-tiba bertanya ketika tak
menemukan sosok Yoona berada disana.
“
aku tak tahu hyungnim, sepertinya belum “ Yonghwa menjawab pertanyaan itu
ketika melihat Jonghyun malah tenggelam dalam pikirannya sendiri.
Benar.... dimana gadis itu,
aku juga belum melihatnya sejak tadi, apa dia tak akan datang hari ini, apa dia
menghindari pria-pria ini karena mereka datang bersama kekasihnya..... atau dia
menghindar dariku......
Yonghwa
yang melihat Jonghyun masih asyik dengan dunianya kemudian menyentuh lengan
dongsaengnya itu. Jonghyun langsung sadar dan menoleh pada Yonghwa yang
melihatnya dengan tatapan bertanya, Jonghyun hanya mengangguk sekilas
menandakan bahwa dia baik-baik saja. Lalu semuanya kembali ke kursi
masing-masing karena sepertinya pertunjukkan akan segera dimulai.
Benar saja tak lama
kemudian lampu tersorot pada tengah panggung.
Pentas
diawali dengan semua pemain menarikan sebuah tarian pembuka. Kemudian cerita
berawal dimana pemeran utama melewati masa-masa bahagia mereka berdua. Dan
suasana berubah ketika hampir mencapai klimaksnya ketika mereka berdua berpisah
tanpa alasan. Mulai saat itulah sang pemeran utama pria menjadi terpuruk dan
menderita mencari dan terus mencari sang pemeran wanita. Sekian waktu berselang
ketika sang pria sudah memutuskan untuk berhenti berharap, mereka berdua
kembali berjumpa tapi keadaan sudah sangat berubah. Keduannya menjadi bersikap
dingin satu sama lain. Sepanjang cerita berlangsung dialog dan tarian tersaji
begitu apiknya.
Benarkah ini cerita
kita..... apa benar itu yang terjadi padamu ketika kita berpisah...
Yoona
memandang kearah monitor yang memang disediakan di backstage, wajahnya sendu
saat cerita hampir mencapai klimaks. Seohyun dan Jungshin yang tak mengetahui
itu malah sedang asyik memuji bagaimana pertunjukkan ini berjalan dengan sangat
hebatnya.
Dan
tak seperti cerita yang indah berakhir dengan happy ending, cerita ini begitu
dramatis dengan akhir cerita sad ending, kedua pemain tetap pada kebenciannya
sampai cerita berakhir.
Akhirnya
cerita di tutup dengan lagu I will forget You yang mengalun lembut mengiringi
kedua pemain utama yang berpisah dan memutuskan untuk melupakan satu sama lain.
Lagu ini diciptakan sendiri oleh Jonghyun atas bantuan Yonghwa. Benar-benar
mewakili suasana yang sedang berlangsung antara kedua pemain, seperti suasana
hatinya sendiri.
I will forget you
I will forget you. Starting
for today
I don’t know you. I have
never seen you
We never even walked pass
each other
I’m Okay. I forgot
everything
I’m Happy with my busy life
I’ve meet a great person too
Love is always like this. It
fades away after sometime
Can’t even remember it, OH.
When love goes away, another
love comes again
It definitely will
Even if hurts now, it will
hear alittle later
It will forget. I will too
It’s not difficult. I will
forget everything after today
I’m just getting used to mu
changed life
I will erase everything
I definitely will
When love goes away, another
love comes again. It definitely will
Even if tears fall now, I
will smile a little later
I will forget you, Just like
a wound heals
I will. I will. I will Forget You
Semua penonton terdiam
khusyuk beberapa detik setelah lampu di panggung utama menjadi gelap. Dan tanpa
di sangka-sangka mereka langsung bertepuk tangan dengan gemuruhnya
mengapresiasi begitu hebatnya pertunjukkan ini. Beberapa bahkan sampai
berlinang air mata karena terlalu larut dalam cerita.
Semua kru berjabat tangan
dan berpelukan merayakan kesuksesan pertunjukkan ini setelah para pemian
berpamitan dan turun panggung.
Geurae.... cerita ini memang
telah berakhir... tapi cerita yang sebenarnya belum benar-benar berakhir...
Yoona
dan Seohyun serta Jungshin memberikan selamat pada semuanya kerana telah
menampilkan yang terbaik.
“
Gomawo sunbaenim.... berkat kau semuanya berjalan dengan sukses “ Krystal yang
sudah berganti pakaian menghampiri Yoona dan yang lainnya bersama Minhyuk.
“
aniyaa.... kalian yang telah membawakannya dengan sangat baik.....
Chukaderoyo...” Yoona tersenyum ramah pada keduannya.
“
eoh... sunbaenim, kenapa kau membawa koper, apa itu wardrobe tambahan “ Minhyuk
yang melihat sebuah koper berdiri di samping Yoona tak bisa menahan diri untuk
bertanya.
“
Nee eonnie.... kenapa kau membawa koper, apa kau akan pergi ke suatu tempat
karena tak mungkin kau menyiapkan wardrobe untuk mereka sementara itu adalah
tugasku dan Jungshin “ Seohyun ikut menimpali karena penasaran.
“
Eohh igo.... aku akan pergi ke incheon “ jawabnya singkat sambil menggeser
kopernya sedikit.
“
Incheon.... ? jadi kau tak akan ikut pesta perayaannya Nunna....?” Jingshin
yang sejak tadi mengamati, ikut bergabung.
“
Nee.... aku ada urusan disana jadi aku tak akan ikut pestanya..... baiklah
sepertinya aku harus pergi sekarang “ Katanya saat melirik jam yang melingkar
di lengan kirinya, sebenarnya itu hanya sebuah alasan agar mereka tak
menanyakan lebih jauh tentang hal ini.
“
aku pergi eohh.... nikmati pesta kalian.... “ pamitnya lalu berjalan keluar
dengan menarik kopernya dengan perlahan.
Yoona
memutuskan untuk menumpang taxi untuk pergi ke incheon, dia menolak tawaran
eommanya untuk mengantar karena dia tahu eommanya pasti sedang sibuk di kantor
saat ini.
Di
tempat lain di sebuah cafe dekat universitas para kru senior sudah berkumpul
untuk merayakan kesuksesan pertunjukkan mereka. Para Junior menyusul setelah
itu.
“
Bocah itu benar-benar tak datang rupannya..... kemana dia pergi sebenarnya “
Donghae yang sejak tadi tak hentinya bertanya-tanya tentang keberadaan Yoona
tak bisa menahan diri untuk mengeluarkan unek-uneknya.
“
Bukankah ini adalah pertunjukannya, aku juga heran kenapa dia tak muncul “
Sooyoung ikut berkomentar.
“
Apa kalian sudah menghubungi ponselnya, atau rumahnya “ giliran Tiffany yang
bertanya penasaran.
“
Sudah... ponselnya mati, aku menelepon imo dia bilang Yoona pergi ke
pertunjukkan “ jawab Kyuhyun tapi pandangannya masih menerawang tak pasti.
“
tapi, aku tak menemukannya dimanapun “ Jessica juga ikut menimpali.
“
eoh... Yoona menjatuhkan ini kemarin, dan ponsel ini rusak “ Jonghyun
menunjukkan kepada mereka semua ponsel pink yang sudah tidak berfungsi lagi
itu.
“
Eohh... itu benar ponsel Yoona “ balas ketiganya bersamaan.
“
kenapa itu ada padamu.... apa yang tejadi ? kenapa dia menjatuhkannya ?” siwon
bertanya dengan nada khawatir.
“
kemarin dia menolak untuk pulang denganku, dan masih terus berusaha menghubungi
kalian, tapi sepertinya tak ada satupun dari kalian yang mengangkat teleponnya,
sampai dia merasa marah dan terjadi insiden kecil, saat itulah dia menjatuhkan
ponselnya “ jelas Jonghyun tapi dia menghilangkan insiden penamparan itu dari
penjelasannya.
“
Mwo ?? kenapa dia marah. Dia pernah pulang bersama Heechul sebelumnya dan dia
tak protes apapun. Kenapa kali ini dia marah ?” Donghae bertanya tak percaya.
Apa karena dia akan pulang
denganku, makannya dia menolakknya dengan keras....
“
kemarin dia marah dan hari ini tak datang ke pertunjukkan, bukankah bisa jadi
karena dia cemburu pada kalian “ Yonghwa berkata sambil menunjuk ke enam orang
dihadapannya itu.
“
Apa maksudmu dengan cemburu ?” Jessica bertanya tak mengerti, yang lain juga
ikut memandangnya penuh tanya.
“
Bukankah Yoona adalah kekasih kalian bertiga, itu pasti kenapa dia marah karena
kalian pergi berkencan “ Jawab Yonghwa kemudian yang berhasil meledakkan tawa
mereka berenam. Jonghyun dan Yonghwa yang melihat reaksi mereka memandang tak
percaya.
“
apa yang kau katakan Yonghwa-ya .... jangan bilang kau percaya pada rumor yang
tersebar selama ini jika Yoona adalah kekasih kami, dia bukan ....” siwon
menjawab dengan masih tersenyum lebar.
Yoona bukan kekasih
mereka..... lalu apa hubungan mereka.... batin Jonghyun bingung.
“
Yoona adalah keponakan kami “ lanjut Kyuhyun kemudian.
“
Mwo ? bagaimana mungkin , kalian kan memiliki marga yang berbeda ?” Yonghwa
bertambah tak percaya dengan kenyataan yang baru saja di dengarnya , begitu
juga Jonghyun.
“
apa karena kami memiliki marga yang berbeda jadi kami tak boleh menjadi
saudara, bukankah Jonghyun dan Sulli juga begitu “ Donghae menambahkan.
Jadi mereka bukan kekasih
Yoona..... jadi selama ini aku sudah salah menilai gadis itu... eoh ottokae ?
aku telah banyak berbuat salah padanya..... Minhae Yoona....
“
Annyeonghaseyo....” Seohyun , Krystal dan Minhyuk datang bersama menyapa para
senior yang sedang mengobrol di satu meja itu.
“
eohh anyyeong.... yahh kalian berdua benar-benar hebat..... Chukaderoyo....”
Kyuhyun memberikan selamat pada keduannya yang disambut dengan anggukan singkat
dan senyum yang terkembang sempurna. Begitu juga yang lain tak hentinya
memberikan pujian pada mereka dan pertunjukkan yang berjalan sukses itu.
“
eohh... apa kalian bertiga melihat atau bertemu dengan Yoona “ Sooyoung lalu bertanya pada ketiga orang yang baru bergabung
itu.
“
Nee... kami bertemu dengannya di backstage “ Jawab Minhyuk.
“
eonnie berada di backstage sejak datang sampai pertunjukannya berakhir “
Seohyun ikut menambahi.
“
jadi dia ada disana, pantas saja kita tak menemukannya “ Tiffany memberikan kesimpulannya.
“
lalu dimana dia sekarang ?“ Kyuhyun
kembali bertanya.
“
dia pergi ke incheon sunbaenim “ Kini Krystal yang menjawab.
“
Incheon .... kenapa dia pergi kesana ?”
Siwon kembali khawatir mendengar Yoona tiba-tiba pergi ke luar kota tanpa berkata
apa-apa pada mereka.
“
eonnie hanya bilang akan pergi, dan dia membawa koper juga “ seohyun
menjelaskan prihal keadaan Yoona sekarang.
Pergi.... ke
incheon.....kenapa dia harus pergi.... Jonghyun yang terus mengamati perbincangan mereka mulai
merasakan dadanya bergemuruh.
“
membawa koper.... Seolma ...” Donghae langsung mencari ponselnya ketika belum
sempat menyelesaikan kata-katanya.
Beberapa
saat kemudian ponselnya menyambungkan panggilan pada seseorang disana. Semua
melihatnya dengan was-was dan ada juga yang penasaran karena tak tahu keadaan
apa yang sedang terjadi.
“
ohh imo, apa imo sibukk.... apa imo tahu Yoona akan pergi ke incheon ?” donghae
langsung bertanya pada seseorang yang ada diseberang sana yang ternyata adalah
ibu Yoona. Semua bisa ikut mendengarkan karena ponsel berada pada mode
loudspeaker saat itu.
“
Ahh... Nee...apa dia tak memberitahu kalian, aku pikir kemarin kalian akan
pergi bersama untuk pesta perpisahan, karena Yoona hari ini akan pergi ke
Amerika “ Jawaban eomma Yoona berhasil membuat semuannya terbelalak.
Amerika.... lagi.... kenapa
? Jonghyun bertanya-tanya
dalam hatinya yang mulai kalut.
Detik
berikutnya belum habis kekagetan mereka karena Yoona akan ke Amerika, Jonghyun
dengan kecepatan tinggi meraih ponselnya dan ponsel Yoona di atas meja lalu
berlari ke luar cafe tanpa memperdulikan yang lainnya, yang ada di fikirannya
saat ini hanyalah Yoona seorang.
“
Jonghyun-ah odigaa ??” Yonghwa berseru pada Jonghyun yang berlari keluar cafe
itu, tapi Jonghyun tak sedikitpun berniat untuk menjawab ataupun menoleh
padanya.
“ ada apa dengan bocah itu ? kenapa tiba-tiba
pergi di tengah keadaan seperti ini , kemana dia akan pergi ?” Yonghwa bergumam
lirih pada dirinya sendiri.
Yoona...Why ??? kenapa kau
harus pergi lagi... kita baru saja bertemu, dan semuannya belum terselesaikan
antara kita berdua.....
Jonghyun dengan
kecepatan tinggi, memacu mobilnya menuju ke arah luar kota, menuju ke bandara
incheon. Berharap dia tak terlambat kali ini.
Sementara di cafe
“
Kemarin ? dia bilang akan mengadakan pesta perpisahan dengan kami ? tapi kami
tak pergi dengannya kemarin, Imo “ Siwon yang kini menjawab.
“
Nee.... Yoona bilang kalian sibuk, jadi pestanya dibatalkan... benarkah kalian
sibuk ? Yoona kemarin pulang dengan wajah kusut seperti 4 tahun lalu dan
memberitahu bahwa keberangkatannya di percepat, lagi .... apakah kalian bisa
menemuinya sekarang, penerbangannya akan berangkat 1 jam lagi “ Suara eomma
Yoona terdengar sedih ketika mengatakan itu.
“
Minhae imo, kami tak bisa menemaninya kemarin, baiklah kalau begitu imo kami
akan segera menemuinya, Annyeong “ kemudian mereka menutup teleponnya.
“
ke Amerika ? Kyu apa kau tahu soal ini ? apa dia berkata padamu tentang sesuatu
, bukankah kau yang mengantarnya dan harus menjemputnya kemarin “ siwon
langsung mengarahkan pandangannya ke arah Kyuhyun dengan tatapan menyelidik.
“
Aniyaa... aku tak tahu apa-apa hyung “ jawab Kyuhyun sambil mengibaskan
tangannya
“
tapi soal pesta itu, apa kau juga tak tahu ?” Tanya siwon lagi.
“
Soal itu, saat kemarin berangkat dia bilang akan mentraktir kita semua karena
latihan akan berakhir lebih awal dari pada biasanya, dia juga bilang akan
memberitahu kalian ketika pulang nanti, tapi saat Sooyoung memintaku untuk
menemaninya ke toko sepatu, aku jadi lupa dengan itu, dan meminta Jonghyun
untuk mengantarnya pulang “ Jelas Kyuhyun kemudian.
“
Mwo ?? jadi kau membiarkannya pulang sendiri, dan meninggalkannya bersama
Jonghyun, apa kau tak tahu bagaimana dinginnya hubungan mereka, sebenarnya apa
yang kau pikirkan Kyu ? “ Donghae langsung meledak ketika mendengar penyataan
Kyuhyun barusan. Jessica lansung memegang sebelah lengannya bermaksud meredam
amarah pria itu.
“
aku pikir Yoona hanya akan mentraktir kita karena dramanya akan pentas,
bukankah kita bisa melakukannya hari ini jika memang begitu “ Kyuhyun tak
terima dan membela diri.
“
kenyataannya tidak begitu kan, apa kau sadar , itulah pertama kalinya Yoona
meminta kita untuk berkumpul dan menghabiskan waktu bersama, apa kau pernah
melihat Yoona bersikap seperti itu sebelumnya, dan kau melewatkan kesempatan
ini dengan sia-sia dan membuatnya kecewa, itu kenapa dia tak mau bertemu kita
hari ini ” Donghae masih berseru dengan keras pada Kyuhyun, menumpahkan
kekesalannya.
“
dan apa kau juga menganggat teleponnya ketika dia menghubungimu kemarin, kau
juga menyia-nyiakannya Hyung, kau juga mengecewakannya “ Kyuhyun tak juga mau
mengalah.
Donghae
sudah akan menjawab ketika Siwon langsung memotongnya.
“
sudah hentikan kalian berdua “ serunya dengan keras dan langsung berhasil
membuat keduanya tertunduk patuh.
Semua
orang masih terfokus pada mereka bahkan sejak keduanya mulai saling berseru
satu sama lain. Dan semuanya ikut terdiam ketika mendengar seruan siwon yang
tegas. Meninggalkan suasana senyap seketika.
“
tak ada gunanya bertengkar sekarang, yang harus kita lakukan adalah segera
menyusulnya ke bandara , imo bilang penerbangannya masih 1 jam lagi “ kata
siwon memutuskan. Mereka berenam, Yonghwa serta Seohyun akhirnya berangkat
dengan mobil masing-masing menuju incheon airport.
***
“ Yoona, tadi Oppa mu menelepon, apa kau benar tak
memberitahukan kepada mereka tentang kepergianmu ?” Eomma Yoona menelepon
ketika gadis itu berada di taxi menuju ke bandara.
“ Nee eomma..” jawabnya singkat, dia benar-benar tak
ingin membahas masalah ini lagi, biarkan dia pergi tanpa merepotkan siapa-siapa
lagi.
“ hmm... baiklah, jaga dirimu baik-baik disana Sayang,
jangan lupa sering-sering menghubungi Eomma disini, dan sampaikan salamku untuk
Appa mu “ Katanya eommanya kemudian sebelum menutup teleponnya. Nadanya
terlihat sedih karena mendapati kenyataan harus segera berpisah dengan anak
perempuannya itu.
Tak lama kemudian taxi sudah memasuki area bandara. Yoona
turun dari taxi dan menggenakan kacamata hitamnya, berjalan perlahan menuju
area dalam bandara setelah supir taxi tadi menurunkan kopernya dari bagasi.
Yoona menghela nafas perlahan sebelum memasuki pintu
masuk.
Selamat
tinggal Korea.....
Baru beberapa langkah meninggalkan pintu masuk bandara,
seseorang meraih tanganya dan
menariknya cukup keras.
“ Apa sebenarnya yang kau inginkan, datang dan pergi
sesuka hatimu... “ Jonghyun menatap mata Yoona dengan tajam masih dengan nafas
tersenggal setelah berlari.
Yoona membelalakan matanya tak mempercayai penglihatannya
sendiri mendapati sosok Jonghyun tiba-tiba berada di hadapannya dan
memandangnya dengan tajam.
“ apa yang kau lakuakan disini , Minggir “ Yoona sudah
mencoba untuk melepaskan cengkraman tangan Jonghyun di lengannya dan beranjak
pergi, tapi Jonghyun tetap menahannya dan malah mempererat cengkeramannya.
“ katakan.... apa alasan mu pergi kali ini,.... dan juga
4 tahun yang lalu.... kenapa kau selalu saja pergi tanpa pernah berkata apapun
“ amarah mulai terlihat dalam nada bicara Jonghyun. Hatinya benar-benar tak bisa
menerima jika Yoona akan pergi lagi seperti ini seperti yang terjadi 4 tahun
lalu.
“ itu bukan urusanmu, jadi biarkan aku pergi sekarang “
Yoona sudah akan beranjak pergi tapi Jonghyun masih terus menghadangnya.
“ Minggir...” Yoona berseru keras dan mendorong tubuh
Jonghyun dengan keras. Kekesalannya sudah berubah menjadi amarah sekarang.
“ YOONA....” Jonghyun berseru keras dan mencengkeram
pundak Yoona demi untuk membuat gadis ini tenang dan menghentikan aksinya.
“ Geurae.... alasan ku tak mengatakan apapun adalah
karena kau begitu pula dengan 4 tahun yang lalu... APA KAU PUAS! “ Yoona
melepas kacamatanya dengan kasar lalu berteriak dengan frustasi dan nafasnya berderu
dengan kencang. Pertengkaran mereka tak ayal berhasil menarik perhatian
orang-orang yang berlalu lalang.
“ kau telah membuat kebahagiaanku hilang selama ini, jadi
sekarang berhetilah menahanku “ katanya lagi dengan nada yang mulai mereda.
“ Mwo ?? kau bilang aku yang membuatmu kehilangan kebahagiaanmu, lalu bagaimana denganku ? kau
bahkan pergi tanpa berkata apapun padaku, apa kau tak tahu bagaimana keadaanku
saat itu ? kau bahkan mengingkari janji kita yang terakhir kali “ Jonghyun tak
percaya dengan kenyataan yang diucapkan oleh Yoona yang menurutnya sangat
bekebalikan dengan apa yang dirasakan olehnya selama ini.
“ Mwo ? aku ? kau bilang aku yang mengingkarinya.
Tanyakan padamu sendiri, Lee Jonghyun,
siapa sebenarnya yang mengingkari janji itu “ balasnya tajam.
“ apa yang aku katakan ?” Tanya Jonghyun bingung.
“ Hari itu adalah di hari dimana aku akan mengatakan
padamu keberangkatanku ke Amerika 3 hari lagi, tapi sudah hampir 1,5 jam aku
berada disana, kau tak juga terlihat. Dan saat aku bermaksud untuk pergi ke
rumahmu untuk mencarimu, aku malah melihatmu sedang berjalan berdua dengan
kekasihmu, Choi Sulli itu. kau bahkan lebih memilih untuk pergi bersamanya
daripada bertemu denganku. apa kau masih
akan bilang jika aku yang mengingkarinya ?” Yoona sudah berlinang air mata
ketika mengungkapkan semuannya dengan emosional.
“ Apa yang membuatmu mengira Choi Sulli adalah kekasihku
?” Tanya Jonghyun tak habis pikir dengan kesimpulan yang dibuat sendiri oleh
Yoona tentang hubungannya dengan Sulli itu.
“ kalian berjalan berdampingan, dan kau bahkan membawakan
tasnya, apa ada penjelasan lain untuk sikap mu yang seperti itu ?” jawabnya.
“ Yoona....Choi Sulli bukanlah kekasihku..... dia adalah
adik sepupu ku “ Kata Jonghyun dengan nada lembut, tangannya kembali
mencengkeram lembut pundak gadis itu yang tadi sempat dilepasnya.
Yoona membelalakan matanya tak percaya.
Apa
benar apa yang dikatakannya..... jadi selama ini....
“ Choi Sulli datang
mngunjungi kami hari itu, dan aku menjemputnya di halte bus, itu kenapa aku
berjalan dengannya dan membawakan tasnya, dan ketika aku kembali untuk bertemu
dengan mu di cafe itu kau malah sudah pergi dari sana “ lanjutnya, matanya
sudah benar-benar melembut sekarang, memandang tepat di manik mata Yoona yang
masih terus terbelalak dan berlinang air mata secara bersamaan.
“ jadi apa
kesalahpahaman ini yang membuatmu mempercepat kepergianmu ke Amerika saat itu
?” tanya Jonghyun kemudian yang ditanggapi Yoona dengan anggukan ringan sambil
menundukkan kepalannya.
“
apa kau lupa , bukankah aku dulu sudah sering sekali memperingatkanmu untuk tak
mengambil kesimpulan dan keputusan apapun saat keadaanmu sedang sangat kacau, aku
tahu kau adalah gadis yang mudah kalut dan panik jadi aku tak pernah
henti-hentinya mengingatkan hal itu padamu “ katanya lagi. Kini wajahnya
menampakkan senyuman favorite Yoona yang sudah lama sekali tak dilihatnya.
Yoona menatap mata Jonghyun dengan lekat tapi tak mengucapkan sepatah katapun.
“
apa sebenarnya kita saling menyakiti selama ini, atau....... kita sedang
menyakiti diri kita sendiri karena kesalahpahaman ini ....” katanya kemudian.
“
sepertinya memang seperti itu “ jawabnya sendu.
“
nahh....jadi masalah kita 4 tahun lalu sudah selesai, kan.... “ kata Jonghyun
ceria, menghapus suasana sendu yang baru saja merasuki udara di sekitar mereka.
Dia menghapus sisa air mata Yoona di pipi mulus gadis itu dengan jari-jarinya.
“ Hmm...sekarang aku
jadi penasaran, apa alasanmu kali ini untuk segera pergi ke Amerika, apa yang
kulakukan lagi ?” tanyanya dengan nada
bergurau.
“ Apa kau lupa ? kau
bilang kemarin bahwa kau terpaksa harus mengantarkanku pulang padahal
sebenarnya kau akan pergi dengan Choi Sulli itu,... aishh Jinja! Selalu saja
dia “ Yoona memalingkan wajahnya karena
kesal dan bercampur malu, Jonghyun
melihatnya begitu lucu dan menggemaskan.
“ Yoong...apa kau
benar-benar membenci hubunganku dengan Choi Sulli, Wae ?” Jonghyun tak bisa
menghilangkan senyumnya melihat wajah Yoona yang cemberut kesal.
“
Molla...” balasnya singkat masih memalingkan wajahnya meghindari tatapan mata
Jonghyun.
“
Mianhae..... aku benar-benar minta maaf tentang apa yang aku katakan padamu
kemarin, setelah aku tahu semuannya, aku sangat menyesal pernah mengatakan hal
semacam itu padamu “ katanya kemudian dengan lembut, tak ayal kata-katanya itu
berhasil membuat Yoona memalingkan wajahnya kembali pada Jonghyun, mencari
pembenaran dari kata-kata itu. dan Yoona benar-benar melihat pada mata Jonghyun
bahwa pria itu mengatakan semuannya dengan sepenuh hati.
“
Yoonaa.....” tiba-tiba suara seruan
memanggil namanya bergema dari arah pintu masuk, dan diikuti beberapa derap
kaki yang berlari menghampiri mereka.
Saat
Yoona berbalik , tepat saat sebuah tangan langsung merengkuhnya kedalam
pelukan.
“
Mianhae, Princess.... maafkan Oppa... Oppa yang salah, Neomu Mianhaeyo” kata Kyuhyun berulang-ulang.
Dia benar-benar merasa bersalah ketika melihat Yoona tiba-tiba saja ingin
mempercepat kepergiannya ke Amerika.
“
Gwaencana Kyu Oppa , aku juga salah, maafkan aku, seharusnya aku tak bersikap
kekanak-kanankan kemarin “ jawab Yoona yang kini juga membalas pelukan Kyuhyun.
“
Oppa juga minta maaf Princess, tak seharusnya Oppa mengabaikan teleponmu “
Siwon datang dan ikut bergabung.
“
Nado, maafkan Oppa juga...” Donghae yang terkahir bergabung ikut berpelukan.
Keadaan
ini berlangsung hingga beberapa saat sebelum mereka melepas pelukan mereka.
Semua orang merasa lega dan tersenyum bahagia, masalah sudah terselesaikan.
“
Jonghyun-ah kenapa kau berada disini.... ?” Yonghwa tiba-tiba membuka suara
yang sejak tadi terlihat diam menikamti suasana.
“
Dan apa yang kau lakukan pada adikku, kenapa dia menangis, apa kalian
bertengkar lagi ?” Kyuhyun ikut bertanya setelah sadar dengan keberadaan pria
itu disana.
“
Aniyyaa... kami hanya menyelesaikan masalah kami saja “ Jawabnya sambil melirik
pada Yoona yang masih berdiri di antara para Oppanya.
“
masalah ? masalah apa ?” donghae tak bisa menahan untuk bertanya karena timbul
rasa penasarannya.
“
Masalah lama “ jawabnya singkat, tak ingin menjelaskan secara detail.
“
Masalah lama ? .... Aahh... kau... bukankah kau berasal dari Ilsan ? Hoksi, apa
dia anak laki-laki yang pernah di ceritakan Im Imo waktu itu ?” tanya Siwon
yang ditujukannya pada saudara-saudaranya yang lain.
“
AH... majja... pasti dia “ Kyuhyun menyahut dengan cepat. Mereka kemudian
kembali memandang pada Jonghyun dan Yoona secara bergantian, mengamati apa yang
sebenarnya terjadi pada keduannya. Jonghyun hanya mengulas senyum sementara
Yoona memasang wajah tanpa ekspresinya.
Yang
lain terlihat penasaran karena tak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
“
apa sebenarnya hubungan kalian ?” tanya Donghae kemudian masih terus memandangi
keduannya.
Yoona
langsung memalingkan wajahnya ke arah jam tangannya dan mendapati
penerbangannya akan berangkat tak lama lagi.
“
sudahlah Oppa, tak ada hubungan apa-apa antara kami, hanya teman “ Jawabnya tak
bersemangat. Mereka memang berteman, teman dekat lebih tepatnya saat mereka
masih sama-sama berada di Ilsan dulu.
“
aku pergi Oppa, penerbanganku akan berangkat sebentar lagi...” katanya akan
beranjak pergi.
“
Apa kau benar-benar akan pergi, apa kau tak suka berada di Korea bersama kami,
kita semua ?” Kyuhyun bertanya dengan nada sedih , tak rela melepaskan adik
kesayangannya pergi.
“
kita bahkan belum sempat mengadakan pesta perpisahannya “ kata Donghae
menambahkan.
“
Aigoo... aku hanya akan pergi selama sebulan Oppa untuk Summer Camp, jangan
berlebihan seperti itu, kita adakan pestanya ketika aku kembali nanti eoh “
jawabnya sambil tersenyum geli melihat ekspresi para Oppanya yang terlihat
sedih. Dia kemudian mulai memeluk mereka satu persatu, dan berpamitan.
“
hati-hati disana, dan cepat kembali...” pesan mereka pada gadis itu.
Yoona
kemudian kembali berjalan menuju dimana kopernya berada, di dekat Jonghyun.
Yoona kembali memandang para Oppanya dan kekasih mereka serta Yonghwa dan
Seohyun sambil melambaikan tangannya singkat.
Yoona
memandang lekat pada Jonghyun ketika melewati Pria itu, begitu pula Jonghyun.
Masalah kita sudah selesai
sekarang, apa itu artinya kisah kita juga telah berakhir......
Yoona
dengan ketetapan hati yang dipaksakannya mulai berjalan ke arah gerbang
keberangkatannya. Dia harus meninggalkan semuanya lagi walaupun hanya untuk
sementara waktu.
Ini memang sementara waktu,
tapi apa yang akan terjadi saat aku kembali nanti, apa kita akan kembali
menjadi orang asing lagi, seperti yang selama ini kita lakuakan..... apa aku
akan sanggup kali ini....
Saat
hatinya masih dalam kegundahan yang luar biasa hebat, tiba-tiba dia merasakan
sebuah tangan meraih lengannya dari arah belakang. Saat berbalik, dia melihat
Jonghyun berdiri tepat didepannya, nampaknya Jonghyun tadi berlari mengejarnya
saat dia beranjak pergi, dia bahkan sampai tak bisa mendengar suara langkahnya
karena terlalu larut dalam pikirannya sendiri.
“
Yoona....” panggilnya lirih. Yoona hanya memandangi Jonghyun dengan tatapan
bingung terlukis jelas di wajahnya.
“
Apa aku boleh menunggumu kali ini.....” katanya kemudian yang mampu membuat
Yoona mengubah ekspresinya dari bingung menjadi terkejut hanya dalam beberapa
detik saja.
“
N...Nee...” jawabnya sedikit terbata sambil menganggukan kepalannya ringan.
Wajahnya tak mampu menyembunyikan senyum bahagaiannya begitu juga Jonghyun yang
tak bosannya memandangi wajah Yoona yang kini mulai merona.
Yoona
kemudian berbalik dan kembali berjalan, kini dengan langkah yang terasa sangat
ringan. Kegundahan hatinya beberapa saat lalu seperti tak pernah dirasakannya ,
semuanya sirna hanya dengan mendengar bahwa Jonghyun ingin menunggunya kembali.
Jonghyun
masih menatap punggung Yoona dengan wajah sumringah.
Aku tak sabar untuk
menunggumu kembali, Yoong...... cepat kembali eoh....
Sedetik
kemudian wajahnyaberubah bingung saat Yoona berhenti berjalan , melepaskan
pegangan koper dari genggamannya dan kembali berjalan menuju kearah Jonghyun.
Ekspresi Wajah gadis itu tak terbaca membuat Jonghyun benar-benar bingung.
Tak
lama kemudian kejadian yang tak kalah mencengangkan yang tak pernah disangka
oleh siapapun yang mengantar kepergian Yoona tadi , terjadi di depan mata
mereka, membuat mereka membulatkan mata tak percaya.
Yoona
sampai di hadapan Jonghyun , tepat di hadapannya dan hanya dipisahkan jarak
beberapa jengkal saja. Yoona tiba-tiba saja langsung melingkarkan kedua lengannya pada
leher Jonghyun , menjinjitkan kakinya dan mengecup singkat pipi kiri pria itu.
“
Tunggu aku kembali, Jonghyun-ah “
katanya lirih tepat di depan telinga kiri Jonghyun.
“
MWO ???” semua orang yang tadi berada pada jarak yang agak jauh dari keduanya
berseru tak percaya secara bersamaan. Mereka membelalak tak percaya dan
menjatuhkan rahangnya tanpa sadar.
Yoona
kemudian langsung berbalik dan berlari kecil menuju dimana kopernya tadi
ditinggalkannya. Meninggalkan Jonghyun
yang terpaku dengan wajah terkejutnya dan mengabaikan seruan orang-orang yang tak
kalah histeris.
Jonghyun
yang sadar beberapa saat kemudian langsung menyentuh pipinya tepat dimana tadi
Yoona memberikan kecupannya dengan sebelah tangannya. Tanpa sadar senyum
sumringahnya terukir nyata menampakkan kedua lesung pipinya yang sempurna. Dia
benar-benar bahagia sekarang.
Aku pasti akan menunggumu
kembali, Yoona-ya....
Yoona
berjalan meninggalkan semua orang dengan wajah bahagia terukir jelas dari
senyumnya yang terus mengembang.
Geurae... Kisah kita tak
berakhir disini .... tapi baru akan dimulai mulai hari ini.....
Tunggu aku kembali..... Nae
Sarangha
The End
# Akhirnya...rasanya seperti
comeback stage setelah berhasil menyelesaikan ff ini.... kangen semua setelah
hampir 1 bulan lebih tidak publish ff lagi....Happy reading and Selamat Idul
Fitri untuk yang merayakannya! J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar